BAB 20

2.1K 169 0
                                    








Keadaan leon tidak bisa dianggap remeh.selang oksigen menghiasi hidung bangirnya dan alat alat medis menempel pada tubuhnya yang terlihat lemah.

Dokter mengatakan bahwa leon memiliki luka sayat dekat lehernya yang cukup parah di tambah,luka tembak di dada dekat bahu kiri dan luka tusuk di perut bagian kiri.

Leon juga memiliki beberapa luka lebam dan dan gores yang memenuhi tubuhnya membuat,tubuhnya semakin lemah.leon kehilangan banyak darah dan luka yang di dapatnya bisa di bilang parah membuat ia harus istirahat total.

Luna tampak mengamati para melanthius yang sedang di obati lebih tepatnya,ia melihat lion yang tampak memasang wajah dinginnya.

Para melanthius yang lain juga terluka namun tidak separah leon.mereka hanya mendapat beberapa luka lebam dan gores.

Tampak lion yang memiliki luka goresan pisau di bawah mata kiri  dekat pelipis yang cukup dalam namun tidak begitu besar.

Para anggota keluarga dari mereka duduk berjajar di hadapan mereka sembari memberikan tatapan dingin yang tidak di pedulikan oleh melanthius.

Nathan tampak berjalan perlahan mendekati lion dengan memasang wajah dinginnya dan bertanya
"Apa yang terjadi?"
Lion hanya diam tanpa menjawab karena dia belum menyelidikinya.


Tuk tuk tuk tuk
Langkah kaki berbalut sepatu pantofel menggema di lantai marmer menuju ruang bawah tanah.tampak orang itu memasang wajah dingin dan terlihat jelas amarah yang tengah ia tahan.

Lion membuka pintu ruang bawah tanah yang ia gunakan untuk menyekap para musuh atau penghianat.dia kemudian duduk di kursi kosong bersama teman temannya yang telah berada terlebih dahulu sampai.

Di depan mereka tampak lima orang yang tengah diandra obati setelah mereka cambuk.mereka disiksa dan diobati terus menerus agar tetap hidup.para melanthius tidak membiarkan mereka mati sebelum mendapatkan informasi yang mereka inginkan.

Sayangnya,para melanthius masih mendapatkan jalan buntu karena mulut mereka belum terbuka sempurna tentang identitas dan misi mereka.

Diandra mendekat dan ikut duduk di sofa hitam yang kosong,setelah selesai melaksanakan tugasnya.ia memandang para melanthius dengan tatapan serius

"Apa kalian sudah tahu siapa mereka?"
Langit hanya menjawab dengan menghembuskan nafas frustasi.lima orang di depannya sangat setia pada atasan mereka itu membuat,melanthius sedikit susah untuk mengorek informasi.

Lion kemudian berdiri dan berjalan perlahan menuju lima manusia yang terikat di depannya.tubuh mereka nampak penuh dengan luka memanjang karena di cambuk dan di gores dengan pisau berkarat.ketika lion mendekat,ia bisa melihat tatapan permusuhan dari kelima tahanannya itu.

Lion terkekeh sinis ujung bibirnya tertarik keatas membentuk sebuah seringai lebar.ia kemudian mengeluarkan beberapa lembar foto dan di tunjukkan pada lima orang tersebut.

Melihat foto yang di tunjukkan lion membuat lima orang tersebut melotot dan tubuhnya bergetar takut.

"Tolong tuan,jangan libatkan keluarga kami dalam hal ini,mereka tidak memiliki salah.biarkan kami yang menanggung semuanya,mereka tidak tau tentang ini."
Salah satu dari mereka bersuara dengan nada memohon yang terlihat jelas.empat orang lainnya pun mengangguk setuju.

"Jika kalian ingin mereka selamat maka jawab perntanyaan ku tapi jika kalian tetap bungkam maka bersiaplah mendapat kiriman kepala mereka."
Leon berkata dengan nada dingin diiringi dengan seringai yang terlihat menakutkan bagi mereka.

Kelimanya mengangguk serentak kemudian,bintang berdiri dari duduknya berjalan menghampiri lion.kini,tugas introgasi akan di ambil alih oleh bintang.

Tampak bintang membawa sebuah pistol di tangan kanannya dan meletakkan alat perekam di meja samping para tahanan miliknya.ia benar benar ingin mengorek informasi sebanyak banyaknya.

TRANSMIGRASI : EMPTY SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang