Terlihat seorang remaja manis tengah berdiri di parkiran, mata nya bergerak kesana kemari melihat para siswa siswi yang berlalu lalang karena ini sudah jam pulang sekolah. Bintang mengerucutkan bibir mungil nya ke depan karena kesal menunggu sang abang yang belum kelihatan batang hidung nya.
"Abang kemana sih? kaki adek udah pegel ini..." rengek nya, membuat beberapa siswa yang sedang berada diparkiran menahan pekikan gemas nya.
"Minggir!"
Bintang menoleh, dan mendapati langit tengah berdiri memandangnya datar
"Kakak lewat jalan lain aja, ini kan jalan nya luas kenapa harus usir bintang"
"Karena lo nyenderin motor gue!" galak langit
"U-uh? ini motor kakak? bintang kira motor abang gama" ucap nya memandang motor langit
"Kenapa lo diem aja, awas lo ngalangin jalan gue!"
"Ish...kakak nya marah marah mulu" dengan kesal bintang menyingkir kesamping, membiarkan kakak pemarah nya itu mengeluarkan motornya.
Dengan perlahan langit menyalakan mesin motornya sampai menimbulkan suara bising dan juga asap yang tepat mengenai wajah manis bintang
"Uhuk uhuk k-kakak asapnya kena muka bintang uhuk uhuk.." ujar bintang disela batuk nya
"Suruh siapa lo berdiri disana!" ketus langit, dan tanpa meminta maaf melaju dari sana meninggalkan bintang yang masih terbatuk
"Uhuk ish...dasar kakak permarah menyebalkan!" kesal nya bersidekap dada
Dan sekitar 10 menit kemudian, munculan gama dengan sedikit berlari mendekatinya
"Abang lama, heung!"
"Maaf ya adek, abang tadi ada perlu sama temen-temen" ucap gama, tapi si manis tak menjawab...dan memalingkan wajahnya kesamping
"Adek, maafin abang okey! nanti abang beliin es teajus gula batu deh" tawar gama, dan berhasil membuat sang adik menoleh cepat kearahnya
"Sama cilok ya abang!"
"Okedeh, tapi jangan kasih tahu bunda...nanti abang kena marah"
"Okey! bintang tutup mulut" ujar bintang memperagakan mengunci mulut yang membuat gama gemas
"Sini pake dulu helm nya"
Bintang mengangguk, lalu berdiri anteng saat abang tampan nya itu memasangkan helm dan mengangkatnya untuk duduk di jok motor.
"Ayo kita cari tukang cilok" ucap gama, lalu menyalakan mesin motor nya dan melaju dari parkiran sekolah
"Mang cilok nya 2 ribu"
"Loh kok 2 ribu sih? adek mau nya 5 ribu abang" ucap bintang tak terima
"2 ribu aja adek, jangan banyak-banyak"
"Gamau, adek maunya 5 ribu" rengek bintang, gama menghela nafas pelan lalu mengangguk
"5 ribu mang"
Tukang cilok itu mengangguk, lalu menusuk nusuk bola bola kecil itu dan dimasukan pada plastik
"Bumbunya pake apa aja ini teh?"
"Kecap aja" jawab gama, dan langsung dituruti oleh tukang cilok itu
Setelah selesai membeli cilok, mereka tak langsung pulang dan singgah dulu di kursi taman untuk menghabiskan cilok.
"Abang mau?"
"Enggak ah, gaenak kalo kecap doang" tolak gama
"Terus kenapa tadi abang gak pesen cilok pedes?"
"Uangnya abis buat beli cilok kamu"
"Uh? jadi itu uang terakhir abang?"
"Iya, uang abang tinggal 6 ribu. terus dibeliin es teajus, nah sisanya nya itu abang mau beli cilok 3 ribu terus 2 ribu lagi buat adek" jelas gama, membuat bintang menunduk merasa bersalah
"Maaf abang, gara-gara adek abang jadi gabisa beli cilok pedes" lirihnya
"Santai aja dek, udah itu abisin cilok nya"
Bintang mengangguk, lalu kembali fokus pada ciloknya sesekali minum es teajus dari tangan sang abang.
"Abang?"
"Hm?"
"Eum...kakak pemarah itu gimana sih orang nya?" tanya bintang, menimbulkan kerutan di dahi gama
"Siapa dek?"
"Itu loh...kakak pemarah, temennya abang"
"Masalahnya temen abang itu pemarah semua adek, siapa namanya?"
"Eum kak langit.."jawab bintang
"Kenapa kamu nanyain langit? kamu suka sama dia?"
"U-uh...enggak, adek cuma tanya tanya aja" bintang menggeleng cepat
"Bagus deh kalo kamu gak suka"
"Emang nya kenapa abang? apa karena kak langit suka marah-marah dan eum..
wajahnya serem?" tanya bintang penasaran"Langit itu masih cinta sama masa lalu nya dek"
Bintang mengangguk mengerti, berfikir pasti masa lalu kakak pemarahnya itu luar biasa cantik sampai-sampai langit tak bisa melupakannya.
"Bundaaaa!"
"Hai adek, gimana sekolah pertamanya hm?" lembut chaerin mengelus surai bungsu nya yang baru saja masuk rumah dan memeluk dirinya
"Seru! adek punya temen banyak, adek juga kenalan sama temennya abang" jawab bintang antusias
"Wah...kayaknya seru banget ya, bagus deh kalo adek seneng bunda jadi ikut seneng dengernya"
"Eum!"
"Sekarang adek mandi, terus turun untuk makan"
"Bintang udah kenyang makan cilok bund" ucap bintang santai, sedangkan dibelakang sana gama tengah terdiam tak percaya, bukankah adiknya itu sudah berjanji padanya tadi? lalu apa ini?
'Anak kecil emang gabisa bohong gam' batin gama berbicara
"E-ehehe...maaf bund" cengir gama saat chaerin menatap tajam padanya
Chaerin menghela nafas pelan, lalu kembali menatap bungsu nya
"Yaudah adek mandi terus istirahat, pasti capek di sekolah"
"Huum capek, yaudah adek masuk kamar dulu ya bund" pamit bintang lalu berjalan menaiki tangga, tak lupa melayangkan flying kiss pada sang abang yang masih berdiri disana
'Untung kamu lucu dek, kalo enggak udah abang ceburin kamu'
"Berapa banyak adek makan cilok?" tanya chaerin
"10 cilok bund, tadi adek maksa beli 5 ribu" jawab gama
"Lain kali jangan selalu diturutin bang, nanti minta banyak terus"
"Maaf bund"
"Hm, yaudah kamu sekarang mandi terus istirahat, kalo mau makan juga boleh...bunda sempet masak tadi"
Gama mengangguk, lalu pamit untuk masuk kamar nya yang terletak di samping sang adik untuk membersihkan diri.
Kembali lagi dengan cerita lokal absurd
Voment ya
Next Chap?
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY UNIVERSE ( KOOKGA )✔
FanfictionKetika Langit tak menginginkan Bintangnya, lalu apa yang harus Bintang lakukan? Haruskah Bintang pindah pada Angkasa? This KookGa Lokal! Dom! Jungkook Sub! Yoongi Start : 01-12-2023 Final : 18-04-2024 ⚠DILARANG UNTUK MENJIPLAK!! PLIS HARGAI USAHA OR...