.
***
____________________
__________________________Keesokan harinya, sunghoon harus terbangun dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya,kepalanya sakit matanya juga bengkak akibat menangis semalaman.
Rumahnya terasa dingin, seperti bukan rumahnya.Sunghoon bodoh karena berharap Jay akan datang,namun percuma saja,Jay tak datang.Untuk pertama kalinya setelah sekian lama,kehadiran Jay tidak terasa di dalam rumahnya.
Sunghoon pergi untuk membersihkan diri dan mengobati luka ya.Ia tidak sempat melakukannya kemarin malam karena ia sudah ambruk duluan di atas tempat tidurnya.Bahkan ada bercak darah yang mengering di atas tempat tidurnya.Sunghoon tak berniat membersihkan kekacauan ini sama sekali.
Sunghoon tidak sarapan dan sedikit terburu buru berjalan menuju sekolah.Hampir saja ia terlambat.Satu hal yang terasa asing hari ini baginya adalah Jay tidak datang hari ini,tidak ada yang membanggakannya,tidak ada yang berjalan bersamanya menuju sekolah.
Sunghoon:
Selamat pagi,kayu
Semoga harimu menyenangkan dan hati hati di jalan.
Jay:
Pagi sunghoon.
Kau juga
Kali ini hanya sesingkat itu.Walau ia terlihat dingin dan galak di hadapan banyak orang,tapi Jay memiliki sikap berbeda ketika bersamanya.
Mereka sudah saling mengenal sejak lama,wajar baginya untuk mengetahui sifat Jay jauh lebih baik dari orang lain.Namun sunghoon menjadi bertanya tanya,apakah Jay saat ini sedang bersama gadis itu?.
Apakah mereka sedang bersenang-senang di saat sunghoon menangisi dirinya sendiri.Sunghoon tersenyum pedih.
Ia selalu saja seperti ini,jatuh di lubang yang sama.Orang-orang selalu bilang,cinta pertama adalah kenangan yang tidak akan bisa dilupakan.Cinta pertama selalu indah dan begitulah adanya,Sunghoon selesai berandai andai membayangkan betapa indahnya cinta pertamanya,tapi itu semua hanya mimpi sementara, seperti nikotin yang hanya memberikan kebahagiaan sesaat.
Sunghoon melirik sekitarnya,ia melihat kehidupan indah di sekitarnya.Senyum dan canda tawa mengalir,menyatu dengan udara.Lalu di situlah sunghoon berdiri seorang diri dengan wajah murung,semua memiliki cerita indahnya masing-masing,tapi hanya dirinya yang harus berhenti menulis cerita indahnya.
"Ah..."
Sunghoon berhenti di depan pintu ruang klubnya,sunghoon dan Jay sama sama mengikuti klub basket ngomong ngomong.
Jay berdiri di depan dengan wajah terkejut.Ia berdehem lalu berkata.
"Selamat pagi sunghoon,apa...tidurmu nyenyak?"Tidak,aku bermimpi buruk lagi.
"Ya, tidurku nyenyak"jawab sunghoon sembari tersenyum tipis."terima kasih telah bertanya.."
Sunghoon hendak berjalan melewati Jay yang dan menuju ke dalam ruang klub,tapi laki laki itu menahan lengannya."Apa kau baik baik saja?"
"Ya,aku baik baik saja..."balas sunghoon sembari mencoba melepaskan cengkraman Jay di lengannya.
"Bisa tolong lepaskan lenganku?aku harus berganti baju dan latihan"
KAMU SEDANG MEMBACA
ORPHEUS || Jayhoon [END]
Fiksi Penggemar[Cerita ini hasil remake novel dengan judul serupa karya @Amphititre23] Saya telah memiliki izin dari original writer untuk membuat remake ini. . . Park Sunghoon mungkin memang dilahirkan sebagai seorang anak laki laki pengecut.Takdir mempertemukann...