Thalita menatap pantulan dirinya dicermin, dreescode pertemuan kali ini ia memilih menggunakan gamis cream dan kerudung pasmina kaos hitam yang dia pilih untuk lamaran yang menurut nya sangat tidak ia harapkah.
Bagaimana pun talitha memikirkan cara mengagalkan pertemuan ini tetap saja kejadian ini akan terjadi. Gadis itu menghela nafas kasar lalu mulai mengetik sesuatu pesan kepada arasya
To : Arasya
Gue sebentar lagi ketemu sama dia! soal saran loh gagal ar, kata ibu semalam dia putra kiyai, mana mau coba dia gue ajak ketemuan sebelum pertemuan ini, fyi aja gue belum tahu bentukannya gimana. Ar gue harus apa?Tak lama centang biru tanda dibaca di sana terlihat arasya nampak mengetik dan membahas
From Arasya:
Coba loh nanti minta ngobrol sama cowo itu siapa tahu ada kesempatanArasya benar, siapa tahu nanti dirinya bisa mengambil kesempatan untuk sekedar berbicara berdua dengan laki-laki itu
Tak lama suara sang ibu terdengar dari sebrang pintu, tata menatap dirinya dicermin lalu berucap
"Okeh tata mari perjuangin status single loh, loh belum mau jadi ibu ibu kan"
_--------_
Suara pijakan kaki tata dan sang ibu terdengar di ruang keluar yang membuat seluruh atensi tergerak menatap dirinya, tata gadis itu menelisik semua orang yang berada disana nampak sepasang laki-laki dan wanita paruh baya tersenyum kearahnya yaa tata tebak mereka adalah kiyai dan ibu nyai yang dimaksud ibu ayahnya. Terdapat pula sepasang suami istri dengan seorang bayi dalam gendongannya mungkin itu adalah salah satu cucu mereka dari putra pertamanya. Juga ada seorang gadis berperawakan kecil dengan niqob di samping seorang perempuan membawa bayi itu
Namun atensi nya memandang laki-laki disamping gadis kecil berniqob itu yang nampak seumuran atau mungkin 2 atau 3 tahun lebih tua darinya. Diri tak bodoh mereka adalah gus dan ning pondok pesantren. Jelas auranya berbeda karena talitha dulu pernah pesantren walau 3 tahun. Talitha juga tebak laki-laki disamping perempuan berniqob itu adalah calon suaminya. Apa mungkin setelah dirinya mencoba berdiskusi dulu?
"Tata ayo duduk ngapain kamu berdiri disitu" ucap sang ayah yang membuat talitha mengikuti arah duduk ditengah ibu dan ayahnya
"Nah sekarang tata sudah turun, secara formalitas silahkan rayyan kamu sampaikan maksud tujuan kamu" ucap abah yang entah mengapa membuat talitha juga sedikit gusar
"Mohon maaf dan ibu bapak ummi abbah dan hanna" ucap gus rayyan yang membuat talitha mengerut hanna, laki-laki didepannya ini memanggil dirinya dengan nama tengah kepanjangannya? Dari mana ia tahu nama dirinya?
"Dengan izin Allah, amanat umi abbah dan atas dasar salat istikharoh saya izin meminang putri ibu dan bapak untuk saya jadikan istri sekaligus pendamping hidup saya, saya sudah mengetahui konsekuensi yang akan saya terima, hanna yang masih kuliah dan sebagai akan saya hormati dan pahami" ucap gus rayyan lugas sembari menatap talitha yang terus diam mendengar kata-kata seperti keyakinan itu
"Nak talitha sekarang kamu boleh untuk mengeluarkan pendapat kamu" ucap umi, ibu dari gus rayyan
" kami menerima lamarannya nak rayyan, talitha juga sudah mengetahui.. " ucapan sang ayah membuat talitha memejamkan matanya lalu memotong
"Ayah ibu, abah dan umi semua maap tata menyela, boleh tidak tata izin untuk berbicara berdua dengan gus rayyan" suara gadis itu membuat semua orang-orang disana terdiam, rayyan yang mendengar pun menatap sedikit lalu mengalihkan pandangan berucap istigfar dalam hati.
Sekali saja talitha mencoba untuk memperjuangkan keinginanannya. Jika memang dalam hal ini ia kalah maka ia rela menjalankan pernikahan ini
--------
Ditaman belakang, gazebo rumah talitha, nampak talitha tengah duduk bersama kedua ning yang ia baru kenal tadi, sudah talitha kenali sekarang
Rayyan adalah putra kedua dari abah salman dan ummi Aisyah sedangkan kakak rayyan gus Adnan menikah dengan ning ayu yang kini duduk bersisi an dengannya sementara gadis berniqob di samping nya itu adalah adik bungsu rayyan ning khalisa namanya
Di otak talitha banyak pertanyaan yang pastinya menganjal mengenai gus rayyan menolak untuk berbicara dengan talitha dan malah mewakilinya kepada adik dan kakak iparnya. Ingin rasanya talitha berteriak karena hal ini semakin sulit untuk ia perjuangkan
"Sebelumnya mohon maaf atas kelancangan saya ning" ucap talitha menatap kolam renang dihadapannya
" tidak apa apa ta, kami tahu kok kegundahan kamu dan rayyan juga mengerti jangan tersingung karna rayyan gak mau menemui kamu yaa dia seperti itu karena dia tidak mau berduaan dengan yang belum mahromannya" ucap ning ayu lalu memberikan usapan kecil di bahu talitha
"Kak talitha jika memang ada hal yang ingin disampaikan boleh lewat kami, ini kami tersambung pada handphone kak rayyan yang memakai aerphone di telinganya"ucap khalisa gadis berniqob itu menyerahkan handphone miliknya. Baiklah talitha akan mencoba
"Say..a sebenarnya sedikit kaget mendengar rencana ayah dan ibu menjodohkan dengan gus rayyan. Saya juga masi kuliah semester 4 jurusan perawat. Banyak hal yang perlu saya selesaikan untuk itu. Saya hanya takut tidak bisa membagi waktu akan peran saya dan saya berdosa karena itu, ego saya juga masih muda dan belum stabil Ucap Thalita dengan sedikit ragu menjelaskan
Khalisa membuka room chat sang kakak ia menyerahkan ketikan itu kepada talitha, talitha tahu rayyan tidak membalasnya lewat telepon karena dirinya berada diruang keluarga bersama ayah ibu dan orangtuanyaFrom kak rayyan
Saya tidak keberatan soal itu bahkan jika kamu memang mau melanjutkan sekolah, ada lagi yang ingin kamu ajukan kepada saya?
Talitha membaca chat itu mencelos,
"Jika saya ingin menjadi wanita karir apakah gus mengizinkan? Tanya talitha lirih dirinya mulai tidak percaya diri bahwa ia akan tetap mempertahakan status lajangnya
From kak rayyan
Saya izinkan, bahkan jika mau klinik di pondok saya serahkan kepada kamu untuk mengolahnya"Kak tal, di pondok kita juga lagi membuat klinik buat santri kak talitha kalau mau bisa praktik atau merawat disana"ucap khalisa yang membuat talitha mendoak
Hei itu adalah impian talitha membuka praktik keperawatan sendiri walau dia tahu juga mengerti hal itu butuh modal yang tidak sedikit juga izin yang sangat ketat namun rayyan mau mewujudkannya
Tapi 1 hal yang menganjal di hatinya terkait nama laki-laki lain. Raka? Talitha tidak bodoh mengakui bahwa ia berat juga karena mencintai orang lain kan apalagi didepan para iparnya. Talitha tidak punya pilihan iya kalah kali ini,
"Bagaimana tal ada lagi?" Tanya ning ayu yang membuat talitha menghela nafas berat
"Ning khalisa, ning ayu dan gus rayyan tata terima pernikahan dan janji pra nikah ini" ucap talitha kelu
"Terima kasih hannah" ucap rayyan yang kali ini berucap dibalik handphone khalisa lalu memberikan kabar bahagia itu kepada kedua orangtua mereka.
Untung saja rayyan juga segera menjelaskan ajakan dari talitha untuk berbicara dengan rayyan. Janji pranikah rayyan juga berbicara jujur akan kemauan talitha.
Sementara disisi lain talitha dipeluk oleh kedua iparnya. Hatinya berat menerima ini, menjalakan pernikahan dengan orang yang tidak kita cintai ternyata sehambar dan menyakitkan ini apalagi cinta dan hati kalian masih terpaut orang lain
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Yang Terakhir?
SpirituellesThalita Hanna Ranisa gadis cantik yang masih kuliah semester 4 ini tiba-tiba dijodohkan oleh orang tuanya dengan seorang Gus yang sebelumnya tak pernah terpikir di otak kecilnya Ini bukan soal talitha yang tidak menghargai bahkan membenci rayyan cal...