Still Zero, Still Here.

5.6K 558 152
                                    

BAGIAN 13: STILL ZERO, STILL HERE.

🌺🌺

Suasana mencekam begitu terasa di kolumbarium. Para bangsawan tidak berani berkomentar, apalagi bertindak-melihat bagaimana Daniel yang biasanya tenang kini sudah mengeluarkan aura kelamnya. Mereka hanya bisa bertanya-tanya dalam hati apa yang akan dilakukan oleh raja mereka setelah melihat wajah angker Daniel yang bak bom waktu-siap meledak kapan saja.

"Jeno, bawa Lady Karina keluar." Daniel mendesis pada Jeno yang berdiri di belakangnya. Rahangnya mengeras dengan tatapan bengis yang tak lepas dari Karina yang telah berhenti melangkah dan berdiri kaku di tengah ruangan-setelah menyadari jika sang raja marah padanya.

Karina menggeleng saat Jeno mulai mendekatinya. Tidak, dia tidak ingin pergi. Kenapa Daniel seperti ini? Bukankah harusnya prianya itu senang Karina datang menemani? Ia dengar dari pelayannya jika sekarang adalah upacara kematian mendiang Raja dan Ratu terdahulu, jadi Karina rasa sebagai menantu yang baik ia juga harus mengikuti upacara itu sebagai bentuk penghormatannya. Ia bahkan datang dengan memakai pakaian terbaiknya untuk menghormati mendiang mertuanya. Apa salahnya?

"My Lady, sebaiknya kita kembali ke kamar Anda." Aeri di sebelahnya berbisik takut.

"Tidak. Daniel pasti membutuhkanku sekarang." Balas Karina keras kepala, menolak dengan tegas usulan dayangnya. Ia tidak ingin pergi-apalagi setelah ia menyadari jika salah satu orang di ruangan itu adalah Soobin. Tidak, Karina tidak akan membiarkan Soobin menggoda Daniel. Pemuda itu pasti masih menyukai kekasihnya, makanya dia yang datang di pertemuan ini-sebab dengar-dengar yang harusnya datang adalah kakak Soobin.

"JENO! BAWA WANITA ITU KELUAR! SEKARANG!" Pada akhirnya Daniel meledak juga setelah melihat betapa keras kepalanya Karina.

Jeno segera bergerak cepat. Ia mengamit lengan Karina yang meronta-ronta, membawa wanita itu keluar kolumbarium meski dengan rontaan dan jeritan yang memekakkan telinga. Dua dayang Karina mengikuti di belakang dengan kepala tertunduk malu.

Soobin yang melihat adegan itu tertegun. Bagaimana bisa Daniel berlaku seperti itu pada Karina? Bukankah di novel pria itu begitu lembut pada pemeran utama wanita? Dijelaskan jika Daniel bahkan tidak pernah meninggikan nada suaranya pada Karina karena sangat mencintai wanita itu.

Tapi.... barusan... apa yang baru saja ia lihat?

Apakah ada yang Soobin lewatkan di novel?

Si pemuda manis melirik sang raja. Daniel masih duduk dengan postur tegapnya-dengan mata menyala-nyala bagai iblis yang memanggil dari kegelapan. Tubuh Soobin meremang hingga ke sumsum tulang belakang saat Daniel balik menatapnya. Soobin menelan ludahnya berat. Mengapa Daniel menatapnya? Apa pria itu sedang memperingatinya kalau dia bisa saja berbuat yang lebih kejam jika Soobin yang melakukan kesalahan?

Soobin segera menunduk, menghindari tatapan sang penguasa. Melihat betapa mengerikannya Daniel sekarang, Soobin sekali lagi mengingatkan dirinya sendiri agar tidak berurusan dengan pria itu.

🌺🌺

Sang calon ratu duduk termangu di kelas ruang kelas etiket yang diikutinya. Wanita itu menatap kosong pada jendela yang terbuka-menampilkan hutan Istana sebagai pemandangan.

Tiga hari ini ia hanya bisa berpikir, berpikir, dan berpikir. Di kepalanya hanya dipenuhi dengan satu nama; Daniel. Tiga hari telah berlalu sejak acara peringatan kematian mendiang Their Majesties. Selama itu pula Daniel tidak mau menemui Karina. Pria itu seolah menghilang ketika Karina mencarinya, bahkan ia juga tak melihat sang asisten-Jeno yang biasanya berlatih pedang bersama Mark di barak ksatria.

Karina tidak mengerti. Kenapa akhir-akhir ini Daniel suka memarahinya? Apa ia membuat kesalahan? Seingatnya tidak. Satu-satunya kesalahan yang dilakukan adalah memakai anggaran belanja istana untuk membeli gaun-gaun kesukaannya, itu pun Daniel sudah memberinya sanksi-Sang Raja memerintahkan pada Menteri Keuangan untuk memotong tujuh puluh persen jatah bulanan Karina. Itu sudah lebih dari cukup menjadi hukumannya. Lantas, kenapa Daniel kembali marah-marah hanya karena ia ingin mengikuti penghormatan kematian sang mertua?

I Woke Up As a Villain [Yeonbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang