32

393 44 7
                                    

Sedangkan disisi lain, si manis sedang terduduk di atas toilet...menangis terisak disana, remaja manis itu hanya bisa menangis menahan sesak, mengabaikan rasa panas di pipi disertai rasa besi karat yang terasa di indra pengecapnya.

"K-kak langit jahat hiks...." racau bintang, memukul dada nya sendiri berharap sesak nya akan hilang, namun tak juga bisa hilang.

Si manis terus saja terisak, sampai pintu bilik kamar mandi nya di ketuk dengan suara familiar ditelinganya.

Tok tok tok

"Bintang? kamu di dalem?"

"Pergi kak, b-bintang lagi mau sendiri..." usirnya lirih

"Enggak, aku gak akan pergi sampe kamu buka pintu nya.  ayo buka...kamu kenapa hm? ayo cerita sini sama aku"

Tok tok tok

"Bintang?" 

"Bin...ayo buka pintunya"

"Mbul..."

"Kak aksa....bintang mohon kak"

Aksa, remaja tan itu menghela nafas pelan. Ia tidak tahu ada apa dengan si manis, tadi ia sempat melihat bintang berlari masuk kamar mandi, dengan menunduk terisak... jadi ia putuskan untuk mengikutinya.

"Hah...fine! aku akan pergi" ujar aksa, berbohong tentu saja. Remaja tan itu memutuskan untuk duduk di atas wastafel memandangi pintu bilik kamar mandi yang ditempati si manis.

Isakan mulai terdengar kembali, dan itu membuat aksa bingung, sebenarnya ada apa dengan si manis sampai terisak seperti itu, apa yang  telah terjadi disaat ia keperpustakaan tadi. ia harus mencaritahunya, dan memberi pelajaran pada orang yang membuat si manis seperti ini.

Ceklek

"K-kak aksa?!" kaget bintang saat melihat aksa yang masih berada di sana, dan sekarang remaja tan itu sedang berjalan kearahnya

Grep!

"Kamu kenapa mbul?"

"Bintang gakpapa kak" jawab si manis pelan, tapi aksa tidak percaya dan dengan cepat menangkup wajah bintang

Mata tajamnya membulat saat melihat pipi kiri si manis merah dan sedikit bengkak, ditambah luka memar disudut bibir mungilnya

"I-ini kenapa hm? kenapa bisa gini bintang?" tanya aksa cemas seraya mengusap sedikit darah di sudut bibir si manis

"Jawab bintang!"

"E-enggak ada kok kak, bintang cuma jatoh tadi" elaknya

"Kamu gak pinter boong bin, ayo cepet ceritain apa yang sebenernya terjadi!"

Si manis menunduk, kembali menangis lalu memeluk tubuh aksa erat.

"Kak...maaf hiks...b-bintang gak bisa cerita, b-bintang gak bisa" lirih bintang

Aksa menghela nafas panjang, lalu membalas pelukan si manis tak kalah erat

"Oke oke, aku gak akan paksa kamu buat cerita, udah jangan nangis lagi mbul..."

"Kak aksa marah sama bintang?" tanyanya seraya mendongkak menatap remaja tan itu

"Enggak, siapa yang bilang hm?"

"I-itu hiks kenapa muka nya kayak gitu? hiks...bintang kan takut kak..." ucap si manis dengan isakan pelan nya seraya menatap wajah aksa yang datar, ditambah mata tajam yang sebenarnya bukan ditunjukan untuk si manis, tapi untuk orang yang telah membuat si manis nya seperti ini.

Aksa mendengus, memangnya muka nya seperti apa? sampai membuat si manis takut...

"Udah ah, ayo kita ke UKS. Luka kamu harus cepet diobatin"

MY UNIVERSE ( KOOKGA )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang