04

543 41 7
                                    

Happy reading :)

.
.
.
.
.
.
.

Sebuah mobil terlihat berjalan pelan menyusuri jalan raya kota Bangkok. Tak lama mobil itu berhenti di dekat sebuah taman.

" Hah! Kemana wanita ular itu membawa nona muda pergi." Ujarnya sedikit kesal

" Sabar Ben kita cari lagi nanti nona muda, sekarang istirahat dulu aku juga merasa lelah." Jawab yang satunya sambil menyandarkan kepalanya di dashboard mobil.

" Kau tau Rey aku benar-benar tidak suka dengan wanita ular itu, sudah tau Khun Zee tidak tertarik atau bahkan mau dengan nya, tapi kenapa dia selalu saja menempel. Lalu sekarang membuat nona muda hilang dan dia merasa menjadi orang yang paling bersalah? Cih menjengkelkan."
Ucap pria bernama Ben itu masih dengan nada kesal.

" Jika aku berani saja aku tidak akan membiarkan wanita itu membawa nona muda, dan aku tidak akan menghiraukan ancaman bodohnya itu." Dia masih terus mengomel sendiri sambil sesekali meremat stir mobil.

Sedang Rey hanya mendengarkan ocehan teman nya itu sambil matanya melirik-lirik ke sekitarnya siapa tau nona mudanya berada di sana.

Ya mereka berdua adalah bodyguard Zee yang di tugaskan untuk mencari Tasya. Dan mereka berdua juga yang telah di ancam oleh pure, wanita cantik namun licik yang sedang berusaha mengambil hati Zee.

🌼🌼🌼🌼

Zee masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Selesai dengan acara bersih-bersih nya. Zee lantas duduk di atas ranjang dan mengambil sebuah figura yang berada di atas meja nakas kamarnya.

" Kamu kemana sayang, Daddy minta maaf karna sudah lalai menjagamu." Monolognya lirih sambil menatap figura yang terdapat foto Tasya di sana.

Setelah puas menatap foto anaknya, Zee beranjak dari ranjang dan menuju balkon kamarnya.

Dia berdiri di balkon dan menyandarkan tangan nya di besi pembatas yang ada di sana.

Zee menatap lurus ke langit, cuaca sudah mulai sedikit tenang dan sejuk tidak sepanas tadi siang.

Hening. Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya, ntah apa yang sedang di pikirkan oleh pria tampan itu.

🌼🌼🌼🌼

Setelah selesai makan, nunew membereskan bekas makan nya dan ia bawa semua piring kotor itu ke dapur.

" Masakan phi Nunu sangat enak seperti makanan restoran." Ucap Tasya dari meja makan dekat dapur.

Nunew tersenyum mendengar pujian dari anak kecil itu. " Manis sekali mulut mu ya... Hm." Jawab Nunu sambil mencuci piring.

" Aow aku berkata jujur phi, masakan phi Nunu benar-benar enak bahkan bi Sumi aja kalah." Puji Tasya lagi dengan polos.

Nunew hanya menggeleng dan tersenyum mendengar ocehan gadis manis yang ia temui tadi.

" Sudah selesai nah sekarang ayo kita mandi, rasanya badan phi sangat lengket dan bau sekarang." Ajak Nunu

" Tapi phi..." Tasya menjeda ucapan nya. Nunew menengok ke arah Tasya dengan bingung.

" Kenapa cantik?"

" Tasya kan tidak ada baju ganti." Lirih Tasya

Nunew menepuk jidatnya pelan, ia lupa kalo dia menemukan Tasya di jalan dan juga lupa tidak ada baju untuk Tasya.

" Astaga phi lupa, Kho thod na cantik. Phi lupa kalo kita baru bertemu." Cengir nunew

" Baiklah kalo begitu Tasya tunggu di sini dulu oke? Phi mau keluar sebentar." Lanjut Nunu dan akan pergi dari sana.

" Phi mau kemana." Tanya Tasya yang melihat Nunew menuju pintu keluar

" Tunggu saja na phi akan segera kembali, jangan kemana-mana oke."

Tasya mengangguk setelah nya nunew keluar dari rumah. Ia pergi ke sebuah toko baju yang tak jauh dari tempat tinggal nya. Nunew menyusuri setiap rak yang berisi pakaian anak perempuan.

" Em permisi Khun." Panggil nunew ke salah satu pelayan toko.

" Kha Khun ada yang bisa saya bantu?"

" Ah ini saya mencari baju untuk anak perempuan berumur 6 tahun bisa tolong pilihkan karna saya tidak terlalu mengerti."

" Oh oke Khun mari saya bantu pilihkan."

" Khab." Nunew mengikuti pelayan itu hingga dia mendapatkan beberapa stel baju. Dari baju bebas hingga piyama bahkan dalaman nya pun ia beli.

Setelah selesai melakukan pembayaran nunew keluar toko dan berjalan pulang.

Tasya masih duduk manis menunggu nunew. Tidak lama bunyi pintu terbuka dan menampilkan nunew yang menenteng satu kantong  besar. Tasya berjalan menghampiri nunew.

" Phi dari mana? Dan ini, apa yang phi bawa?" Tanya Tasya dengan wajah menggemaskan nya.

" Phi tadi beli baju untuk Tasya, nah sekarang ayo kita mandi dan ganti baju." Jawab nunew dan tersenyum lembut ke arah Tasya.

" Khop Khun na phi." Tulus Tasya.

Gadis cantik itu merasa senang karna bisa bertemu dengan orang sebaik nunew.

Sudah cantik , baik , lembut , pinter masak lagi batin Tasya.

Tasya serasa memiliki seorang ibu yang mengurusnya dengan baik. Jika saja bisa, Tasya ingin nunew menjadi ibunya, ya Tasya tau meski nunew itu laki-laki tapi nunew terlihat cantik seperti wanita. Bahkan menurutnya lebih cantik nunew di banding aunty pure itu.

Gadis cantik itu berharap suatu saat Nunew bisa menjadi ibunya.

Nunew dan Tasya selesai membersihkan diri dan bersiap untuk tidur.

" Phi apa Tasya boleh tidur bersama phi? Tasya takut sendirian." Pinta Tasya dengan wajah polosnya dan memainkan jari jarinya.

" Tentu saja sayang kemarilah." Nunew tentu senang ada yang menemaninya tidur. Dan dengan senang hati dia menerima Tasya untuk tidur bersamanya.

🌼🌼🌼🌼

Sementara itu di tempat lain, Zee kembali mengamuk karna para bodyguard nya tidak bisa menemukan putri kecilnya.

" BODOH!! KALIAN SEMUA BODOH, NGAPIN SAJA KALIAN SEHARIAN HA! MAKAN GAJI BUTA KALIAN." Teriaknya marah dengan mata yang menajam.

" Kho thod khun kami sudah mencoba mencari nona muda ke semua tempat tapi kami tidak menemukan nya." Jawab salah satu bodyguard Zee dengan takut.

" SAYA GA PEDULI ALASAN KALIAN CARI ANAK SAYA SAMPAI KETEMU! APAPUN YANG TERJADI!! PERGI KALIAN DARI SINI!." murka Zee

Setelah semua bawahan nya beranjak pergi Zee berjalan menuju kamar nya sambil memijat pangkal hidung nya pelan.

Zee duduk di sofa kamarnya dengan masih memijat kepalanya. Dia frustasi , khawatir, dan takut terjadi sesuatu pada putri kesayangan nya.

" Di mana kamu sayang? Daddy merindukan mu." Lirih Zee sambil memejam kan matanya lelah.

Tak terasa Zee malah tertidur di sofa dengan posisi duduk. Dia terlalu lelah hari ini, lelah karena pekerjaan nya di kantor, masalah anaknya yang hilang, dan lagi perempuan itu yang terus saja menempelinya bak ulat bulu membuat dirinya jengah dan merasa semakin kesal.

.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc.

AKU MAU MOMMY BARUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang