7

1.8K 194 22
                                    

Bolehkah ia memiliki perasaan itu?

Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa saat lalu, para siswa sudah berbondong-bondong keluar dari kelas untuk pulang. Tapi Mingyu masih duduk di kursinya, tengah sibuk menggerakkan tangannya untuk menulis jawaban dari pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru hari ini.

Mingyu mengerjakannya di sekolah karena dirinya akan langsung bekerja, ia tak punya waktu nanti apalagi jika pelanggan yang datang banyak seperti biasanya. Mengingat toserba itu tepat berada di pinggir jalan yang banyak orang atau kendaraan berlalu lalang.

Dirinya begitu fokus dengan pekerjaannya sampai tak sadar ada seorang pemuda berdiri di ambang pintu sembari memperhatikannya. Mingyu terus menunduk, membuat pemuda itu harus melangkah mendekat meskipun dirinya sudah memanggil.

Wonwoo berdiri di samping meja Mingyu, ia menatap pemuda Kim itu yang belum sadar akan kehadirannya. "Mingyu." panggilnya sekali lagi sembari menepuk pundak Mingyu dan membuatnya sedikit terkejut.

Mingyu mendongak dengan wajah bingungnya, ia menatap sekeliling yang kelasnya sudah kosong. Takut ada Seungcheol yang melihatnya bersama Wonwoo. "Kenapa hyung di sini?" tanyanya kemudian. Ia meletakkan pena di tangannya ke atas meja.

Wonwoo mengambil duduk di kursi depan meja Mingyu, tempat milik Seokmin. Ia menatap buku di hadapan Mingyu dengan lekat. "Kenapa kau belum pulang?" ia malah bertanya, bukannya menjawab pertanyaan yang lebih muda tadi.

Mata almond itu mengerjap kecil, sejak dirinya sadar akan perasaan sukanya terhadap Wonwoo, ia sering kali merasa gugup bila berada di sekitar Wonwoo. Seperti sekarang, menatap pemuda Jeon itu membuat jantungnya berdetak begitu cepat dan gugup. "Ehm, sedang mengerjakan tugas rumah." jawabnya lalu menunduk, Mingyu tak berani lama-lama menatap Wonwoo. Ia berusaha meneruskan pekerjaannya.

Pemuda Jeon itu mengangguk paham, ia menghela napasnya dan menatap keluar jendela, dirinya terdiam sembari menunggu Mingyu yang begitu fokus. Hanya membutuhkan waktu beberapa menit sampai akhirnya Mingyu selesai dan mulai berbenah.

Mingyu mendongak, menatap Wonwoo yang masih menatap keluar jendela. "Hyung tidak pulang?" tanyanya kemudian.

Wonwoo menoleh. "Oh, aku ada kelas tambahan." jawabnya, ia sudah berada di tahun terakhir dan kelas tambahan itu digunakan untuk persiapan ujian kelulusan, yang biasanya di beri setengah jam waktu istirahat sebelum kelas tambahan di mulai.

Mingyu mengangguk paham, ia kemudian bangkit dari duduknya. "Kalau begitu, aku.. pulang duluan hyung." ucap Mingyu, ia menatap Wonwoo yang masih duduk di tempat Seokmin, hanya mengangguk untuk menanggapinya. "Hyung tidak kembali ke kelas?" tanyanya lagi.

Wonwoo tersenyum tipis. "Aku kesini sebenarnya untuk menunggu Seungcheol." jawab Wonwoo.

Jawaban yang membuat Mingyu langsung terdiam begitu saja, Mingyu mengangguk paham, menyunggingkan senyuman tipis palsunya dan ia pamit untuk pergi dari sana. Meninggalkan Wonwoo sendirian di kelas tersebut dan segera menuruni tangga menuju lantai pertama.

Mingyu keluar gedung utama tersebut, melangkah menuju gerbang tapi langkahnya terhenti saat melihat Seungcheol berjalan memasuki area sekolah melalui gerbang dengan membawa sebuah tempat yang sepertinya isinya adalah makanan.

Ia menggigit bibir dalamnya cukup kuat ketika Seungcheol terus berjalan mendekat, hingga akhirnya pemuda Choi itu melewatinya dengan tatapan sinis dan masuk ke gedung utama.

Mingyu berbalik, ia melihat kepergian Seungcheol dengan bingung, mendongak dan menatap jejeran jendela kelasnya dan ia bisa melihat Wonwoo dari sana. Sejauh dirinya mengenal Wonwoo, dirinya tidak pernah bertanya mengenai hubungan apa yang dimiliki antara Wonwoo dan Seungcheol.

Unless It's You 1 & 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang