"apa? miskin? aku atau kau yg miskin lihat pakaian mu itu sangat sangat kurang bahan apa pakaian para pekerja di sini mengenakan pakaian yg seperti itu" ucap aleno mencoba bersabar.
"dasar orang mis-"
ucapan waitress itu terhenti karena aleno lebih dulu menyela.
"orang miskin? saya? orang miskin? bahkan saya bisa saja membeli harga dirimu yg tidak seberapa itu" ucap aleno habis sudah kesabarannya.
"kak dea sudah kak itu banyak yg melihat ke arah kita" ucap mala pelan karena mala ini termasuk orang penakut ibarat kata kita tuh cupu.
mala mencoba melerai keributan itu dengan menarik pelan tangan waitress yg ternyata bernama dea.
dan benar saja banyak pasang mata yg menatap ke arah aleno dan dea ataupun ke arah mala.
"gak usah sentuh tangan gw sama tangan menjijikan lo itu deh" ucap dea lalu menghempaskan kasar tangan mala sampai mala terjatuh ke lantai.
"lo itu ya miskin aja sok sokan mau beli harga diri gw lo itu cocoknya jadi pengemis" ucap dea lalu menarik kasar tangan aleno dan menyeret aleno untuk pergi dari restoran ini.
"ck sialan" ucap aleno yg tangannya di tarik oleh dea dan itu cukup erat sehingga tangan putih aleno menjadi memerah.
aleno yg di perlakukan seperti itu hanya diam tidak mencoba memberontak ataupun membalas dea karna aleno tertarik dengan dea.
tertarik dalam artian menjadikan dea mangsa selanjutnya.
mala yg melihat aleno di tarik tarik dengan kasar pun bergegas berdiri lalu mengejar dea yg sedang menarik aleno.
"kak jangan kak kasian kalo bener dia ga mampu bayar biar mala aja yg bayar" ucap mala yg berusaha melepaskan cengkraman dea di tangan aleno.
aleno hanya diam dan menatap mala dengan tatapan yg sulit di artikan.
sedangkan dea tak mengubris ucapan mala dia kembali menyeret tangan aleno lalu membuka pintu restoran itu dengan kasar.
menghempaskan tangan aleno dan mendorongnya namun di detik detik di mana aleno ingin jatuh ada seseorang yg langsung memeluk tubuh aleno.
"shitt jika aku lambat sedikit saja tadi tidak terbayang apa yg akan terjadi selanjutnya" ucapnya pelan.
hening tetiba restoran itu mendadak hening bahkan ada beberapa orang yg penasaran lalu keluar untuk melihat apa yg terjadi.
"are you oke?" tanyanya kepada aleno.
"ga papa davit"
ya yg tengah memeluk aleno adalah davit awalnya davit ingin menjemput aleno untuk pulang namun aleno tak ada di ruangannya.
dan saat davit keluar dari rumah sakit di seberang sana tempat restoran itu berada dengan jelas davit melihat orang yg di perlakukan bak raja oleh orang orangnya malah di seret layaknya sampah.
davit lari menyebrangi jalan tak perduli dengan nyawanya banyak mobil atau kendara yg lewat yg terpenting adalah aleno orang yg sudah dia anggap seperti kakak nya orang yg paling dia sayangi.
"braninya jalang seperti mu menyakitinya yg bahkn dia di lindungi tak pernah di biarkan lecet sedikitpun"
"dan kau beraninya menyeretnya, mempermalukannya, dan mencengkram tangan nya hingga seperti ini" ucap davit lalu memperlihatkan bekas cengkraman tangan dea yg berada di tngan aleno.
bahkan sekarang tangan aleno terlihat lebam.
sedangkan dea jangan tanya aura yg di keluarkan davit cukup membuatnya gemetar ketakutan.
"tuan maaf-" bodyguard aleno dengan tergesa gesa mendatangi aleno dan davit belum sempat dia berucap namun.
DOR
peluru yg berasal dari pistol yg kini berada di genggaman tangan davit pindah bersarang di bahu kiri bodyguard aleno yg bernama ren.
"shh" ringis ren dan dia tidak marah atas perbuatan davit karna ini sudah resiko nya bekerja di keluarga altara apa lagi tugas dia di suruh menjaga permata altara.
"menjaga satu orang saja tidak becus" ucap davit.
"ren pergilah kerumah sakit obati lukamu" ucap aleno.
"tapi tuan"
"jangan membantah" ucap aleno memandang tajam ke arah ren dan ren pun langsung kembali ke rumah sakit untuk mengobati lukanya.
di saat yg lain fokus dan terkejut dengan kejadian davit menembak ren si dea berusaha kabur untuk menghindari davit karena dea merasa davit orang yg sangat berbahaya.
tapi belum sempat dea kabur aleno sudah menyadari itu aleno langsung merebut pistol yg ada di tangan davit lalu menembak kaki kanan dea.
"aghh" dea terjatuh dengan kaki yg berlumuran darah.
aleno mendekati dea lalu dengan sengaja menginjak kaki dea yg pas terkena tembakan.
"aghhh sakit" teriak dea mengeram kesakitan.
"sakit hm?"
"lalu apa kau tak berpikir tentang keadaan ku saat kau mencengkram tangan ku tadi"
"itu juga menyakitkan bodoh"
"tangan ini kan tadi yg mencengkram tangan ku dan menyeretku" ucap aleno lalu menyentuh tangan dea dengan seringai manisnya aleno langsung mematahkan tangan dea.
"aghhh ampun maaf" dea menunduk tubuhny sakit terutama bagian tangan dan kaki dia juga malu menjadi bahan tontonan.
"kemana dirimu yg berani dengan ku tadi ayo keluarkan lagi" ucap aleno lalu menarik rambut dea sehingga dea mendongakan kepalanya beradu tatap dengan wajah manis aleno namun berkesan menyeramkan bagi dea.
"kau mengatai ku miskin ya?"
"asal kau tau restoran tempatmu bekerja ini adalah miliku sialan" ucap aleno lalu menghempaskan kasar rambut dea.
aleno berdiri lalu mengeluarkan isi dompetnya yg terdapat uang berwarna nerah dan beberapa atm ada juga black card lalu di lemparkan ke arah dea.
"nah ku beli harga dirmu yg tidak seberapa itu" ucap aleno dan di akhiri menendang wajah dea.
aleno berbalik arah berjalan menuju davit namun terhenti saat menatap mala.
"dan kau, restoran ini milik mu sekarang" ucap aleno lalu meninggalkan restoran itu dan di ikuti oleh davit.
mala mencoba mengejar aleno namun belum sempat aleno lebih dulu masuk kedalam mobil entah mobil siapa.
"kau tau orang yg kau katai miskin dan kau perlakukan buruk tadi dia orang yg sangat berpengaruh di kota ini" ucap salah satu orang yg berada di sana.
"iya kalo tidak salah dia istri tuan kevin dari grup Wijaya" sahut orang lainnya.
"pantas saja aku merasa tidak asing melihatnya" ucap mereka mereka mulai bergosip.
keadaan dea? jangan tanya keadaannya sangat mengenaskan dea mendengarkan pembicaraan orang orang itu , dea menangis memikirkan nasibnya setelah ini karena berani menyinggung orang penting.
kini dea di bawa ke rumah sakit oleh karyawan yg ada di restoran itu mau tak mau kan toh rumah sakitnya deket berseberangan aja dengan restoran itu
"saya sudah menemukannya tuan" ucap seseorang misterius yg sedang melapor kepada tuannya.
"tetap awasi dia jika ada kesempatan bawa dia kehadapanku" ucap seseorang yg di panggil tuan.
TBC
up nih jangan lupa vote and komen.
sorry kalo ceritanya gak jelas ya gitu cape ngetik.POKOKNYA JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN BANYAK BANYAK SEE YOU SYG SYG NYA AKU
TERTANDA ISTRI JAEMIN
@Minyonna2618-04-2024
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENO
Randomsorry ya kalo ada typo up tergantung mood gw •••••••••••••••••••••••••••••••••••••• "udah tau gua cowok gak bisa hamil terus kenapa lo nikahin gua kalo lo mau punya anak" "cerai ya cerai ngapain galau galau cari laki baru udah,ngapain nanges" "anjir...