14

7K 401 9
                                    

pagi yg cerah ini di ributkan dengan teriakan guru untuk berkumpul.

"SEMUANYA BERKUMPUL SEKARANG"

"tuan aleno kemana"tanya Gavin yg kini tengah berdiri di samping guru yg tadi meneriaki para siswa dan siswi untuk berkumpul.

"tuan aleno pagi pagi sekali dia pergi katanya ada urusan mendadak" ucap pak amat selaku guru yg berdiri di sebelah gavin.

lalu gavin mengaguk mengerti lalu menatap siswa dan siswi lain yg sudah berkumpul sedangkan gavin tetap di posisi awal berdiri di samping pak amat.

"saya mendapat laporan jika vanya sedari tadi malam menghilang tidak kembali ke tendanya apa kalian ada melihat vanya" ucap pak amat.

"hah hilang kemana dia"

"tersesat kali"

"lo ada lihat"

"ga ada karna gw ga kenal vanya"

"goblok"

"TIDAK ADA PAK" ucap mereka serempak setelah suara riuh mereka.

"bapak baru dengar laporan ini dari bella selaku teman vanya tadi malam vanya tidak ada kembali ke tendanya" ucap pak amat.

"bella kapan terakhir kali kamu bertemu vanya" tanya pak amat kepada bella.

"tadi malam pak katanya dia ingin bertemu dengan gavin" ucap bella menunduk sambil meremat ujung bajunya dikarenakan gugup.

"ga kenal vanya" ucap gavin menyahut.

"lagian pak tadi malam gavin sama saya kok berduaan" ucap micel menyahut.

"ga usah halu lo mak lampir orng gavin sama kita pada,lo aja yg kecentilan" celetuk samudra.

"tapi tadi malam vanya bilang gitu ke aku" ucap bella.

"sudah sudah untuk acara kemah hari ini kita pulangkan cepat karena tak ingin ada yg hilang lagi dan untuk vanya biar para polisi yg mencari" ucap pak amat tidak ingin mendengar keributan para muridnya.

"cari aja klo ketemu" batin gavin.

"aleno pria aneh itu tidak ada pasti dia sudah jadi mayat" batin micel karena tidak melihat adanya keberadaan aleno.

sedangkan di sisi lain

"elah bos baru balik kemana aja kemaren" ucap bayu yg kini berkumpul di markas dengan anggota inti lainnya.

"biasalah orang penting" canda aleno.

"gayamu" ucap aldo.

"apa lo mau gw sleding" ucap aleno dan berdiri berniat menendang aldo.

"ampun bos jangan gitu dong nanti ponakan gw terombang ambing di dalam perut lo" ucap aldo lalu berlari menghindari amukan aleno.

"bangsat lo aldo supratman awas lo" teriak aleno.

"sudah sudah duduk jangan teriak teriak nanti sakit tenggorokannya"ucap devan lalu menarik tangan aleno untuk duduk di sebelahnya.

"ngeselin tu anak" ucap aleno lalu duduk di sebelah devan sambil mengelus perutnya semoga ank nya tidak seperti aldo.

"davit" panggil aleno kepada davit yg kini sedang mengelus kepala niko yg sedang rebahan dan menaruh kepalanya di pangkuan davit.

"hm" dehem davit lalu menatap aleno.

aleno yg hendak meminta sesuatu kepada davit pun diam tidak jadi berucap karena merasa tidak enak apa lagi mengganggu kesenangan davit dan niko.

"kenapa hm" ucap davit dengan nada lembut tidak ada kesan dingin sedikitpun jika dengan aleno dan niko davit akan melihatkan sisi lembutnya tapi jika dengan yg lain sisi lembut itu hilang bahkan dengan orang tuanya pun.

mereka devan,aldo,dan bayu tak heran dengan nada bicara davit yg terkesan lembut kepada aleno maupun niko karena mereka tau davit sangat menyayangi aleno dan niko hanya posisi syg yg berbeda jika dengan aleno sayang seperti abang yg di manjakannnya sedangkan dengan niko dalam hal lain.

"mausesuatu" gumam aleno pelan sangat pelan namun dapat di dengar davit.

"ale mau apa nanti davit kasih" ucap davit karena davit tau aleno pasti menginginkan sesuatu yg mungkin itu bayi yg di kandungan aleno sedang menginginkan sesuatu melihat aleno yg terus mengusap perutnya yg masih datar.

"Mau mangga muda di cincang kecil kecil trus kasih air hangat,kasih gula sedikit,kasih garam ,trus mau cabainya 5" ucap aleno antusias.

"kalo mangga oke aku Carikan untuk cabainya tidak 5, gak bagus buat kesehatan kamu" ucap davit.

"em ga mau pokoknya cabainya harus segitu"ucap aleno menggelengkan kepalanya setelah itu memanyunkan bibirnya dan bersedekap dada.

"huh iya davit belikan" ucap davin lalu menggendong niko pelan agar tidak membangunkannya.

"ga mau harus petik langsung dari pohonnya ga boleh beli" ucap aleno.

sedangkan davit hanya mampu menghela nafas atas keinginan aleno.

"iya" ucap davit dan menatap tajam aldo dan bayu yg kini menahan tawanya.

"em trus buat aldo sama bayu" ucap aleno yg membuat wajah aldo dan bayu pias yg tdinya menahan tawa kini menjadi raut wajah takut curiga dia.

"ale mau aldo sama bayu bawain hakel ke sini ya ale kangen" ucap aleno sambil memperlihatkan senyum khas nya tapi bagi aldo dan niko senyum itu ah sudah lah aldo dan bayu hanya menunggumu tanggal wafatnya saja.

hakel adalah hewan peliharaan aleno harimau jantan berwarna putih sungguh harimau itu sangat brutal dengan siapapun dan hanya menurut dengan aleno badannya besar dan bulunya sangat halus dan hangat terkadang aleno tidur di tubuh hakel karena nyaman.

"selamat menikmati" ucap davit dengan wajah mengejek aldo dan bayu lalu membawa niko ke kamar atas agar niko nyaman tidur di kasur dan dia mencari apa yg di inginkan aleno.

setelah mereka yg di suruh aleno pergi kini tersisa devan dan aleno sajalah.

"kemana aja kemaren" ucap devan yg tengah mengelus rambut hitam legam dan lembut milik aleno yg kini kepala aleno berada di pangkuannya.

"kemaren pergi dan ada beberapa hama yg di basmi balik juga buat kasih kejutan" ucap aleno.

sedangkan devan hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti lalu lanjut mengelus rambut aleno sampai aleno tertidur pulas.

.

"hahah pasti aleno saat ini sudh jadi mayat"tawanya menggema di ruangan kedap suara itu yg tak lain tak bukan adalah gina.

"tentu sayang pastinya udh jadi mayat dan sebentar lagi pasti kita akan mendapatkan perusahaan itu" ucap feri.

"aku tak sabar menunggu kabar kematiannya bagaimana reaksi bang arga dan ayah jika kesayangannya menjadi mayat" ucap gina lalu bersmrik.

tak tau saja jika  alenonya sedang tertidur pulas menunggu pesanannya datang.

Bersambung..

jangan lupa vote and komen

jujur ga ada yg komen jadi ga semangat gw...

udh lah

typo tandain

ALENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang