Happy reading :).
.
.
.
.
.Hari demi hari silih berganti, dan sekarang tepat satu minggu atas hilang nya gadis kecil yang manis dan cantik itu, dan sudah terhitung 3 hari juga Zee cuti dari pekerjaan kantor nya dan dia serahkan pada sekretaris pribadinya.
Ini adalah hari ke 3 Zee keluar mencari putri kecil semata wayang nya. Saat ini dia sedang menyusuri jalan sambil kepalanya terus melihat kanan dan kiri.
Zee tidak terlalu fokus dengan jalanan yang ada di depan, karna matanya sibuk melihat ke sekelilingnya dengan wajah cemas. Dia tidak bisa trs mengandalkan para bodyguard nya itu yang menurutnya tidak becus mencari anaknya.
Di saat bersamaan seorang pemuda manis terlihat ingin menyebrang jalan tanpa menengok kanan kiri jalan, karna dia sibuk membenarkan kantong belanjaan nya. Dan tiba-tiba saja.
Brakk
Ciittt
" Aakkhh aduhh." Triak nya
Pemuda manis itu jatuh beserta barang bawaan nya dan semuanya berserakan. Sedang yang menabrak pun ikut terkejut karna dia telah menabrak seseorang.
Zee turun dari mobilnya dan menolong pemuda yang ia tabrak tadi. Dia sedikit berlari kecil kedepan mobilnya.
" Astaga nona anda tidak apa apa?" Tanya Zee panik.
Saat pemuda itu mendongakan kepalanya dan menatap Zee.
Deg.
Apa ini ya tuhan kenapa jantungku rasanya berdetak terlalu cepat begini batin Zee.
" Hah? Maaf Khun anda tadi memanggil saya apa? Nona?" Tanya nunew sedikit heran juga kesal
Zee yang mendengar pertanyaan dari Nunew pun tersadar dari lamunan nya yang sedang memandang mata nunew tadi, ya orang yang Zee tabrak itu Nunew yang sedang berjalan pulang setelah belanja kebutuhan bulanan nya.
" Oh apakah saya salah?" Tanya Zee bingung dengan pertanyaan nunew.
" Maaf Khun tapi saya ini pria bagaimana bisa anda memanggil saya nona."
Astaga dia pria? Tapi dia terlalu cantik untuk ukuran pria, ku kira wanita. Batin Zee
" Em maaf saya tidak tau, saya kira anda wanita karna anda terlihat cantik." Kata terakhir itu ia ucapkan dengan lirih, tapi nunew masih bisa mendengar nya.
" Ah ya tidak apa-apa." Jawab nunew dan ingin bangun, tapi kakinya terasa sangat sakit ketika dia gerakan.
Zee yang melihat itu tersadar pasti kaki nunew terkilir,
" Sepertinga kakimu terkilir, mari saya antarkan ke rumah sakit."
" Hu. Ah tidak perlu Khun ini hanya sedikit tidak separah itu sampai harus di bawa ke rumah sakit, saya akan pulang saja." Jawab nunew lembut
" Kamu serius? Tapi takutnya kakimu akan semakin sakit jika tidak di obati."
" Mai bpen rai Khun, Khop Kun na saya akan pulang saja."
Nunew ingat dia tidak bisa berlama lama di luar karna dia meninggalkan Tasya sendirian di rumah. Tidak sendiri sebenarnya ada Nat yang menemaninya, tapi tetap saja nunew tidak bisa meninggalkan nya terlalu lama.
Setelah mengatakan itu, nunew menatap ke semua belanjaan nya yang sudah berserakan dan rusak di jalan. Nunew menatap sedikit nyalang pada blajaan nya karna itu stok untuk kulkas nya selama sebulan.