.
.
.Sheira menatap Nalen yang berada didalam mobil hitam yang melewatinya. Dari kaca mobil terlihat Nalen yang menundukkan kepalanya.
Sheira mengernyit, "kenapa?" Tanya bingung kepada teman teman lain yang kini tengah berbicara tentang Nalen.
"Nalen ngedorong Arlo dari rooftop, sekarang kayanya dibawah ke kantor polisi."
"Hah!?"
...
Sheira kembali mengingat kejadian dua tahun lalu, yang ngebuat Nalen terus menghindarinya.
Dia tau, itu bukan salah Nalen. Gamungkin seorang Nalen mendorong Arlo, teman terdekatnya.
Dia gabisa dihukum karena kurangnya bukti, dan karena dia anaknya Argantara.
Hal itu ngebuat Nalen diomongi seluruh murid maupun guru di SMA ARNGGALA.
Sheira menghela nafasnya, Mahen abangnya menepuk pelan bahu Sheira kemudian masuk kedalam rumah meninggalkan Sheira di taman rumah.
Terdengar suara Abram, ayahnya Sheira yang membuat dia panik setengah mati. Dengan cepat, Sheira menjatuhkan batang rokok yang belum ia sentuh itu ke lantai taman.
"Papa?"
"Eh anak papa, ngapain kamu disini?"
Sheira menggeleng, ia lalu berpamitan dan buru buru masuk kedalam rumah.
Didalam kamar, Sheira merebahkan tubuhnya kekasur. Sheira menoleh pada foto bingkai yang terpajang berukuran sedang didinding kamarnya.
Arlo, Nalen sekarang udah ada temen. Banyak loh, malahan. Temen terdekat dia tuh namanya Leon.
Sifatnya beda banget sama lo, Arlo. Itu anak ya, drama banget, lebay, heboh. Tapi karena dia, Nalen jadi sering senyum. Gue seneng banget.
Arlo, lo taukan? Lo masih jadi nomor satu sahabat terbaik, untuk Nalen dan gue.
...
Zahra bersiap dengan Bintang yang membawa motornya, tapi sesaat kemudian Bintang melihat Leon yang baru saja turun dari rumahnya.
Bintang lalu tersenyum dan melambai kearah Leon, Leon menyapa mereka dengan gembira lalu berpamitan karena dia yang harus naik bis.
"Eh jangan! Bareng aja mau?" Ucap Bintang membuat Zahra yang tadinya sibuk melamun kini melebarkan matanya.
"Hah!? MASA BOTI?"
"Ya gapapa, kamu didepan Leon nya di belakang."
"Mending naik bis aja aku, beneran. Masa kita boti si bang? Jangan aneh aneh deh."
Leon menggaruk tengkuknya, "gausah bang. Gue duluan ya, kasian tuh Zahra matanya hampir keluar," ucap Leon dengan sedikit kekehannya.
Bintang mengangguk, "yaudah. Hati hati ya Leon."
"Yaaa."
Sampai disekolah, Bintang memberhantikan motornya didepan sekolah Zahra.
Leon dan Sheira juga Nalen yang baru saja sampai dengan berjalan kaki tak sengaja berpapasan dengan Bintang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lian & Leon. || sunoo, jungwon.
Casuale6.935 hari, 19 tahun mereka telah hidup tanpa mengetahui hubungan darah antara satu sama lain. Kenyataan yang pahit telah memisahkan mereka sebelum mereka bisa menyadari lika-liku kehidupan yang sebenernya. Namun takdir pun akhirnya menyatukan mer...