His Majesty The King.

7.5K 645 40
                                    

BAGIAN 1: HIS MAJESTY DANIEL.

💙💙💙


''Oh! Sudah ingat padaku rupanya hm, jalang?'' Dengus lelaki yang kini sangat diyakini Soobin sebagai Daniel. Siapa lagi mulut yang berani mengeluarkan kata-kata hinaan dan makian pada Soobin kalau bukan Daniel? Wow, bahkan lelaki itu mengatainya jalang. Sialan.

Soobin memicingkan mata, memindai Daniel dari atas ke bawah untuk ke sekian kali. Memastikan. Well, tokoh Daniel memang seperti yang digambarkan di novel. Pria itu berambut blonde dengan tulang pipi yang tinggi, garis wajah yang tegas, hidung mancung, juga bibir penuh yang selalu penuh sumpah serapah.

Luar biasa tampan, Soobin akui itu. Pantas saja Soobin di novel tergila-gila pada Daniel.

Tapi maaf saja, dirinya bukan Soobin di novel. Daniel boleh saja tampan, namun pria itu sama sekali bukan tipenya: jahat, menyebalkan, dan tidak punya adab. Unlikeable. Hanya orang tidak waras yang menyukai pria macam iblis di depannya ini.

''Mau apa kau ke sini?" balas Soobin ketus. Suasana hatinya mendadak jadi buruk sejak kedatangan Daniel. Juga merasa takut, karena tak bisa dipungkiri ia ingat jika tokoh Soobin mati ditangan pria kejam di depannya ini. Dipancung dengan pedang kebanggaan lelaki itu di depan rakyat. Sungguh mengerikan dan tak berperikemanusiaan.

Daniel mengangkat sebelah alisnya. "Langsung saja. Sekali kau menyakiti Karina, kau mati di tanganku, Soobin.'' desisnya kejam lalu berlalu begitu saja. Angkuh.

Dasar orang gila! Soobin mengumpat dalam hati menatap kepergian sang tokoh utama.

💙💙💙


Soobin menggigit bibir bawahnya resah. Bohong kalau ia tidak takut dengan Daniel. Daniel telah pergi ke kediamannya di pavilion Barat sekitar setengah jam lalu. Selama itu pula Soobin masih terus cemas. Seperti di novel, penggambaran Daniel benar-benar iblis dalam wujud malaikat. Lelaki itu tampan setengah mati, namun begitu kejam. Soobin pikir buat apa ketampanan itu kalau tidak ada akhlak, useless. Oh, mungkin saja sang penulis membuatnya luar biasa tampan untuk menutupi sifatnya yang juga luar biasa buruknya. Pemeran utama, seburuk apapun kelakuannya, kalau tampan akan dimaafkan.

Nah, masalahnya adalah bagaimana cara agar ia bisa selamat menghadapi iblis semacam Daniel?

Soobin mengetuk-ngetukkan telunjuknya di pelipis, menyuruh otaknya berpikir. Ayolah, di dunianya Soobin bukan orang yang bodoh. Namun, entah karena panik atau terlalu tegang, ia seolah tidak bisa berpikir waras bahkan setelah lebih dari seminggu terdampar di dunia aneh ini. Mata Soobin berputar cepat, mengingat alur novel yang sayangnya baru setengah jalan ia baca sebelum ia jatuh dari tangga. Sial, kenapa ia baru baca setengah? Bagaimana ending novel itu? Tapi, kalau dipikir-pikir, buat apa juga ia membaca sampai akhir. Ia kan sudah mati di tengah cerita? Baik, Soobin lebih baik mengingat karakter-karakter yang ada di novel saja.

Karakter pertama ada His Majesty atau King Daniel sebagai pemeran utama pria. Daniel adalah Putra Mahkota yang naik takhta setelah setelah wafatnya Raja dan Ratu. Dalam novel, setelah Naik takhta, Daniel digambarkan menjadi sosok lelaki yang dingin, kejam, dan tidak mempunyai belas kasihan pada musuhnya-termasuk pada Soobin. Ia membenci Soobin karena Soobin menempelinya seperti benalu dan menghalanginya untuk segera menikahi Karina-kekasih yang benar-benar dicintai lelaki itu-karena Soobin tidak mau melepaskannya. Ditambah lagi kelakuan di luar nalar Soobin yang berkali-kali mau mencelakai Karina, membuat Daniel semakin membencinya. Klise memang. Novel booming itu sama seperti novel-novel lain di luaran sana yang Soobin baca. Si Tiran kejam yang hanya bisa luluh pada kekasih hatinya, si wanita pemeran utama.

I Woke Up As a Villain [Yeonbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang