24

1.7K 180 3
                                    

Flashback 3.

"Terima kasih, selamat datang kembali." Jeonghan menyunggingkan senyuman tipisnya kepada pelanggan yang melakukan pembelian take away. Ia kemudian melayani pelanggan  terakhir yang mengantre sebelum akhirnya ia bisa beristirahat.

Ia menghela napasnya, menatap sekeliling dan melihat kafenya yang cukup banyak pengunjung di hari minggu ini. Kedua matanya juga menatap keluar kafe dengan kaca besar itu, dahinya mengernyit setelah beberapa saat ia melihat seorang pria berdiri di depan kafenya itu dengan wajah yang datang.

Ia menelan ludahnya kasar, memanggil salah satu pegawainya dan dirinya melangkah keluar dari meja kasir tersebut, dirinya  saling bertatapan dengan pria itu, sampai akhirnya ia keluar kafe dan mendekat ke arah pria itu yang sedari tadi hanya berdiam diri di depan kafe miliknya. "M-Mingyu?" lirihnya terbata.

Mingyu menatap pria Yoon itu dengan lekat. "Kau sibuk?" tanyanya kemudian.

Jeonghan bertambah bingung. "Kau.. kenapa kau masih hidup? Huh? Seungcheol bilang kau sudah meninggal." ucapnya bingung, ia benar-benar sadar saat dulu Seungcheol mengatakan bahwa Mingyu meninggal karena bunuh diri, sekitar tiga tahun yang lalu, tapi kini pria itu malah berdiri di hadapannya seperti tidak terjadi apa-apa.

Pria Yoon itu memundurkan langkahnya secara perlahan. "Tidak.. tidak mungkin, kau hantunya Mingyu? Kau datang untuk.. membalas dendam?" lirihnya takut, karena dirinya dulu juga ikut merundung Mingyu seperti yang Seungcheol lakukan.

Mingyu menghela napasnya dan ia mendekat ke arah Jeonghan yang ketakutan, ia menarik tangan kanan pemuda itu. "Jika aku hantu aku tidak mungkin bisa memegangmu seperti ini." ucapnya lalu menghempaskan tangan Jeonghan.

Pria Yoon itu mengerjap kecil. "A-apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya, kini malah dirinya yang merasa takut karena Mingyu benar-benar berbeda, sikapnya, pria itu entah kenapa menjadi menakutkan, tidak seperti dulu yang hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Aku ingin bicara padamu." ucap Mingyu.

Jeonghan terdiam selama beberapa saat dan setelah ia mengerti dengan situasi apa yang terjadi sekarang, pria Yoon itu mengajak Mingyu untuk masuk, menyuruhnya duduk di salah satu kursi-meja pelanggan yang kosong. "Sebentar." ucapnya dan ia menuju meja kasir, meminta sang pegawai untuk membuatkan minum untuk Mingyu.

Ia menoleh ke arah pria Kim itu yang menatap sekeliling kafe, ia tidak tahu apa yang terjadi sekarang, kenapa Mingyu masih hidup dan kenapa Mingyu menemuinya. Jika Seungcheol tahu Mingyu masih hidup, ia pasti di beritahu, tapi tidak ada kabar apapun dari Seungcheol sampai sekarang.

Setelah minumannya jadi, ia membawanya ke arah Mingyu, memberikannya kepada Mingyu dan ia mendudukkan diri di seberang Mingyu. Ia menatap pria itu yang langsung meminum minuman yang ia berikan. "Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Jeonghan.

Mingyu meletakkan gelas tersebut ke atas meja. "Kau masih berhubungan dengan Seungcheol?" tanyanya.

Jeonghan mengernyitkan dahinya, lalu terkekeh canggung. "T-tentu saja, dia.. temanku." jawab Jeonghan bingung. Bingung kenapa Mingyu menanyakan hubungannya dengan Seungcheol.

Pria Kim itu menggelengkan kepalanya. "Bukan hubungan seperti itu." jawab Mingyu, melihat wajah Jeonghan yang begitu bingung. "Bukankah hubungan kalian lebih dari itu?" tanyanya lagi.

Jeonghan menelan ludahnya dengan kasar. "Apa maksudmu.. Mingyu?"

Mingyu menghela napasnya. "Aku tahu, kau menjalin hubungan gelap dengan Seungcheol yang sudah menikah dengan Wonwoo hyung kan?" tanya Mingyu dengan wajah datarnya.

"Bagaimana.. kau tahu?" Jeonghan menatap curiga Mingyu yang sedikit menyunggingkan senyuman tipisnya.

"Karena kalian berdua memang seperti itu, sejak aku melihat kalian berciuman di toilet sekolah. Kalian juga sering melakukannya saat Wonwoo hyung wajib militer." jawab Mingyu, tebakannya benar, bahwa selama ini, hubungan Jeonghan dan Seungcheol terus berlanjut meskipun Seungcheol sudah menikah dengan Wonwoo.

Unless It's You 1 & 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang