13

500 60 2
                                    

Suara deru motor terdengar, bintang dan langit saling pandang lalu bangkit dan berjalan menuju pintu, membuka nya perlahan dan terpampanglah gama dengan baju basah kuyup.

"Abang, kenapa maksain pulang? liat jadi basah kuyup gini kan...kalo abang sakit gimana hm?" cemas bintang segera membantu gama untuk melepas baju seragam nya.

Sedangkan gama hanya tersenyum lembut, mendengar sang adik begitu mencemaskan nya. Ia mengusap kepala sang adik sayang lalu berucap

"Kan ada adek yang jagain abang"

Bintang mendengus, lalu membawa sang abang masuk kedalam rumah agar tidak kedinginan.

"Ngit, lo nginep aja disini...ini udah mau malem, ujan nya makin deres lagi" ujar gama

"Gakpapa bang, gue mau pu__

"Jangan nolak ngit, ini juga buat kebaikan lo" potong gama dan langit hanya bisa mengangguk pasrah

Ya, gama tau soal trauma langit, jadi ia memutuskan untuk menyuruh remaja tampan itu menginap di rumahnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Oh iya dek, tolong ini pindahin ke mangkuk, buat makan malem kita" pinta gama memberikan satu kantong kresek pada si manis

"Okey, abang sana mandi dulu takutnya demam"

Gama mengangguk, lalu beranjak dari sana untuk memasuki kamar miliknya.

"Biar gue bantu"

"Gausah kak, bintang bisa sendiri kok" tolak si manis, tapi langit mana mau mendengar dan dengan cepat merebut kantong kresek itu lalu menarik tangan bintang untuk ke dapur bersama.

"Ini harus diangetin dulu biar enak" ucap langit saat melihat makanan yang dibeli gama adalah soto ayam

"Yaudah, bentar bintang ambilin mangkuk  dulu" si manis segera melangkah lalu membuka lemari bagian atas untuk mengambil mangkuk, tapi tidak sampai karena porsi tubuhnya yang pendek.

Dengan inisiatif ia bawa kursi kecil, lalu menaikinya dan ya...berhasil meski harus jijit sedikit, senyum nya mengembang saat berhasil membawa mangkuk, tapi sayang kaki kursinya oleng yang membuat tubuh nya juga ikut bergoyang tak seimbang dan...

Grep

Remaja manis itu membuka matanya perlahan saat rengkuhan erat ia rasa, dengan perlahan ia membuka mata, dan tetpampanglah wajah tampan langit didepannya yang menatapnya khawatir.

"Lo gakpapa?"

"E-enggak kak, makasih udah pegangin bintang" gugup bintang, dan langit mengangguk kecil lalu memangku si manis dan mendudukan nya di kursi

"Biar gue aja yang siapin"

Langit mengambil mangkuk yang diambil si manis, lalu menuang soto kedalam nya dan memasukan nya kedalam microwave untuk dihangatkan.

"Kaki lo gakpapa?" tanya langit saat melihat si manis memegangi pergelangan kakinya

"Uh, enggak kak cuma sakit sedikit aja...mungkin agak terkilir tadi"

Langit mendekat, lalu berjongkok dan memijat pelan kaki bintang sukses membuat si manis tak percaya dengan debaran yang semakin menjadi-jadi.

"K-kak...kenapa kakak lakuin ini?"

"Gue cuma bales perbuatan baik lo ke gue, bukannya perbuatan baik harus sibales baik ya" ucap langit, dan bintang hanya mengangguk pelan. sebenarnya hati nya sakit saat langit mengucapkan kalimat seperti itu, Ia berharap apa yang keluar dari mulut langit tidak seperti ini, tapi apa boleh buat.

Ting!

Suara microwave terdengar, langit berdiri lalu mengeluarkan semangkuk besar soto dari microwave dan menyimpan nya di meja.

"Udah siap semua?" tanya gama yang baru saja berjalan ke dapur

"Udah bang, udah diangetin juga sama kak langit"

"Yaudah, ayo makan"

Mereka berdua mengangguk, lalu duduk di kursi masing-masing dan memulai makan malam bersama.







"Abang, adek ke kamar duluan ya udah ngantuk ini"

"Yaudah sana tidur, ini udah lewat jam tidur kamu dek"

"Hm, selamat malam abang...kak langit" pamit bintang lalu berbalik dan berjalan menaiki tangga untuk pergi ke kamar nya.

Setelah melihat bintang pergi, gama mengalihkan pandangannya pada langit.

"Gimana keadaan lo lang?"

"Baik, bintang minjemin ini ke gue" jawab bintang, menyentuh headphone yang masih terpasang di telinganya.

"Lo gak mau ke psikiater?"

"Gue udah pernah coba, tapi gak ngaruh sedikitpun bang. Kecelakaan itu bener-bener nempel banget diingatan gue" lirih langit, dan gama mengangguk paham lalu menepuk pundak juniornya itu pelan

"Lo gausah khawatir lang, kita semua ada buat lo...jangan takut"

"Makasi bang"

"Santai aja, yaudah ayo tidur ini udah malem...biar gak terlambat besok"

Langit mengangguk, lalu pergi ke kamar tamu untuk mengistirahatkan diri untuk mempersiapkan hari esok.






Pagi menjelang, si manis membuka mata nya perlahan dengan lenguhan samar terdengar. Dengan perlahan menyibak selimutnya lalu berjalan malas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tangan putih nya dengan pelan mengancingkan seragam sekolahnya, lalu berjalan pelan memasukkan buku-buku pelajaran untuk hari ini.

"Sudah siap!" ucap nya senang, lalu berjalan riang ke luar kamar menuruni tangga untuk ke bawah.

Tapi langkah nya terhenti saat melihat  langit yang sedang push up di luar dengan keadaan tanpa memakai baju, hingga otot-otot itu terlihat jelas dengan keringat yang membasahi.

Pipi si manis tiba-tiba saja memanas, lalu segera berbelok ke dapur untuk sarapan.

"Selamat pagi, adek..."

"Loh abang? tumben udah bangun?"

"Harusnya abang yang nanya gitu, tumben kamu siang bangun nya?" gama balas bertanya dengan wajah heran nya

"Emang sekarang jam berapa?"

"Jam 6 kurang 10 menit"

"HAH?!" kaget si manis tak percaya, kenapa ia bisa terlambat bangun tadi...padahal jelas-jelas jam di kamarnya menunjukan jam satengah 6 tadi, ah...pasti jam nya rusak.

"Abang gimana dong, adek ada piket hari ini" panik bintang dengan bergerak kesana kemari menggiti jari telunjuknya.

"Waduh, abang juga belum selesai ini masak nya...kan gak mungkin abang tinggal"

"Ada apa ini bang?" tanya langit yang tiba-tiba datang sudah rapi dengan baju seragam nya, tadi pinjam dari gama.

"Ini adek gue hari ini ada piket, tapi gue belum beres masak jadi gak bisa anter"

"Yaudah bareng gue aja, kebetulan gua juga mau berangkat ini"

"Yaudah ayo kak, bintang takut kena denda" ucap bintang manarik lengan berurat itu cepat, dan dengan pasrah langit mengikuti langkah si manis untuk keluar rumah meninggalkan gama yang tersenyum tipis disana.









Halloha
Gimana?
Voment ya
Next Chap?
TBC.

MY UNIVERSE ( KOOKGA )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang