11.

260 31 0
                                        

.
.
.


Leon yang kini tengah sibuk merapihkan meja kasir yang tampak seperti kapal pecah itu. Dengan topi, dan apron yang melekat ditubuhnya.

Leon menoleh kebelakang kala punggung nya ditepuk dengan pelan.

Leon menoleh, ia tersenyum dan menaikkan alisnya saat melihat seseorang berada dibelakang Reno, si manager cafe.

Reno teman terdekat Leon selain Raka, ia bekerja dicafe karena Reno merekomendasikan nya.

"Lian?"

"Kenal?"

Leon mengangguk, "temen disekolah gue ini. Hai, Lian."

Lian tersenyum, "bisa kebetulan gitu ya, haha! Semoga kita bisa jadi partner yang baik!" Lian tersenyum.

Leon mengangguk, "yoi," ucapnya sembari menaik turunkan alisnya.

Raka dengan ice cream ditangannya baru saja sampai. 

Ia menunjuk ice cream di tangannya setelah menyapa Leon sembari tersenyum menampakkan giginya.

Leon tersenyum sembari memberikan jari jempolnya.

Senyum nya perlahan pudar kala seseorang datang menghalang Leon yang tadi nya ingin menghampirinya.

Siapa sih tu orang?! So asik bener.

...

Leon siap dengan pekerjaannya, ia menghampiri Raka yang tengah bermain ponselnya di meja paling pojok.

Leon segera duduk dikursi yang ada didepan Raka.

"Ayo!" Ucap Raka beranjak dengan nada ketus nya meninggalkan Leon yang menatap nya aneh.

"Kenapa nya anak itu?" Ucap Leon sembari berjalan menyusul Raka yang sudah berlalu.

"Gasuka gue lihat si mata empat!" Raka yang akhir nya membuka suara setelah setengah perjalanan.

Leon menatap bingung kearah Raka yang berada disampingnya.

"Nama dia, Lian," ucap Leon. 

Raka memberhentikan langkahnya, ia menoleh pada Leon yang terus berjalan menghiraukan diri nya yang berada dibelakang.

"Lian namanya banyak, ga cuman abang lo, Leon, gausah mikir aneh aneh, kaga ade mirip mirip nya lo sama dia," ucap Raka menyusul Leon.

"Beli nasbung mau ga? Beli satu bagi dua yah! Pake duit lo!" Ucap Leon sembari berlari.

"Kapan lo trakitr gue, bjir!?!?" Ucap Raka sedikit teriak.

"Kapan kapan!!"

...

Dirooftop, Leon dan Raka kini duduk melingkari nasi bungkus yang tadi mereka beli. Dengan Raka yang juga sibuk dengan ice creamnya.

"Kalau jatuh lagi ice creamnya, gue tonjok ya lo anjing!"

Raka berdecak, "ck! Gue bukan anjeng, terus kemaren ga sengaja bjir, ya kali dua kali jatuhnya."

"Udah jauh jauh lo!"

"Yakan nasi gue juga anying?"

"Ya makanya, makan ice creamnya nanti aja. Keburu gue habisin, bjir."

Raka mengalah, ia menaruh ice cremanya dikulkas lalu kembali menghampiri Leon yang sudah memulai acara makannya.

BRUK

Raka dan Leon menoleh secara bersamaan kala terdengar suara benda berat yang terjatuh.

Raka berjalan ke tepi rooftop sembari menyuapkan nasi yang tersisa ditangannya.

Lian & Leon. || sunoo, jungwon. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang