BAB 13

2.8K 193 0
                                    











Lima serangkai sedang menatap datar manusia di kasur kamar tamu.orang itu adalah bocah yang di temukan lion di pinggir jalan.
Bocah itu sadar tadi siang saat lima serangkai sedang sekolah.kini,pukul delapan malam para melanthius sedang berkumpul di kamar tamu tempat anak itu dirawat dokter pribadi melanthius.
Bocah itu dehidrasi dan kekurangan gizi belum lagi,luka cambuk dan sayat nya ada yang terinfeksi.benar benar keadaan yang sangat miris.

"Siapa namamu?"
Bintang membuka suaranya setelah lama memandangi wajah kurus milik anak laki laki di depannya
"Lu..lucas tuan"
"Hanya lucas?"
Kara bertanya sembari mengangkat satu alisnya.
"A..aku hanya i..ingat,bi..bi panti selalu memanggilku lucas."
"Panti?" Lucas mengangguk.
Si kutub langit bertanya dengan heran.masih ada panti yang membuang anak asuhnya di pinggir jalan?
Hell apa apaan ini?

Diandra merasa gemas dengan interaksi lima serangkai.hei mereka bertanya dengan wajah datar dan kata kata yang sangat singkat.
Belum lagi aura intimidasi di tambah aura hitam itu menguar memenuhi ruangan membuat orang yang belum terbiasa akan gemetar ketakutan.lihatlah,anak yang bernama lucas itu bergetar takut sembari menjawab pertanyaan mereka.

Kini,diandra mengambil alih introgasi.ia merasa sangat kasian dengan anak itu karena harus merasakan tatapan dingin menusuk dari lima manusia kutub .
"Tidak apa apa lucas,mereka berlima baik.tapi memang,muka mereka mirip tembok rumah sakit,suram."
Lucas hanya tersenyum canggung melihat pada dokter diandra.ujung matanya masih melirik para kutub yang duduk di sofa depan ranjang,tempat tidurnya.kelimanya masih memasang wajah datar tanpa ekspresi yang menakutkan.

"Berapa umurmu lucas?"
Tanya dokter diandra dengan senyum menghiasi wajahnya
"Enam belas tahun."
"Wah kau masih sangat muda lucas.lalu,kenapa kamu berada di pinggir jalan?"
Lucas menatapa dokter diandra dengan ragu.apakah orang orang di sekitarnya ini bisa di percaya? Lucas,bocah enam belas tahun yang memiliki sedikit trauma kekerasan sekarang.

"Kami bukan orang yang akan mengulitimu lucas,tidak apa apa."
Dokter diandra tau tatapan ragu dari bocah enam belas tahun di hadapannya ini.
"Oh iya,namaku diandra.aku dokter di mansion ini.kamu sekarang berada di mansion melanthius dan mereka,adalah para anggota melanthius." Dokter diandra berbicara dengan nada sangat lembut.membuat lucas merasa aman dan akhirnya mau membuka suaranya lagi.

"Namaku lucas tuan tuan,"
Diandra dengan berani menatap wajah para melanthius sembari memperkenalkan namanya
"Aku besar di panti asuhan.namun,tiga tahun lalu kuluarga brawijaya mengadopsi saya."
Lucas menghela nafasnya kemudian,ia melanjutkan ceritanya.
"Awalnya saya merasa senang karena saya berpikir kini saya memiliki sebuah keluarga."
"Tapi ternyata kebahagiaan saya tidaklah lama.karena ternyata,saya di sana diperlakukan bagaikan budak saya hanya di beri makan satu kali sehari.jika saya melakukan kesalahan,saya akan di pukul,di cambuk dan pernah saya di tembak di tangan karena ketahuan memakan sisa cake ulang tahun tuan muda ketiga."

Lucas berkaca kaca setelah menceritakan kisahnya ia benar benar merasa sakit hati dengan perlakuan para brawijaya untuknya.mereka memperlakukan lucas bagaikan hewan bahkan menurutnya lebih parah.

Lima serangkai hanya menatap datar lucas.kemudian,mereka bangkit meninggalkan kamar lucas dengan aura pekat mengelilingi mereka.
Diandra yang kini mulai paham akan sifat dan gerak gerik para melanthius tersenyum manis.ia kemudian menatap lucas dengan tatapan teduh.
"Sebentar lagi,kamu akan membalas rasa sakitmu lucas." Ujar dokter diandra pada lucas.
"Tidur dan beristirahatlah,oke?"
Diandra mengelus rambut lucas dengan sayang kemudian pergi meninggalkan lucas untuk istirahat.

Kini,terlihat para melanthius sedang serius dengan laptop masing masing di hadapannya.
Tampak mata elang mereka sibuk menatap angka angka yang rumit.jari jemari panjangnya mengetik cepat dan 'tuk' suara ketikan enter terdengar di susul dengan seringai para melanthius.

TRANSMIGRASI : EMPTY SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang