Sesuai rencana, kini mereka semua sudah berdiri di bandara internasional dengan koper di masing-masing tangan. Tujuan liburan kali ini adalah turki, mereka akan kesana selama 3 hari untuk mengghabiskan waktu bersama.
"Pegang yang bener tiketnya, nanti ilang" tegur jungkook pada yoongi yang menenteng asal tiketnya
"Hehe, iya kak maaf"
Langit tersenyum kecil, lalu membenarkan beanie yang di pakai si manis karena kupluk lucu itu sedikit maju ke depan yang membuat sang kekasih semakin menggemaskan.
"Kamu hari ini happy kiyowo banget sayang"
"Iya dong, kan mau liburan kak" ucap si manis memamerkan gigi timun rapihnya
"Syukur deh kalo kamu suka, dan aku harap kamu juga suka dengan kejutan yang akan aku kasih nanti disana"
"Kejutan?"
Langit mengangguk, menarik pinggang yang lebih muda untuk ia rengkuh sedangkan si manis hanya diam saja menatap langit dengan raut penasarannya.
"Kejutan apa kak?"
"Namanya juga kejutan sayang, masa harus aku kasih tau sekarang sih" gemas langit mencubit pelan hidung kecil bintang
"Kan bintang penasaran kak"
"Nanti kamu juga akan tau, udah ayo kita check in yang lain nya udah pada kesana"
Bintang mengangguk, lalu berjalan beriringan dengan sang kekasih untuk menuju loker menyusul yang lain.
"Kak, pesawatnya kapan terbang?"
"Eum...15 menit lagi mungkin" jawab langit yang membuat si manis mengangguk mengerti.
Ia duduk tenang memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang mencari tempat duduk mereka masing-masing, mata nya bergerak liar untuk mencari tempat duduk orang tuanya.
"Bunda sama ayah duduk dimana ya?"
"Itu di depan sayang, di samping om leo" jawab jungkook
Bintang segera mengikuti arah tunjuk jungkook, lalu membuka mukutnya membentuk huruf O yang sukses membuat remaja dominan itu menahan gemas.
"Terus abang duduk dimana?"
"Abang disini dek"
Si manis menoleh, dan tersenyum saat melihat gama berjalan ke arahnya sambil tersenyum lembut
"Abang duduk disini?"
Gama mengangguk, duduk disamping sang adik hingga posisi adik manisnya itu berada di tengah dihimpit langit dan dirinya.
"Yugi gak ikut bang?"
"Tadinya mau ikut, tapi karena bapak nya gak ngizinin jadi batal deh" jawab gama menatap langit yang sekarang tengah mengangguk-anggukan kepala nya paham.
Mereka bertiga menoleh ke depan saat suara seorang pramugari terdengar, mereka menyimak dengan tenang dan teliti takut-takut ada sesuatu yang akan terjadi nanti saat lepas landas dan terbang di udara.
"Pake dulu ini biar telinganya gak sakit, bentar lagi pesawatnya terbang" ucap jungkook memasangkan headphone miliknya pada telinga sang kekasih
"Terus kak langit gimana?"
"Aku bisa pake airpods" jawab langit memberikan senyum lembutnya
Bintang mengangguk mengerti, lalu memegangi headphone langit sayang. Kedua tangannya di genggam langit dan gama, sungguh ia merasa diperlakukan seperti anak-anak. Tapi tak apa, ia senang.
Akhirnya pesawat lepas landas dan terbang di udara dengan normal, bintang bersenandung karena ternyata jungkook memainkan musik kesukaannya disana.
"Adek mau nonton gak?"
"Enggak dulu deh, adek belum bosen kok bang" jawab bintang sambil tersenyum manis yang membuat gama mencubit pipi tembam itu pelan.
"Oke, kalau bosen bilang aja hm"
"Otey!"
Gama tertawa lembut, lalu fokus pada ponselnya karena ia sedang bertukar chat dengan sang kekasih, yugy.
Setelah 5 jam terbang di udara, si manis mulai bosan dan merengek-rengek kecil dan itu tentu saja tidak luput dari langit.
"Kenapa hm?" tanyanya lembut
"Bosen!"
"Mau apa? mau nonton? main game atau makan? ayo bilang aja bin"
"Enggak mau apa-apa" lirih si manis yang membuat jungkook bingung
"Kalo gitu tidur aja ya, penerbangannya masih panjang"
Bintang mengangguk, membiarkan sang kekasih menurunkan sedikit kursinya hingga ia bisa bersandar nyaman..
"Mau di puk puk"
"Iya iya, aku puk puk" balas langit sedikit tertawa gemas
Langit dengan lembut menepuk-nepuk perut sedikit buncit milik si manis, sampai lama-kelamaan mata bintang berkedip sayu, ia mengangtuk.
"Tidur, jangan di tahan sayang"
"Hm" gumam bintang, lalu tak lama terpejam memeluk lengan jungkook
"Ganti aja sama bantal kecil ini lang, takutnya lengan lo keram"
"Gak apa-apa bang, gue takut nanti bintang bangun"
Gama hanya mengangguk pelan, dan kembali memainkan ponselnya. Sedangkan langit sibuk mengelus surai lembut bintang, sesekali ia akan mengeluarkan ponselnya untuk memotret dan ia berjanji akan mencetaknya dan ia jadikan hiasan dinding kamar.
Akhirnya, setelah menempuh penerbangan sekitar 12 jam...mereka selamat sampai tujuan. Langit menggendong sang kekasih karena si mungil kembali tertidur, mungkin kelelahan..
"Kita kemana lang?"
"Villa"
"What?! villa! are you serious?"
Langit memutar bola matanya malas melihat reaksi berlebihan kiming, lalu mengangguk malas.
"lah anjing, gue kira kita ke hotel"
"Enggak, gue sengaja nyewa villa biar kita semua masih bisa satu atap dan gak pusing nyari satu sama lain nantinya, dan yang paling penting bisa terkontrol" jelas langit
"Yaudah buruan, kasian anak saya"
Langit menoleh pada adiguna, lalu mengangguk kecil dan berjalan paling depan...memimpin.
"Wih, mobil apa bus nih? gede banget" puji jongin saat langit berhenti di depan sebuah mobil mewah
"Ini sewaan kendaraan kita, jadi kalo berpergian kebawa semua"
"Wow, langit lo emang pinter!"
Langit kembali memutar bola matanya malas, lalu masuk lebih dulu dan membaringkan si manis di ranjang yang ada disana, ia mengecup singkat bibir candu itu pelan, lalu duduk di samping remaja manis itu untuk pergi ke villa sewaannya.
Halloha
Vomment ya
Next Chapter
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY UNIVERSE ( KOOKGA )✔
FanfictionKetika Langit tak menginginkan Bintangnya, lalu apa yang harus Bintang lakukan? Haruskah Bintang pindah pada Angkasa? This KookGa Lokal! Dom! Jungkook Sub! Yoongi Start : 01-12-2023 Final : 18-04-2024 ⚠DILARANG UNTUK MENJIPLAK!! PLIS HARGAI USAHA OR...