22

464 53 2
                                    

Rumahnya benar-benar ramai sekarang, semua teman-teman sang abang kembali datang menjenguk dirinya. Ia begitu tak menyangka banyak orang yang menyayanginya seperti ini, apalagi ia baru akrab dengan mereka beberapa bulan ini...tapi ia sudah merasakan kekeluargaan yang begitu erat disini.

"Makasih ya, udah dateng kesini jenguk bintang" tulus si manis

"Santai aja mbul, kita semua udah nganggep kamu kayak adek sendiri"

"Bener, kita ituh udah kayak keluarga meski baru beberapa bulan kenal" sahut lintang

"Eum! tapi bintang tetep mau bilang terima kasih"

"Yaudah iya, sama-sama bintang" ucap jongin gemas, sukses membuat semua orang tertawa.

"Bang, bintang ke dapur dulu ya...mau ambil susu pisang"

Si manis beranjak pergi ke dapur, setelah mendapat anggukan dari gama dan tanpa diketahuinya...langit juga ikut ke dapur karena ingin ketoilet alasannya.

"Yah, ternyata tinggal satu" gumam bintang saat menemukan stok susu pisang nya tinggal satu botol.

"Nanti minta abang beli lagi deh"

Setelah mengambil susu kesukaannya itu, si manis lantas berbalik dan alangkah terkejutnya ia saat melihat langit berada tepat dipannya.

"Ih! kak langit ngagetin aja" kesal bintang sedikit memukul dada kakak kelas pemarahnya itu.

"Lagi ngapain lo?"

"Ini ngambil susu pisang" jawab si manis seraya memperlihatkan satu botol susu berwarna kuning ditangan nya

Langit mengangguk, lalu terdiam saat melihat tulang selangka si mungil sedikit menyembul dengan noda merah keunguan disana. Tangan nya mengepal, ia marah tak terima ketika tanda itu tersemat disana oleh orang lain. Langit juga bingung dengan dirinya, hati nya seolah menginginkan si manis, tapi tubuhnya berkata lain.

"K-kak langit mau ngapain?" gugup bintang saat langit berjalan mendekat sampai membuat tubuhnya bersentuhan dengan kulkas

"Diem" datar langit, lalu menarik baju bagian leher bintang hingga mempertontonkan tulang selangka dan juga bahu putih mulus si manis.

Sedikit meringis sakit kala tangan berurat itu mengelus tulang selangka nya, langit merogoh saku celana dan mengeluarkan plester luka disana. Dengan pelan, langit menempelkan plester itu hingga menutupi kismark di selangka si mungil.

"Kenapa kak?"

"Tanda sialan itu gak cocok buat lo, jadi gue tutupin" jawab langit tanpa memundurkan tubuhnya

Sedangkan bintang hanya diam, meremat botol susu nya erat karena gugup. Tapi kegugupan itu tak berlangsung lama sebab suara batuk seseorang sukses membuatnya menoleh kesumber suara serta langit yang menjauhkan tubuhnya

"Kak aksa"

"Kamu lagi ngapain bin?" tanya aksa berjalan mendekat

"I-ini bintang lagi ngambil susu pisang, kak"

"Udah selesai? - dan bintang mengangguk pelan - kalo udah kenapa gak kembali kesana?" kali ini entah kenapa nada suara aksa lebih rendah dan juga dingin menurutnya

"Ini juga bintang mau kesana, kak"

"Yaudah ayok" tanpa mengindahkan langit yang ada disana, aksa langsung menarik tangan si manis untuk kembali berkumpul dengan yang lain, meninggalkan langit yang berdecak disana.

"Ck! apaan sih dia itu" kesalnya, lalu beranjak dari sana untuk kembali berkumpul dengan yang lain.

"Adek kok lama?"

MY UNIVERSE ( KOOKGA )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang