17.

324 35 2
                                        

.
.
.

Leon anak itu tengah mencari seseorang bersama sepeda nya yang di kasih Ayah.

Leon dengan kemeja kotak dengan celana yang pendek di atas lutut berwarna putih itu, menatap ke arah Halte bus.

Leon menghela napas nya lega, ia akhirnya menemukan Nalen yang tengah menundukkan kepala, seseorang sedari tadi ia mencari nya.

Leon, anak itu menghampiri Nalen. Ia tersenyum begitu manis kepada Nalen, Nalen yang menyadari seseorang menghampiri nya mendongak.

Nalen tersentak melihat Leon. Rasa sesak, terasa di tenggorokan nya saat melihat senyuman Leon.

"Lo ngapain?"

Leon mengangkat kedua bahu nya acuh, ia kemudian menjawab dengan santai. "Tadi gua lewat sini, terus lihat lo lagi duduk disini. Ngapain? Udah sembuh?" Ucap Leon sembari duduk di sebelah Nalen.

"Dada lo sakit apa gimana? Dari tadi gua lihatin lu pegang itu terus? Sakit? Biar ke rumah sakit aja, abang lu nyariin itu."

"Engga, sesak doang. Karena tadi lari larian paling."

"Mau balik aja ga? Keadaan lo udah kaya zombie bjir Nal."

Nalen menggeleng keras, "malu gue kalau pulang. Tadi banyak banget yang ngelihatin. Mau taro di mana muka gue."

"Ya terus masa disini? Dingin banget cok, yang ada makin sakit lu, mau meninggal? Kemana aja dah, jangan disini ya?" Ucap Leon selembut mungkin.

Nalen menghela lalu mengangguk menyetujui permintaan Leon.

Leon merentangkan tangannya karena merasakan lelah di seluruh tubuh nya, ketika terus membonceng Nalen dengan sepeda miliknya.

Sesampai nya mereka di tempat tujuan. Nalen, salah satu alis nya naik, ketika melihat Zahra dan Ayah duduk seperti tengah menunggu seseorang.

Setelah Leon memanggil keduanya. Lantas pria paruh baya dan perempuan kecil itu menoleh.

Zahra dengan wajah nya yang tadi nya tampak terlihat murung, kini tersenyum begitu lebar pada Nalen.

Nalen tampak kebingungan.

...

Tadi saat Leon belum mendapatkan informasi tentang Nalen yang menghilang, ia Dan Ayah tengah asyik bercanda dan bermain bersama. Sedangkan Zahra tengah bermain ponselnya sedari tadi.

Tiba tiba saja. Zahra datang dengan wajah panik pada keduanya yang masih sibuk dengan permainan.

Leon dengan cepat mengambil ponsel Zahra. Matanya melebar kala mendengar ucapan dari Galen.

Galen dengan suara yang sedikit bergetar menyuruh Leon untuk mencari keberadaan sang adik.

Leon dengan cepat, bergegas mengambil sepeda milik nya sembari berlari. Lalu berjalan tak tentu arah, mengikuti firasat nya.

Ia berfikir bahwa, Nalen akan pergi ke suatu tempat yang tak jauh dari rumah sakit.

Dan ternyata, firasat nya benar. Nalen berada sedikit jauh dari rumah sakit. Membuat Leon sedikit kewalahan.

Lian & Leon. || sunoo, jungwon. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang