.
***
____________________
__________________________Kehilangan cinta pertama itu berat.
Sunghoon membenci rasa sakitnya.
Ia seharusnya tidak melakukannya.Ia seharusnya tahu bahwa hal ini pasti akan terjadi.Menyedihkan.
Nafasnya memburu.Ia kelelahan karena berlari dari pusat perbelanjaan hingga ke rumahnya.
Ia tidak mau menatap kenyataan itu lebih lama lagi.Wonyoung menghubunginya beberapa kali tapi sunghoon menolaknya.Bagaimana dengan Jay?
Laki laki itu hanya mengirim beberapa pesan singkat yang sunghoon belum baca sama sekali.Sunghoon membaringkan dirinya di atas tempat tidur.Lagi lagi rasa sakit itu menghantam kepalanya.ia mengambil hadiah yang seharusnya diberikan kepada Jay dan menatap nanar benda itu.
"Sepertinya aku tidak bisa akan pernah bisa memberikan ini kepadanya...."
Sunghoon pikir,mereka benar-benar akan bersama seperti janji mereka dahulu.Itu hanya akan terjadi jika memang Jay juga mencintainya.
Apa ini hanya perasaannya ketergantungan kepada Jay yang selalu melindunginya? Apakahini maksud dari kata 'bersama' dalam janji mereka?
Bukan cinta sejati,tapi hanya sebatas jalinan hubungan sahabat yang baik?.Tidak tahu.Sunghoon sudah malas memutar otak untuk memikirkan hal lain, pikirannya sudah terpaku pada kekalahannya akan taruhannya sendiri,bahkan sebelum mencobanya.
Sunghoon duduk di atas kasurnya lalu menatap beberapa foto dirinya dan Jay yang dibingkai di atas meja.Waktu memang kejam.Ia tidak tahu jika mereka menjadi sejauh ini.Dulu mereka begitu dekat sampai sampai ia sunghoon pikir mereka tidak kan terpisahkan.
Bahkan Bungan yang mekar pada akhirnya akan gugur juga.Mereka tidak sedekat itu lagi,jarak semakin lebar.Tinggal menunggu waktu saja hingga mereka menjadi orang asing satu sama lain.Sunghoon menangis.Ia merindukan Jay, sunghoon rindu bagaimana laki laki itu memperhatikannya dan merawat dirinya.sunghoon rindu pelukan laki laki itu.ia rindu makanan buatan Jay ,Jay adalah rumah baginya.Namun sekarang perhatian Jay itu tidak akan lagi menjadi miliknya,melainkan gadis itu.
Sunghoon benci harus mengakui kekalahannya.Ia kesal harus melepaskan Jay,hanya karena ia terlalu pengecut untuk mengatakannya.
Andaikan saja,ia lebih cepat.Andaikan saja,ia lebih berani.Andaikan saja......ia punya kesempatan lagi.Sunghoon bangkit untuk mengambil ponselnya.Awalnya ia hampir saja menekan nomor jay,tapi ia langsung mengurungkan niatnya.Sunghoon terus terusan mengingat sosok gadis yang telah memenangkan hati Jay dan itu hanya semakin menyakiti dirinya.
Sunghoon butuh kehadiran orang lain,tapi bukan Jay, sehingga ia memutuskan untuk mengirim pesan pada ibunya.18.09 PM
Sunghoon:
Ibu?Apa kau akan pulang malam ini?.
Aku ingin berbicara denganmu...
Ibu:
Sunghoonie?
Maaf,ibu sibuk.Ada rapat setelah ini
Bisa kita bicara nanti saja?
Setelah ibu sampai di rumah?Sunghoon:
Apakan ibu akan pulang malam ini?
Ibu:
Tidak,tidak hari ini sayang
KAMU SEDANG MEMBACA
ORPHEUS || Jayhoon [END]
Fanfiction[Cerita ini hasil remake novel dengan judul serupa karya @Amphititre23] Saya telah memiliki izin dari original writer untuk membuat remake ini. . . Park Sunghoon mungkin memang dilahirkan sebagai seorang anak laki laki pengecut.Takdir mempertemukann...