Bintang begitu fokus memperhatikan para kakak kelas nya latihan basket, tapi pandangan nya bukan pada bola basket tapi pada seorang langit dirgantara.
Remaja dewasa itu begitu panas sekarang, kepala yang di lilit headband sungguh menambah ketampanannya, apalagi tetesan keringat yang mengalir pada batang lehernya, ah...entah kenapa membuatnya merasa malu dan juga panas tiba-tiba. Dan tanpa ia sadari, ternyata langit juga curi pandang padanya sedari tadi.
"Ngedip bin"
Remaja manis itu tersentak, lalu menoleh pada seokjin dengan wajah memerah nya.
"I-ih..bintang ngedip kok dari tadi kak" gugup bintang mengalihkan pandangannya
"Masa?" goda bumi, dengan menyenggol lengan si manis yang membuat wajah remaja itu semakin memerah malu
"Kak bumi~" rengeknya, dan kedua nya tertawa gemas karena tingkah remaja manis disamping mereka ini.
Tawa mereka terhenti saat ada remaja laki-laki berdiri dibelakang mereka, siapa lagi kalau bukan daniel.
"Gue boleh duduk disini?"
"Duduk aja, gak ada yang marah juga" jawab candra, menoleh sebentar pada daniel
"Daniel kenapa gak pulang?" tanya bintang menghadap kebelakang untuk melihat teman barunya itu
"Sengaja mau nonton latihan basket dulu"
Bintang mengangguk, lalu kembali memperhatikan latihan basket abang dan para temannya.
Sekitar 3 jam lamanya mereka latihan, dan sekarang mereka tengah istirahat dilapangan, ada yang selonjoran ada juga yang rebahan
"Bin, ayo kebawah" ajak bumi, dan bintang mengangguk mengiyakan...berjalan pelan mengikuti dua kakak kelasnya itu meninggalkan daniel yang terdiam disana.
"Beb, aku capek...usep keringet aku dong" pinta juna, dan bumi tidak bisa menolak lantas mengelap keringat juna dengan pelan...membuat seisi lapangan sana menyoraki mereka berdua
"Halah...iri bilang bos" ejek juna, lalu memejam menikmati usapan dari sang kekasih.
"Sayang, aku juga mau kayak juna...ayok usep keringet aku" varo menyodorkan handuk kecil pada candra, tapi remaja itu tak menanggapinya dan duduk selonjoran disana
"Sayang ih kamu mah gitu!"
"Sayang sayang, matamu peang!" ketus candra, suskes membuat merak semua tertawa.
Bintang melirik pada langit yang ternyata juga sedang memandanginya, dengan cepat ia mengalihkan pandangannya lalu duduk disamping gama.
"Abang ini minum, pasti haus abis latihan.."
"Makasih dek"
"Enak banget bang gama punya adek perhatian kayak bintang, pasti di perhatiin tiap hari" ujar jongin
"Iya lah, adek gue ini paling baik sedunia...kalo ada nyakitin bintang, gue orang pertama yang akan ngasih pelajaran ke orang itu"
"Susah inimah susah, pawang nya protektif banget"
Semuanya kembali tertawa ketika mendengar ucapan lintang, apalagi wajah tampan remaja bercap playboy cap sempak itu begitu murung karena tak bisa mendapatkan si manis.
"Gakpapa lin, ada janda baru di deket kosan gue...lo mau gak?"
"Boleh lah, nanti gue liat dulu rupanya" jawab lintang, dan mereka hanya geleng-geleng kepala.
"Gue ke ruang ganti duluan"
"Cepet amat ngit? ada perlu udah ini?" tanya kiming
"Gak ada" singkat langit lalu berlalu dari sana, menuju ruang ganti yang menyatu dengan kamar mandi, apabila siswa club basket ingin mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY UNIVERSE ( KOOKGA )✔
FanfictionKetika Langit tak menginginkan Bintangnya, lalu apa yang harus Bintang lakukan? Haruskah Bintang pindah pada Angkasa? This KookGa Lokal! Dom! Jungkook Sub! Yoongi Start : 01-12-2023 Final : 18-04-2024 ⚠DILARANG UNTUK MENJIPLAK!! PLIS HARGAI USAHA OR...