Kabur
Yah keputusan talitha malam ini.bersyukurlah gadis itu sedang berhalangan jadi berencana kabur saat semua orang salat berjamaah magrib dan wiridan dimesjid.
Bahkan talitha gadis itu sekarang sudah rebahan dikasur kos an milik arasya yang membuat gadis itu mundar mandir tidak jelas"Talitha yang cantik pinter tapi rada oon masalah gini, loh dari awal semester 1 itu emg selalu bikin gue gemes yaa,, loh kaburr anjir taa loh itu udh jadi istri orang" omel arasya yang membuat talitha mengangkat bahunya tak peduli
"Arr,loh bayangin dong jadi gue tadi gue itu udah kaya seleb aja diliatin gitu, apalagi harus diem2 aja bukan dunia gue arr" ucap talitha yang membuat gadis itu memeluk guling milik arasya
"Tapi taa, argg loh itu akh gue jadi kesel sama loh, loh itu lebih pinter soal pelajaran dari gue tpi masalah kaya gini loh itu " ucap arasya menghela nafas kasar ingin sekali talitha berkata kasar
"Sekarang loh kabari suami loh cepet"ucap arasya yang membuat talitha mengeleng
"Ga punya nomornya! dan ga mau juga" ucap talitha yang membuat arasya menatap nyalang
"Anjir loh kebangetan banget sumpah, loh kabari ema bapa loh minta nomor nya cepet" ucap arasya yang membuat talitha berjalan ke arah toilet
"Elah ar santai aja kali,paling si gus lagi ngajar malam ini"ucap talitha beranjak ke toilet arasya menghela nafasnya kasar, lalu beranjak masuk kedalam toilet
Tak lama suara panggilan di handphone arasya terdengar nomor tidak dikenal, mungkin mang paketan yang mengantarkan paketan miliknya karena gadis itu tadi sempat asal jeplak untuk mengantarkan paket malam hari saja karena terus2an di teror saat jalan jalan dengan ananta
"Haloo iyaa"
"......"
"Eh iya waalaikumsalam, gus" (pelan)
"....."
"Iya gus talitha ada disini, tpi dia lagi dikamar mandi"
"....."
"Iyaa gus nanti saya kasih tau talitha nya gus"
"......."
"Baik gus wassalamualaikum"Arasya menghela nafasnya kasar setelah mendapat panggilan tersenut bersamaan dengan itu talitha yang dengan santainya membuka pintu kamar mandi mengambil beberapa helai tissue tak peduli pada arasya menatap tata nyalang
"Tataaa sekarang loh dikerudung cepet, gus rayyan katanya mau kesini dia mau nganterin seragam lab lob buat ngampus besok" ucap arasya yang membuat talitha menyengir kuda oh iya dirinya hampir lupa seragam lab besok hari
"Dia barusan nelpon gue dpt nomor gue dari ibu loh, katanya ga bilang loh ilang tpi dia bilang ke ibu buat loh karena handphonenya loh abis baterei, itu jangan dinyalain dulu data nya"papar arasya yang membuat talitha mengangguk
"Udah cepet loh siap2 keburu gus rayyan kesini" ucap arasya yang mendorong gadis itu untuk memakai kerudung sportnya
----
Mobil alphard milik gus rayyan telah terparkir didepan kos an arasya, dengan segala kekuatan super juga talitha membujuk sahabatnya itu untuk ikut menemui rayyan.Awalnya arasya menolak keras namun akhirnya dengan segala bentuk drama akhirnya arasya bersedia menemaninya walau dengan sedikit kesepakatan dan pernyataan jika tata takut menjadi fitnah malam malam bertemu laki-laki berdua terlebih beberapa orang belum mengetahui status barunya,
arasya juga mengajukan syarat akan menunggu gadis itu didepan gazebo sementara talitha menemui gus rayyan kedepan gerbang
"Ini baju seragam lab kamu untuk besok dan kamu belum makan kan?"ucap gus rayyan memberikan tote bag dan kresek bungkus ayam chiken plus nasi dan minumnya
Talitha meringis lalu menatap laki-laki dihadapannya tidak kah marah beliau ini setelah dirinya kabur
"Makasi guss, belum gus" ucap talitha menjawab. Gus rayyan mengangguk lalu mengeluarkan dompet miliknya memberikan 5 lembar uang merah kepada talitha
"Ini uang saku kamu untuk besok, sekalian sama minta nomor rekening kamu" ucap rayyan yang membuat mata talitha melotot
Ayah dan ibunya saja memberikan uang 300 rb untuk satu minggu sedangkan gus rayyan 5 lembar padanya dan untuk besok
"Mm gus uang saku saya masih ada kok apalagi ini kebanyakan" ucap talitha meringis
Gus rayyan tidak mendengarkan ucapan tata, laki-laki memasukan uang kedalam tote bag lalu menatap talitha
"Simpan uang saku kamu atau lebihnya, mulai saat ini kewajiban saya yang memberikan kamu nafkah termasuk kebutuhan kamu. Udah malam udara malam ga bagus masuk gih" ucap rayyan menatap talitha yang memakai piama tidur jantung tata berdetak hanya diberi perhatian seperti ini apa paan ini kenapa rasanya beda
Talitha mengangguk lalu menatap sekilas arasya yang mengangkat halisnya seolah bertanya, ada rasa sedikit bersalah dengan tragedi dirinya yang kabur tadi tanpa bilang kepada siapapun
"Mm...gus maap yaa talitha kabur tadi"ucap talitha menunduk lalu diangguki mengerti oleh rayyan
"Kalau kamu memang mau ke kos arasya bilang saja biar saya antar, saya tahu kamu masih menyesuaikan hannah. Saya mengerti" ucap gus rayyan yang membuat talitha mengangguk
"Udah sekarang masuk besok kuliah pagi kan"ucap rayyan yang kali ini diturut oleh talitha
Talitha menatap rayyan yang sudah membuka mobil miliknya gadis itu tersenyum lalu berkata
"Terima kasih gus, hati hati" ucap talitha yang dijawab senyum tipis oleh laki-laki itu.
Arasya yang menonton dengan setia tersenyum, sahabatnya itu sudah menemukan pengganti dia, arasya teringat laki-laki itu. Laki-laki yang ia temani sejak SMA namun kini sudah memutuskan hubungan dengannya. Jurusan kuliah yang raka dan laki-laki di masa lalu tarasya juga sama namun sahabatnya ini beruntung cepat mendapatkan rayyan
"Mau makan ga ar, gus rayyan keknya beliin nasi sama ayam?" Tanya talitha yang membuat mata arasya berbinar
"Wih makan gratis ayo ayo" ucap arasya mengambil alih kresek berisi makan malam itu
Gus rayyan yang memang belum benar pergi menatap hanna yaa talitha yang berjalan masuk kedalam. Laki-laki itu sangat mengerti mereka berdua terlalu asing untuk tiba tiba disatukan dalam ikatan sakral tapi ia tahu pernikahan ini bukan mainan sebisanya ia juga harus mungkin berkenalan dengan talitha dan menjaga gadis itu

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Yang Terakhir?
SpiritualThalita Hanna Ranisa gadis cantik yang masih kuliah semester 4 ini tiba-tiba dijodohkan oleh orang tuanya dengan seorang Gus yang sebelumnya tak pernah terpikir di otak kecilnya Ini bukan soal talitha yang tidak menghargai bahkan membenci rayyan cal...