'Maafkan aku hyung.'
"ahh! Mingyu!" Wonwoo memeluk erat punggung lebar Mingyu yang berada di atasnya, begitu pun dengan Mingyu yang memeluk erat leher Wonwoo dengan tangan kirinya. Pemuda Jeon itu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Mingyu, merasakan setiap hentakan yang dibuat oleh Mingyu, yang membuat dirinya benar-benar tak bisa berkutik sedikit pun.
Mingyu sendiri terpejam erat, merasakan nikmat yang baru pertama kali ia rasakan. Hubungan seksual dengan pemuda yang ia cintai. "ngh hyung.." desahnya lirih ketika ia merasakan lubang anal Wonwoo yang malah mengerat dan seperti menjepit kejantanannya.
Ia sedikit bangkit, menatap Wonwoo yang berada di bawahnya dengan mata sayunya, Mingyu menggerakkan tangan kanannya mengusap kepala Wonwoo dengan lembut, menyingkirkan rambut poni Wonwoo yang menutupi dahinya, melihat keringat basah dari pemuda Jeon itu. Mingyu tersenyum tipis, masih menggerakkan pinggulnya dan mendengar desahan Wonwoo semakin menjadi.
Wonwoo meremas pundak Mingyu dengan kuat, ia juga menatap sayu Mingyu yang berada di atasnya, ia memang tadi berusaha menolak tapi semuanya sia-sia, jauh dalam lubuk hatinya ia sangat menyukainya, saat Mingyu menyentuhnya dengan lembut, saat Mingyu memasuki tubuhnya dan membuat jiwanya takluk begitu saja, saat Mingyu mencium keningnya, bibirnya dengan lembut, terutama saat Mingyu melantunkan kalimat terkasihnya.
Mingyu melepas ciuman tersebut setelah beberapa saat melumat bibir Wonwoo. "Aku.. mencintaimu ngh hyung.. aku sangat.. mencintaimu.." ucap Mingyu lagi untuk yang kesekian kalinya. Ia sedikit mempercepat gerakannya membuat desahan Wonwoo semakin menjadi, terus melantunkan namanya yang membuat Mingyu semakin bergairah.
Hingga akhirnya, Wonwoo mencapai klimaksnya yang mengenai bajunya dan baju Mingyu yang memang tak di lepas oleh Mingyu, hanya menurunkan celananya saja. Wonwoo menghembuskan napasnya panjang dan setelah beberapa saat kemudian, ia merasakan lubangnya terasa panas karena terpenuhnya cairan yang Mingyu keluarkan.
Pemuda Kim itu menghela napasnya panjang, ia menatap Wonwoo lalu merendah dan mencium bibir Wonwoo dengan lembut. Setelah itu, ia mengeluarkan kejantanannya dari lubang anal Wonwoo, menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan Wonwoo. Ia meraih tubuh pemuda Jeon itu dan memeluknya dengan erat, menenggelamkan wajahnya di dada Wonwoo.
Wonwoo yang terdiam dan merasakan hangatnya pelukan Mingyu, lalu ia merasakan basah pada baju yang ia gunakan, mendengar isak tangis lirih yang Mingyu keluarkan. Ia sedikit menjauhkan Mingyu dari tubuhnya. "Mingyu?" panggilnya lirih.
"Maafkan aku hyung.. hiks.. maafkan aku.." isak Mingyu, ia merasakan tangan Wonwoo yang mengusap wajahnya, menghapus air mata itu.
Wonwoo menelan ludahnya dengan kasar, ia mendekat dan mencium bibir Mingyu yang sedang menangis, melumat bibirnya dengan lembut dan tangisan Mingyu terhenti. Ia melepasnya, mengusap kepala Mingyu dan menyunggingkan senyuman tipisnya. "Tidak apa.." balasnya lalu keduanya sama-sama mendekat dan saling berciuman lagi, sebelum melanjutkan malam panjang mereka.
✨🥀🥀🥀🥀🥀✨
Mingyu yang duduk di sisi ranjang menatap Wonwoo yang masih terlelap dalam tidurnya, ia lalu meletakkan surat di tangannya itu ke atas nakas samping kiri ranjang tersebut. Ia lalu mendekat ke arah Wonwoo, merendah dan mencium keningnya dengan lembut. "Selamat tinggal hyung." lirihnya dan ia bangkit berdiri, melangkah keluar dari kamar tersebut sembari mengusap wajahnya yang basah akan tangisannya.
Mingyu keluar dari unit apartemen tersebut, ia berjalan di trotoar hingga sampai di halte bus dan menunggu selama beberapa saat dan ia menaiki bus untuk menuju daerah rumah lamanya berada. Ia menitipkan barang-barangnya di rumah Lee-samchon. Sampai di sana, Mingyu langsung menuju rumah Lee-samchon, ia mengambil barang-barangnya dan pamit pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unless It's You 1 & 2
FanfictionMINWON • COMPLETED Jika bukan dirimu, aku tidak punya alasan untuk hidup - Kim Mingyu. start : october 2023 finish : december 2023 BL 1821 || Kim Mingyu • Jeon Wonwoo ©Violet1056