18

518 55 3
                                    

Seorang remaja tampan kini tengah bercermin dengan tangan yang sibuk membenarkan anak rambut nya, penampilan nya benar-benar luar biasa tampan karena sore ini ia akan berkunjung ke kediaman adiguna untuk bersilaturahmi sekaligus menemui bintang, teman kecil sekaligus cinta pertamanya..

"Kenapa degdegan ya? biasanya gue gak gugup gini" gumamnya memegangi dada karena degupan kencang ia rasakan

"Santai sa, ini cuma silaturahmi bukan lamaran" lanjutnya, lalu mengambil parfum dan menyemprotkan nya pada seluruh tubuh.

Setelah dirasa cukup, ia mengambil kunci mobil lalu pergi keluar untuk menuju kediaman adiguna.






Mobil mewahnya terparkir rapi di halaman rumah adiguna, angkasa...atau yang lebih akrab disapa aksa itu keluar dari mobil seraya membenarkan penampilannya.

Menghela nafas pelan, ia berjalan santai menuju pintu. Alis nya berkerut saat melihat pintu itu terbuka sedikit lebar, kepala nya ia sembulkan masuk untuk memeriksa...tapi kenapa sepi sekali.

Aksa mendorong pintunya, lalu masuk seraya memanggil-manggil nama pemilik rumah...namun tak ada sahutan.

"Bintang?" panggilnya, namun tak ada  sahutan.

Ia berjalan lebih dalam, memeriksa dapur tapi tidak ada siapa-siapa. Ia kembali keruang tengah, dan kepalanya mendongkak saat mendegar samar suara ribut diatas.

Dengan cepat ia menaiki tangga, lalu membuka pintu kamar bintang yang kebetulan tidak dikunci

Brak

Dan sontak saja darah nya mendidih seketika saat melihat tubuh kecil itu dikukung paksa oleh seseorang yang tentu saja ia tidak kenali, dengan cepat  ia berlari dengan tangan yang mengepal erat.

"Brengsek!"

Bugh

Bugh

Bugh

Aksa memukul daniel membabi buta, hingga tubuh itu lemas dengan lebam dimana-mana, ia tak peduli...mau dia mati sekalipun ia tak peduli.

"Anjing!

Bugh

"BANGSAT!"

Bugh

Bugh

Bugh

Nafas aksa memburu, wajahnya memerah karena emosi...tanganya mengepal erat hingga urat-urat itu begitu jelas terlihat, mata tajamnya menghunus pada daniel yang sekarang sudah terkapar tak sadarkan diri.

Aksa dengan cepat bangkit, dan dengan terburu mendekati bintang

"Bin, kamu gakpapa kan?" tanya aksa lembut, mengelus pipi si mungil yang sekarang tengah berkedip sayu mencoba menahan kesadaran nya.

"K-kak aksa..."

"Iya ini aku, tahan sebentar...kita kerumah sakit"

Bintang tak menjawab, dan hanya bisa terdiam saat aksa membawa nya dalam gendongan bridal nya lalu pergi dari sana meninggalkan daniel yang terbaring tak sadarkan diri disana.





Saat sudah sampai dirumah sakit, aksa dengan panik memanggil para perawat disana karena bintang sudah tak sadarkan diri sejak diperjalanan, ia dengan perlahan membaringkan tubuh mungil si manis pada ranjang lalu membiarkannya didorong  oleh para perawat disana untuk ditangani.

Aksa mendudukan dirinya di kursi tunggu ruangan unit darurat, tangan nya saling bertaut gelisah, dengan rapalan doa dalam hati berharap bintang tidak apa-apa.

Ia merogoh saku celananya, lalu mengambil ponsel dan mendial sebuah nomor disana...untuk ia hubungi perihal bintang.

"Ada apa sa?"

"Kerumah sakit sekarang bang"

"Lo sakit?"

"Enggak, tapi bintang sekarang lagi ada dirumah sakit"

"Loh? kok lo bisa sama bintang? L-lo pulang kesini aksa?"

"Hm, nanti gue ceritain semuanya kalo bang bumi udah disini, sekarang cepet kasih tau bang gama"

Setelah mengatakan itu, aksa memutus sambungannya sepihak...tak lupa ia mengirim lokasi rumah sakit pada sang kakak agar lebih mudah menemukannya.




Sedangkan disisi lain, tepatnya diparkiran...gama dan para antek anteknya sudah berkumpul, mengobrol ringan seraya menunggu bumi yang katanya ketoilet sebentar diantar candra.

Hingga tak lama, suara melengking milik bumi pun terdengar...sukses membuat  mereka semua menoleh kearahnya.

"Ada apa sih bum, teriakan lo nyakitin telinga gue" kesal gama, mengusap telinganya

"Sorry sorry, tapi gue mau kasih tau lo...itu si bintang masuk rumah sakit"

"HAH?!" bukan hanya gama yang kaget, tapi semua yang disana kaget. Dan tanpa babibu lagi, mereka menaiki motor...lalu melaju dari sana untuk menuju rumah sakit yang baru saja di sebutkan bumi.

"Eh kampret kok gue ditinggal!" kesal bumi saat sang kekasih sudah melaju dari sana dengan yang lain, meninggalkan dirinya dengan candra yang planga plongo minta di geplak

"Cand, lo bawa motor gak?"

"Bawa, tuh" tunjuknya pada motor scoopy merah ngejreng ditengah-tengah parkiran luas itu.

"Yaudah ayo kita susul mereka"

Candra mengangguk, lalu berlari menuju motornya dengan bumi yang mengikutinya dari belakang. Remaja pemilik senyum cerah itu menaiki motor lebih dulu lalu menyalakannnya.

"Ayo naik" ujar candra, bumi menurut lalu duduk di jok belakang... setelah melihat bumi yang duduk aman dibelakang nya, dengan kencang ia menarik pedal gas nya hingga motor merah itu melaju melewati gerbang dengan teriakan bumi yang menggelegar mengiringinya.




Saat sudah sampai dirumah sakit, gama langsung bergegas turun dan berlari masuk diikuti langit dan yang lain nya di belakang,  gama sungguh khawatir sekarang, begitupun langit yang terus merapal doa dalam hati berharap si manis tidak apa-apa.

"Aksa!" panggil gama saat melihat aksa yang menunduk di kursi tunggu gawat darurat, sedangkan remaja tan itu langsung bangun saat mendengar suara gama.

"Bang..."

"Kenapa bintang bisa ada disini sa? dan kenapa juga bisa bareng lo ada disini?" tanya gama minta penjelasan

"Jadi gini..."

Aksa menceritakan semuanya, dari mulai kepulangannya sampai dimana kejadian yang baru saja ia lihat dirumah adiguna yang membuat gama mengepalkan tangannya, begitupun langit yang sekarang  mengumpati pria yang berani melecehkan si manis.

"Lo tau siapa orang itu?" tanya gama

"Gue gak tau bang, tapi kayaknya orang itu masih ada di rumah lo...karena tadi gue hajar sampe gak sadarin diri"

Gama mengangguk, lalu menepuk pundak aksa dan mengucapkan terimakasih karena telah menolong sang adik.

"Lo mau kemana bang?" tanya aksa

"Mau pulang, mau liat orang yang udah bikin adek gue kayak gini"

"Gue ikut bang" sahut langit, dan gama hanya tersenyum miring lalu mengangguk mengiyakan

Mereka berdua pun pergi dari sana, meninggalkan para teman-teman nya yang saling pandang dengan melempar senyum. sedangkan aksa hanya terdiam

"Anjir gue pengen ikut liat, tapi takut kena bogem mereka berdua" ucap lintang menatap punggung langit dan bumi yang semakin menjauh dari mereka

"Udahlah, mending kita disini aja...aman"

Lintang mengangguk, lalu mendudukan dirinya dikursi tunggu dengan yang lain.









Hallo gengs
Cerita absurd kembali lagi
Voment ya
Next Chap?
TBC.

MY UNIVERSE ( KOOKGA )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang