20

206 37 7
                                    


Happy reading :)


.
.
.
.
.
.





" Uncle?" Panggil Tasya pada bodyguard nya yang sedang menyetir di depan.  Tasya dalam perjalanan pulang dari sekolah nya.

" Khab nona" jawab Ben

" Eum ... Itu-... Eee... " Anak cantik itu ragu untuk mengatakan keinginan nya.

" Kenapa nona muda? Apa nona ingin sesuatu?" Tanya Ben lagi dengan lembut.

" Eee... Uncle boleh tidak bawa Tasya menemui phi Nunu? Tasya rindu phi Nunu" lirihnya sambil menatap ke arah pengawalnya dengan penuh harap.

Kedua pengawalnya yang di depan saling pandang mendengar permintaan nona mudanya ini.

" Boleh ya uncle, hanya sebentar saja?" Lagi nada penuh harap itu Tasya layangkan.

" Tapi nona. Tuan besar pasti akan marah jika tau ini" tutur sang pengawal dengan lembut dan penuh kehati hatian.

" Uncle tidak perlu mengatakan nya pada Daddy. Cukup kita saja yang tau, jika tidak bisa bertemu langsung tidak apa apa kalo harus lihat phi Nunu dari dalam mobil saja. Tasya hanya ingin melihat phi Nunu uncle. Na na na uncle boleh na? Hanya sebentar Tasya janji" mendengar permohonan anak majikan nya ini.  Ben dan satu teman nya yang lain merasa tak tega pada nona mudanya. Setelah cukup lama mereka berfikir akhirnya mereka meng iyakan permintaan nona muda nya itu.

" Eum baiklah nona, tapi nona janji hanya akan melihatnya dari dalam mobil saja na? " Ucap Ben dengan senyum manisnya.

" Kha uncle Tasya janji. Khop Kun na uncle" Tasya berbinar ketika mendengar persetujuan dari pengawalnya. Tidak masalah jika hanya melihat phi Nunu nya dari jauh. Asalkan dia bisa melihat keadaan phi Nunu yang sudah sangat ia rindukan.

Tasya terus tersenyum dengan ceria sepanjang perjalanan.


🌼🌼🌼🌼



Nunew berjalan keluar menuju taman kecil yang berada di halaman rumahnya itu. Begitu sampai di hadapan sebuah taman kecil itu, Nunew mengambil selang air untuk menyirami nya. Ini juga ia lakukan untuk sedikit melupakan kejadian kemarin.

Terlalu asyik dengan kegiatan nya hingga Nunew tak menyadari bahwa sedari tadi ada yang sedang memperhatikan nya dari jauh. Tak terlalu jauh sebenarnya, hanya saja dia melihat dari balik kaca mobil dengan senyum manis. Ralat ada sebuah kesedihan di dalam senyuman nya itu sedikit, karna tak bisa mendekati orang yang sedang di lihat nya. Dia Tasya.

Kedua pengawalnya yang di depan merasa sedikit kasihan melihat nona mudanya yang menahan keinginan untuk bertemu dengan seseorang yang di rindukan nya. Namun mereka tak bisa berbuat banyak, hanya ini yang bisa mereka lakukan.

" Tasya rindu phi Nunu" lirih Tasya sambil masih terus menatap ke arah Nunew yang sedang menyirami tanaman. Ia jadi mengingat moment di mana mereka menyirami tanaman itu bersama dengan penuh kebahagiaan. Setetes air mata jatuh membasahi pipi cantiknya, Tasya segera menghapus nya.

" Ayo uncle kita pulang. Tasya sudah selesai" ucap Tasya dengan nada lirih nya. Jelas terdengar ada kesedihan di sana.

" Khab nona " jawab Ben

" Jika aku bisa, aku pasti akan membantu mu nona muda. Tapi tidak untuk saat ini, suatu saat saya pasti akan membantu mu" ucap Ben dalam hati sambil terus memperhatikan Tasya dari kaca depan.

Mobil melaju pergi dari sana. Dengan Tasya yang masih tidak mengalihkan pandangan nya dari Nunew hingga benar benar tak terlihat.

Nat berjalan ke rumah Nunew. Untuk menemui sahabat nya itu sekaligus melihat keadaan nya.

Sesampai nya di sana tanpa memencet bell atau pun mengetuk pintu, Nat langsung masuk kedalam dan mencari keberadaan Nunew.

Setelah menyusuri seluruh ruangan, ia tak menemukan Nunew di mana pun. Hanya satu ruangan yang belum ia cek yaitu kamar Nunew.

Nat membuka kamar Nunew dan mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru ruangan. Kosong! Namun terdapat siluet seseorang di balkon kamar itu saat pandangan nya mengarah ke sana. Nat mendekat ke sana dan menemukan Nunew yang tengah melamun.

" Nu?" Panggil Nat pelan

Mendengar ada yang memanggilnya, Nunew menolehkan kepalanya ke belakang dan menemukan Nat di sana.

" Aow Nat? Kau sudah pulang?"

" Eum" jawab Nat seadanya

" Apa yang kau lakukan di sini?"

"Hm? Tidak papa aku hanya ingin duduk di sini Nat, udaranya sangat menenangkan"

" Oohh. Hm oh ya aku membawa makanan dan cemilan kesukaan mu. Ayo kita makan dulu sambil menonton aku punya film baru yang sangat seru kau pasti menyukainya. Ayo!" ajak Nat dengan antusias

Nunew hanya menampilkan senyum nya melihat ke antusias an teman nya ini. Nat benar benar ajaib, ada saja tingkahnya yang bisa membuatnya tersenyum seperti ini.

" Ayo"

Mereka pergi ke ruang tamu di mana mereka akan menonton film sembari memakan makanan yang di bawa oleh Nat tadi. Selama menonton mereka banyak tertawa dan penuh dengan kebahagiaan. Sedikit melupakan sesuatu yang mengganggu pikiran mereka, tidak! Lebih tepatnya Nunew.

🌼🌼🌼🌼


" Dengan begini aku akan jauh lebih mudah untuk mendekati phi Zee lagi. Hahaha tunggu Zee akan ku balas semua perbuatan mu padaku liat saja!" Ungkap pure penuh ambisi.

Saat ini ia berada di kamarnya dan sedang menyusun semua rencana untuk menghancurkan hidup Zee. So tentu saja lebih dari itu pastinya.

Tasya sampai di mansion nya dan segera turun dari mobil.

" Khop Kun na uncle" ucap Tasya setelah keluar dari mobilnya. Setelah mengatakan itu ia langsung berlari menuju kamarnya. Karna ia melihat mobil Daddy nya sudah ada, itu tandanya sang Daddy sudah di rumah. Ia masih tidak ingin bertemu dengan Zee. Maka sesampainya di kamar ia langsung menutup pintunya tak lupa ia juga mengunci pintu kamarnya.

Zee yang melihat itu hanya menghela nafas lelah. Apa yang harus ia lakukan untuk membujuk putrinya?

" Ben " panggil Zee dengan suara dingin

" Khab Khun " yang di panggil pun Segera mendekat ke arah Zee

" Terus awasi putri saya, jangan sampai ia melakukan hal yang membahayakan dirinya, dan satu lagi jangan biarkan dia sampai bertemu dengan laki laki itu. Kho jai mai?!" Perintah Zee mutlak

Ben yang mendengar itu hanya sanggup untuk meng iyakan perintah tuan nya.

" Khab Khun "

" Bagus"

Setelah itu Zee beranjak dari sana menuju kamar nya.

🌼🌼🌼🌼



" Apa terjadi sesuatu phi? Kenapa kau terlihat murung dari tadi?"

" Ha? Ah iya hanya sedikit masalah kantor saja" jawab nya lembut

" Oohh. Jangan terlalu memaksakan dirimu phi"

" Khab James, Khop Kun na" senyum lembut ia berikan kepada pria cantik di depan nya.

Mereka Net dan James yang saat ini sedang berada di sebuah cafe. Sebuah informasi mereka sudah menjalin hubungan sejak 3 bulan lalu, begitu juga dengan Keng dan Namping.



.
.
.
.
.
.

Tbc.



Maaf na klo part yang ini mbosenin banget alurnya.

AKU MAU MOMMY BARUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang