02

1.1K 50 5
                                    


Happy reading :)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

" Hallo nong manis." Sapa nunew saat sudah di dekat gadis kecil itu. Gadis manis itu memundurkan langkahnya saat melihat nunew mendekatinya dengan wajah yang seperti ketakutan sambil memain kan jarinya.

Nunew yang paham dengan ekspresi gadis kecil itu seperti ketakutan tersenyum lembut dan melangkah untuk mendekatinya lagi. Lalu berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan si kecil.

" Hey, kamu tidak perlu takut dengan phi, phi bukan orang jahat. Kamu tenang saja oke?" Ucap nunew masih tetap dengan senyum lembutnya.

Gadis kecil itu masih tetap tak bergeming dan menatap nunew dengan ragu.

Nunew yang melihat gadis itu tak bergeming sedikitpun. Lalu menggapaikan satu tangan nya untuk meraih tangan gadis kecil tadi.

" Kemarilah cantik, tidak perlu takut. Phi tidak akan menculikmu." Nunew sedikit bergurau untuk menenangkan gadis kecil itu.

Akhirnya dengan langkah Ragu ia mendekati nunew dan meraih tangan nya. Nunew tersenyum karna anak manis di depan nya sudah tidak takut lagi padanya.

Saat mereka  sudah berhadapan dengan jarak yang cukup dekat.

" Siapa namamu cantik?" Tanya nunew lembut.

" Tasya." Lirih nya seperti bergumam bahkan hampir tak terdengar. Tapi untung saja jarak mereka dekat jadi nunew masih bisa mendengar suaranya.

" Em Tasya, nama yang cantik seperti orang nya. Nah nama phi nunew,tasya bisa memanggil phi, phi Nunu." Sambil mencolek hidungnya.

Gadis kecil itu tersenyum mendengar ucapan nunew.

" Khop khun kha phi nunu." Ucapnya dan tersenyum ke arah nunew.

" Aoww manisnya.... Lalu apa yang kamu lakukan di sini sendirian anak manis. Dan dimana orang tuamu?" Nunew bertanya setelah menguyel gemas pipi Tasya.

Mendengar pertanyaan nunew senyum Tasya langsung luntur lalu menggeleng kan kepalanya.

" Tasya tidak tau. Tasya di turunkan di sini tadi sama aunty pure." Lirih Tasya dan menundukan kepalanya sedih.

Setelah mendengar penuturan Tasya, nunew merasa kasihan padanya. Bagaimana bisa ada orang yang tega meninggalkan anak kecil secantik dan semanis ini di pinggir jalan seperti ini. Sungguh kejam pikirnya.

" Em, begitu... lalu apakah Tasya tau di mana rumah Tasya? Atau mungkin ada nomor yang bisa Tasya hubungi?."

Tasya menggeleng lagi dia benar-benar tidak tau. Dia tidak membawa ponselnya dan dia juga tidak hafal nomor daddy-nya.

Nunew menghela nafas pelan dan mengelus kepala Tasya lembut.

" Oke baiklah kita tunggu di sini saja ya, siapa tau ada yang mencari dan menjemput Tasya."

Tasya hanya mengangguk mengerti dengan ucapan nunew. Mereka duduk di bangku taman yang dekat dari tempat mereka tadi.

🌼🌼🌼🌼

Sementara itu di sebuah mansion besar sedang terjadi keributan di ruang tamu. Penyebab keributan itu ialah sang tuan rumah itu sendiri.

" BODOH!! KENAPA KALIAN BISA LENGAH HA! MENJAGA SATU ANAK KECIL SAJA KALIAN TIDAK BISA!!" Dia berteriak marah kepada semua bodyguard nya.

Semua bodyguard dan pelayan yang berada di sana hanya bisa menundukkan kepalanya takut. Jika tuan besarnya sudah marah tidak ada yang berani menatap nya.

Bagaimana ia tidak marah? Puti kecil satu-satunya hilang yang entah di mana keberadaan nya sekarang. Dia benar-benar khawatir dan marah.

Marah pada anak buahnya, juga marah pada dirinya sendiri karna lalai menjaga putri kecilnya. Hingga hal ini terjadi.

Sungguh, dia benar-benar frustasi sekarang.

Di samping itu terlihat seorang wanita cantik sedang duduk di sofa  ruang tamu di mana keributan itu sedang terjadi. Dia seperti sedang menangis. Tapi tunggu!! Ada apa dengan senyuman nya itu?  Oh tidak itu bukan sebuah senyuman. Melain kan semirik yang ia tunjukan.

Ada apa sebenernya?

Flashback :

Nampak sosok gadis kecil yang terlihat cantik dan manis itu sedang bermain sendirian di taman mansion nya. Hanya di temani beberapa bodyguard di sana.

Daddy nya tidak berada di rumah karna dia sedang berada di kantornya sekarang, sementara mommy nya? Mommy nya sudah meninggal saat ia masih umur 2 tahun karna sakit.

Ia tumbuh besar hanya bersama Daddy dan para pelayan di rumah nya. Umur nya sudah 6tahun sekarang.

Saat asyik bermain tiba-tiba seorang wanita menghampirinya dan duduk tepat di samping kiri gadis kecil tadi.

" Hay Tasya." Sapa wanita itu.

Em gadis manis itu bernama lengkap Tasya Feronika Panich. Putri kecil semata wayang seorang Zee Pruk Panich bersama mendiang sang istri dulu.

Sedang Tasya yang di sapa hanya melirik sebentar tanpa berniat membalas sapaan dari wanita yang sudah duduk di samping nya.

Karna sejujurnya Tasya memang tidak menyukai wanita itu, apalagi jika dekat dengan Daddy nya. Dia tidak suka.

Tidak mendapat respon dari anak kecil itu si wanita mulai kesal.

" Tasya tidak rindu pada aunty?" Tanya si wanita.

" Tidak!" Singkat Tasya ketus.

'ck. Dasar anak kurang ajar bisa-bisanya dia mengacuhkan aku, lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu pengganggu kecil.' batin nya bersemirik.

" Em Tasya mau ikut aunty? Aunty akan pergi ke kantor Daddy. Apa Tasya mau ikut?" Mendengar itu Tasya langsung menolehkan kepalanya menghadap wanita itu.

Tasya hanya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Anak kecil itu tak merasa curiga sedikitpun pada wanita yang menyebut dirinya aunty tadi.

' kena kau anak nakal. '

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc...

Pasti udah pada bisa nebak sih apa yang bakal terjadi di bab selanjutnya.
Hahahah....

AKU MAU MOMMY BARUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang