9.

206 61 0
                                    

.
.
.

Leon kini berada dirumahnya sendirian, tak ada siapapun bersamanya. Karena itu, Leon merasa sangat sangat bosan. Sekarang.

Leon menatap Zahra yang tengah berkerja. Hari ini ia juga kerja, tapi sore sampai malam jadi di siang harinya ia bisa bersantai.

Zahra membuka pintu restorannya, lalu menyuruh Leon untuk turun.

Kedua kalinya Leon masuk kedalam restoran Zahra, masih merasa asing ketika ia menginjakkan kaki nya ditempat itu.

Restoran milik Zahra sekarang tutup lebih cepat, karena katanya mereka kini tengah mengadakan acara.

"Acara apa?" Tanya Leon melihat dekorasi yang sudah ada direstoran itu.

"Ga, bukan acara. Ini buat abang gue. Kenalin, namanya Bintang Abang gue yang paling jelek," ucapnya.

Bintang memutar kedua matanya malas, ia kemudian mengusak rambut Zahra sedikit kasar.

"Gue abangnya Zahra, salam kenal ya. Lo yang tinggal di rumah atas itu bukan?"

Leon mengangguk sembari tersenyum, "iyaa," ucapnya dengan nada seramah mungkin untuk calon kaka ipar. Ceilah.

"Zahra suka ceritain lo ke gua loh, lewat wa, kalau kamu sering manggil dia bida-" ucapanya terhenti kala Zahra membekap mulutnya.

"Diem ga? Gue lempar layla ya!"

"Wah sikopat lo! Anak gue lo lempar."

"Apaan, motor gitu kenapa jadi anak lo?!"

"Gue jewer lo bedua tau rasa!" Ucap seseorang mengalihkan pandangan Leon.

Ayah Zahra datang dengan nampan beserta beberapa makanan yang ada di sana, Bintang kemudian langsung duduk dimeja sebelum dijewer dan Zahra yang duduk disampingnya.

Masa gue sampingan sama bapak mertua? Gapapa ga sih, biar bisa caper gitu kan ahay.

Leon tersenyum sangat lebar, ia duduk dengan senang hati.

"Eh Leon, tadi Ayah mau suruh Zahra panggil kamu. Eh tau nya udah dipanggil aja."

"Hehe, makasih ya. Om."

"Tuh, kan. Kemaren kan udah Ayah bilang panggil nya jangan om. Manggil nya Ayah aja, lupa ya kamu?" Ucap Ayah Bima sembari melepas apron yang tadi ia gunakan.

"Oiya, Ayah?"

Ayah Bima mengusak rambut Leon, "berasa punya anak tiga, Ayah."

...

Kini terlihat Bintang dan Leon tengah duduk bersama sembari mengobrol. Leon sesekali menceritakan tentang Zahra yang begitu ambis, dan hal lainnya.

"Lo kenapa bisa-" Zahra tiba tiba saja merangkul Bintang.

"Balik lo! Anak orang di ajak ngomong terus!" Ucap Zahra sembari mendorong Bintang untuk masuk

"Ganggu banget sih?" Ucap Bintang memutar matanya lalu masuk kedalam resto.

Leon menatap Zahra, "ganggu deh."

Lian & Leon. || sunoo, jungwon. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang