Happy reading :).
.
.
.
.Hari yang cerah untuk menjalani segala aktifitas. Angin yang berhembus begitu sejuk di rasakan.
Angin itu menerpa wajah seorang pria mungil dan gadis kecil yang sedang duduk sambil memakan eskrim yang memegang masing-masing satu cup di tangan nya.
Mereka Nunew dan Tasya, menikmati cuaca di siang hari yang tidak terlalu panas dan menikmati angin Sepoi sepoi di sebuah taman tempat pertama kali mereka bertemu.
Setelah acara sarapan di rumah Nunew, Zee pamit pergi ke kantor nya.
Tanpa anaknya, karna anak itu tidak mau ikut dan memilih untuk bersama Nunew. Menemani phi nya kata nya.
Sedang Nunew dan Tasya setelah kepergian Zee, mereka pergi menuju taman untuk bersantai di sana.
" Bagaimana? Eskrim nya enak ga?" Tanya nunew lembut pada gadis kecil di sampingnya
" Em enak banget phi, khop Kun na." Jawab si kecil dengan tatapan polos dan raut senang nya.
Nunew tersenyum lembut.
" Kalau begitu habiskan, lalu setelah ini kita mau kemana?"
" eemm... Kita pulang ke rumah phi saja, kita main atau menonton supaya phi bisa sambil istirahat biar cepat sembuh."
" Uuuh baiknya. Baiklah ayo habiskan eskrim nya setelah itu kita pulang."
" Kha phi."
Setelah menghabiskan eskrim nya, mereka berjalan menuju rumah Nunew.
🌼🌼🌼🌼
Berbeda lagi dengan Zee. Setelah pergi dari rumah Nunew ia terus tersenyum sepanjang jalan hingga sampai di kantornya.
Zee bahkan tak sadar bahwa dirinya menjadi pusat perhatian seluruh karyawan nya karna baru ini mereka melihat bosnya itu tersenyum.
Apa yang membuat Khun Zee terus tersenyum seperti itu ya. Jarang sekali Khun Zee tersenyum manis begitu.
Ya kira kira seperti itulah pemikiran semua karyawan yang melihat Zee.
'benar benar manis, cantik, dan lagi makanan yang ia buat sungguh sangat enak'
' ah rasanya aku ingin terus bertemu dengan nya, melihat senyum nya.'
' tunggu! Astaga. Apa yang aku fikirkan?! Ada apa dengan ku? Kenapa aku jadi terus memikirkan nya begini.'
Saat tersadar dari pemikiran nya yang konyol itu, dia langsung menggeleng geleng kan kepalanya pelan. Dan kembali memasang wajah datar nya.
" Oh. Kau sudah sadar dari hayalan mu ternyata." Ucap seseorang yang sedang duduk di sofa ruangan Zee.
Pria itu datang sudah sekitar 15 menit yang lalu. Saat masuk bukan sambutan yang ia dapat tapi justru wajah berseri dari sang pemilik ruangan. Karna tak ingin menggangu dia memilih duduk dan memperhatikan pria dingin itu hingga ia tersadar.
Zee sedikit terjengit mendengar suara itu, tapi tak lama ia kembali memasang wajah datar nya.
" Ekhm! Sejak kapan kau di sana?" Tanya Zee
" Yah mungkin sudah sekitar 15 menit aku menunggumu bangun." Jawab pria itu dengan sedikit terkekeh
Zee tak peduli dengan godaan teman nya itu. Dia kembali menatap laptop di depan nya.
" Aku hampir tak percaya melihatmu bisa tersenyum seperti itu, apalagi seluruh karyawan mu terus berbisik tentangmu."
" Berhenti menggodaku, atau ku lobangi kepalamu itu." Sarkas Zee
" Hey! Santai kawan, sensi sekali."
Hening. Mereka terdiam cukup lama hingga sang pemilik ruangan kembali bersuara.
" Sebenarnya kau ada urusan apa di sini Net?"
Lagi teman Zee yang lain nya, sesama pembisnis seperti Zee.
" Jika kau hanya ingin duduk diam seperti itu lebih baik kau pergi sana, apa kau tidak ada kerjaan." Lanjut Zee
" Huh! Sebenarnya tadinya aku ingin menanyakan sesuatu padamu, tapi aku bingung harus mulai dari mana." Kata Net sedikit lirih
" Katakan saja."
" Baiklah. Ekhm, jadi begini. Bagaimana caranya untuk menarik perhatian orang yang kita suka?" Tanya Net gugup
" Ha! Apa katamu?!"
" Cks aku tak akan mengulanginya Zee , aku yakin kau dengar tadi."
" Oke oke, jadi kau sedang menyukai seseorang begitu?"
" Hm, y–yah seperti itu."
Setelah menjawab itu, mereka mengobrol cukup lama di sana.
.
.
.
.
.Tbc.
Dah ah segitu dulu aja ya
Pay pay....