Now, You Know.

6.3K 626 263
                                    

BAGIAN 23: NOW, YOU KNOW.

🌺🌺

Lagi-lagi canggung, begitulah yang dipikirkan Soobin sekarang. Bagaimana tidak, setelah selesai makan malam dan membersihkan badan, dia baru ingat jika malam ini dia dan Daniel masih harus tidur di kamar yang sama, dengan satu set futon yang tidak bertambah. Tadi dia sempat bertanya pada Jeno apakah mereka bisa menambah satu set futon lagi, akan tetapi pria itu berkata bahwa tidak ada futon yang tersisa—sebab Daniel tidak mengatakan jika Iblis itu akan ke Jinju bersamanya sehingga mereka kekurangan futon.

Soobin sebenarnya merasa alasan yang diberikan Jeno cukup aneh mengingat Injoon saja bisa mendapatkan tempat tidurnya sendiri—tidak berbagi futon dengan pelayan lain tetapi kenapa dia yang posisinya sebagai 'pasangan' Daniel malah tidak mendapatkan futon? Namun, ketika ia mengingat jika Jinju adalah kerajaan kecil nun jauh di ujung semenanjung yang tidak begitu kaya, mau tidak mau Soobin merasa kasihan. Jadi, dia memutuskan untuk bersabar menerima kesialannya. Hanya satu malam ini saja, besok mereka sudah akan kembali ke Neverland dan dia akan tidur di kamarnya lagi—sendirian. Ia hanya harus bertahan satu malam lagi.

"Tidur, Soobin." Daniel yang kini sudah merebahkan diri di sebelah Soobin berkata pelan. Pria itu sudah mengenakan kaos tanpa lengan dan celana santai, bersiap untuk tidur.

"Anda tidak boleh melewati batas, ya." Kata Soobin mengingatkan seraya menepuk-nepuk bantalnya yang diletakkan di tengah-tengah antara dirinya dan Daniel sebab dia tidak ingin tidur terlalu dekat dengan pria itu.

Sang Raja mendengus. "Katakan itu untuk dirimu sendiri. Kau yang semalam tidur memelukku."

Si pemuda manis yang mendengar balasan Daniel seketika menolehkan kepalanya ke samping—pada Daniel yang santai tertidur bertumpu di atas kedua lengannya sendiri. Pria itu sedang menatap langit-langit kamar. "Anda pasti bercanda." Balas Soobin tidak percaya.

Soobin sadar diri kok kalau tidurnya memang berantakan—Injoon selalu protes saat pemuda itu membereskan seprai kamarnya yang selalu semrawut sesudah ia bangun tidur, tapi kalau sampai memeluk Daniel.... rasanya sangat tidak mungkin? Bisa saja Daniel berbohong, kan?

"Sudah ku duga kau tidak akan percaya," Daniel mencibir. "Kau tahu, Soobin? Kau bilang kau kedinginan lalu tiba-tiba saja menggosok-gosokkan kakimu pada milikku, juga memelukku erat sekali sampai aku nyaris tidak bisa bernapas. Kau menjadikan lenganku sebagai bantal kalau kau ingin tahu, kemudian—"

"Anda membual, ya?" seru Soobin ketus.

"Hm, kalau aku membual aku tidak akan tahu kalau kau suka menepuk pantatmu sendiri saat tidur." Balas Daniel menyeringai.

Soobin yang melihat seringaian jahil Daniel segera memalingkan wajah dan menarik selimutnya sampai sebatas dada. "Selamat malam, Your Majesty." Katanya lalu membalikkan tubuh membelakangi Daniel.

Sial! Jadi, semua yang dikatakan Iblis itu adalah kebenaran, eh? Soobin rasanya ingin menangis sekarang. Malu, Soobin malu sekali. Bagaimana bisa dia memeluk iblis itu saat tidur? Untung saja Daniel belakangan ini aneh—sedikit menjadi baik hati, kalau tidak, Soobin yakin kalau dia pasti sudah tak akan ada lagi di dunia isekai gila ini—alias Daniel pasti sudah mengeksekusi mati dirinya tanpa basa-basi.

Kenapa akhir-akhir ini Soobin merasa kalau dia selalu sial jika di dekat Daniel, ya? Pertama, mereka berbagi kamar. Kedua, insiden kamar mandi. Ketiga, masalah peluk-memeluk. Ditambah sekarang pria itu bahkan sudah tahu kebiasaan memalukannya saat tidur yang suka menepuk pantatnya sendiri. Maka, lebih baik ia tidur saja sebelum semakin bertambah malu. Akan Soobin pastikan kalau dia akan tidur anteng malam ini.

"Tidak mau memelukku lagi, Soobin?" goda Daniel yang melihat Soobin gerasa-gerusu seperti hendak menepuk pantatnya sendiri, namun tertahan setelah menyadari jika ada dirinya juga di sana.

I Woke Up As a Villain [Yeonbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang