Malik tiba di rumahnya dengan langkah gontai. Dasi yang sedari pagi terpasang sempurna kini sudah terlepas dan tergantung tidak teratur. Begitu juga kancing lengan kemejanya yang sudah ia buka, dan lengan kemeja sudah ia gulung sembarangan ke atas.
Olivia yang tengah duduk di ruang santai begitu bingung melihat penampilan suaminya. Baru kali ini Malik, sang suami pulang dengan penampilan berantakan.
Tidak hanya pakaiannya, namun rambut Malik juga nampak berantakan. Wajah pria itu juga tampak kusut. Matanya juga terlihat merah dan sembab, seperti habis menangis.
"Ada apa denganmu?" tanya Olivia yang mengikuti Malik masuk ke dalam kamarnya.
"Kembali ke kamarmu!" tegas Malik.
"Apa kamu ada masalah?" tanya Olivia lagi tanpa menghiraukan perintah Malik.
"Aku bilang, kembali ke kamarmu!" teriak Malik.
Olivia begitu terkejut, karena baru kali ini Malik membentaknya.
"Kamu kenapa, sih? Kenapa marah sama aku?"
Malik membalikkan tubuhnya, dan menatap tajam ke arah Olivia.
"Semua karena kau! Kalau saja kau tidak masuk ke dalam kamarku pada malam itu, semua tidak akan jadi seperti ini. Tidak akan ada pernikahan sialan ini!"
Olivia membelalakkan matanya. Ia tidak terima jika kesalahan di limpahkan semua kepadanya.
"Apa kau lupa kalau kau yang menyentuhku? Memang aku yang salah masuk kamar, tapi kenapa kau menyentuhku? Kenapa kau tidak melemparku saja keluar dari kamarmu? Kenapa kau malah menikmati tubuhku?" Olivia teriak sambil menunjuk ke arah Malik.
"Karena minuman sialan yang kau tuangkan malam itu! Karena aku mengira kau adalah Bunga. Karena kau aku kehilangan dia sekarang!" teriak Malik tak kalah kencang.
"Bunga sudah mulai mencintaiku. Bunga sudah mulai menerimaku dan membuka hatinya untukku. Aku berjanji tidak akan membuatnya kecewa dan akan menjadikannya ratu dalam hidupku. Aku yang mengobati lukanya dulu, tapi sekarang aku yang membuat lukanya kembali terbuka, bahkan lebih lebar," lirih Malik. Pria itu mengusap kasar rambutnya ke belakang dan duduk diatas ranjangnya.
Olivia yang tadinya emosi, kini mulai hilang perlahan. Ia bahkan iba melihat Malik yang tampak begitu frustasi.
"Apa sebelumnya kau memiliki kekasih?" tanya Olivia. Wanita itu kini ikut duduk di samping Malik.
Malik mengangguk tipis.
"Aku bahkan sudah melamarnya, dua hari sebelum malam sialan itu," jelas Malik.
Olivia menghela nafas panjang. Ia sama sekali tidak menyangka jika Malik telah memiliki kekasih sebelumnya, karena yang ia tahu Malik tidak pernah kelihatan memiliki kedekatan dengan wanita manapun.
"Mau aku bantu dengan bicara dengannya?" usul Olivia. Ia turut andil dalam kandasnya hubungan sang suami, dan sudah seharusnya ia membantu sang suami mendapatkan cintanya kembali. Entahlah ini benar atau salah, tapi Olivia sendiri tidak kuat melihat kondisi Malik yang seperti saat ini.
"Jangan. Dia bahkan meminta kamu untuk tidak menemuinya lagi" jawab Malik.
"Aku? Memang aku mengenalnya?" tanya Olivia bingung. Kenapa ada kata 'lagi'.
Olivia tampak berpikir sejenak, dan tidak lama ia tampak terkejut.
"Tunggu. Tadi kamu bilang Bunga. Apa yang kamu maksud itu, dokter Bunga? Dokter kandungan yang aku temui kemarin?" tanya Olivia.
Malik mengangguk sebagai jawaban.
"Oh ya Tuhan." Bunga berdiri dari duduk sambil menutup mulutnya.
Ia mulai berpikir betapa jahatnya dia. Ia tidak bisa bayangkan betapa terlukanya kini hati wanitanya Malik, karena ia sendiri yang memeriksa kondisi istri dari pria yang menjadi kekasihnya dulu. Kini Olivia juga mulai mengingat wajah Bunga.
"Apa dia juga datang ke acara nikahan kita?" tanya Olivia lagi.
Malik mengangguk lagi.
Olivia hanya bisa diam. Ia merutuki kebodohannya malam itu, yang mengajak Malik dan Rendra untuk menemaninya minum.
Malam itu mereka bertemu di lobby sebuah hotel di Bali. Malik dan Rendra ada urusan pekerjaan, sedangkan dia sendiri sedang liburan seorang diri. Karena merasa bosan, akhirnya ia meminta Rendra yang masih merupakan kerabat dekat keluarganya untuk menemaninya minum di tempat hiburan malam yang berada di hotel tersebut.
Karena keasikan, Olivia menjadi lupa diri. Ia terus menuangkan minum untuk kedua pria itu. Rendra yang memang terbiasa minum minuman beralkohol sejak duduk di bangku kuliah dulu, tidak merasa mabuk sama sekali. Berbeda dengan Malik yang memang waktu itu adalah pertama kali untuknya.
Melihat Malik yang sudah tidak kuat, Rendra kemudian membawa Malik ke dalam kamarnya. Sedangkan Olivia memilih tinggal sebentar lagi. Tidak lama Olivia juga ikut menyusul. Kebetulan kamar mereka berada dilantai yang sama. Entah bagaimana saat itu, penglihatan Olivia yang sudah tidak fokus mengira kamar Malik adalah kamarnya.
Rendra yang setelah meletakkan Malik di ranjang, langsung keluar dari kamar Malik dan tanpa sadar Rendra tidak menutup rapat pintu kamar Malik, sehingga Olivia bisa masuk ke dalam kamar Malik.
Merasa gerah, Olivia membuka semua pakaian luarnya dan hanya menyisakan pakaian dalam saja. Ia langsung tidur di sebalah Malik yang kala itu tidur terlentang. Olivia yang kesadarannya juga sudah menurun, memeluk Malik dari samping karena mengira itu adalah guling yang ada di kamarnya.
Sepasang manusia tidur diatas ranjang dan dalam kondisi mabuk, mengakibatkan saraf-saraf di otak mereka tidak bekerja secara sempurna. Mereka tidak bisa membedakan mana yang mimpi dan mana yang nyata. Akhirnya malam itu terjadilah sesuatu yang haram dilakukan oleh pasangan yang belum sah menikah.
"Aku minta maaf," ucap Olivia.
Malik hanya diam tidak menanggapi permintaan maaf Olivia. Pria itu kini berdiri dan berjalan menuju kamar mandi. Di depan pintu kamar mandi, Malik berhenti tanpa menoleh ke belakang.
"Kembalilah ke kamarmu. Aku mau istirahat." Setelah mengucpakan itu Malik langsung masuk dan mengunci pintu kamar mandi.
Tidak ingin menganggu Malik, akhirnya Olivia keluar dari kamar Malik dan kembali ke kamarnya. Ia memikirkan mengapa hidupnya bisa seperti ini. Kalau orang-orang mengetahui ini, ia pasti sudah dijuluki PELAKOR.
![](https://img.wattpad.com/cover/355491565-288-k29667.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga
RomantizmBunga Jelita harus kembali menelan pil pahit ketika pria yang selalu meyakini dirinya bahwa ia berbeda dengan mantan kekasih Bunga dulu, kini malah membuat trauma Bunga semakin menjadi. Bunga yang akhirnya melabuhkan cintanya kembali setelah melihat...