.
.
.
03. 07. 2021.Hari ini, Nalen terbangun lagi-lagi karena Arlo, teman nya yang tiba tiba saja menimpa tubuh nya.
"Akh! Kebiasaan, bangunin orang ga pake otak lo! Sakit anjir."
Arlo terkekeh.
"Bangun lo! Ayo berenang," ucap nya menarik tangan Nalen yang tadi berniat untuk tidur kembali.
"Elah, berenang mulu lo!"
"Bodoh amat," ucap nya sembari menjulurkan lidahnya.
Nalen kembali menutup mata nya, sembari memeluk bantal guling nya. Tetapi dengan cepat, Arlo mengambil alih bantal guling tersebut.
"Gamau? Yaudah, gue sama Galen aja. Dadah, Nal. Jangan kangen gue, plis," ucap Arlo yang sengaja membawa bantal guling itu, karena tau, Nalen tak bisa tidur kembali tanpa itu.
Arlo dengan wajah tengil nya melambai dan meninggalkan nya sehabis mengambil sesuatu.
Sifat Arlo sebenarnya sebelas duabelas sama Nalen. Yang di mana, seharus nya ia dingin dan tak banyak omong.
Tapi, saat Arlo akan nyaman sama seseorang itu. Dia akan terus manja dan ribut. Tidak ada yang namanya diem, atau sok cool.
Ia yang tadi nya tidak banyak bersuara, penyendiri, tetapi ada nya Nalen membuat nya semangat.
Orang orang akan terkejut, kala mengetahui Arlo yang sebenarnya begitu dewasa dan berwibawa.
Setelah beberapa menit, Nalen kini melanjutkan tidur nya. Ia mengerang kesal kala terdengar suara deringan dari ponsel nya.
Sambungan telpon tersebut dari oknum yang sedari tadi menganggu nya tidur.
Nalen menjawab telponnya.
"Woi, ambil itu dong. Kaca mata gue ketinggalan. Gara gara lo nih," ucap Arlo membuat Nalen berdecak.
"Sengaja banget lo, bangsat?"
"Eh eh, ngomong kasar. Ada bapak lo nih, gua bilangin ya lo!"
Nalen dengan mata nya yang hampir keluar menatap tak percaya pada Arlo lewat jendela kamar nya.
Ternyata, Argantara tengah bersama Arlo dan Galen.
"Sialan, monyet."
"Tuh, wah ngomong lagi dia. Ayah! Itu tuh, si Nalen-" ucap Arlo yang sengaja membuat Nalen panik.
"Iya! Astaga."
Sampai nya di bawah, Nalen akhir nya harus ikut berenang. Karena tadi, Galen yang sengaja mendorong nya ke tempat kolam berenang.
Halasil, Nalen mau tak mau ikut berenang. Karena baju tidur nya yang sudah basah kuyup.
Selesai berenang. Nalen melihat ke arah Arlo dan Argantara yang tengah membicarakan sesuatu.
Ia mencoba menghiraukan nya dan kemudian berjalan menuju bar mini dirumah nya.
"Ngomongin apa ya? Ketawa ketawa gitu, gue kok ga di ajak," ucap nya dengan nada yang sedikit manja.
Galen yang berada di sana terkekeh. "Cembulu yaa," ucap nya dengan telunjuk nya yang berada di pipi kanan Nalen.
"Iya. Itu, mereka ngomongin apasih."
"Lo cemburu sama Ayah atau sama Arlo?"
"Sama Ayah lah."
"Si anjing."

KAMU SEDANG MEMBACA
Lian & Leon. || sunoo, jungwon.
Diversos6.935 hari, 19 tahun mereka telah hidup tanpa mengetahui hubungan darah antara satu sama lain. Kenyataan yang pahit telah memisahkan mereka sebelum mereka bisa menyadari lika-liku kehidupan yang sebenernya. Namun takdir pun akhirnya menyatukan mer...