Note : Cerita ini menggandung kekerasan, tindakan tidak terpuji, dan beberapa kata kasar, mohon bijak dalam membaca.
Don't Plagiat. Don't forget for vote and comment.
.Genre : Brothership, Friendship, Mistery.
.
Enjoy and Happy Reading.
_Malam yang gelap. Aspal yang keras. Juga genangan darah yang kian melebar.
Matanya bergetar, terlihat sangat shock, bahka kini, perlahan, kakinya melemas, dan secara cepat jatuh berlutut, ah, bahkan jantung Candra berdetak sangat kencang, berbanding terbalik dengan otaknya yang kini bekerja lamban.
Pikiran Candra terus saja berteriak berisik, sampai raganya tak mampu merespon lebih kecuali terduduk diam dengan air mata yang mengalir tanpa suara.
"Dek ..," suara itu lirih terdengar, memaksa ia merangkak mendekat dengan tangisan yang kian deras.
"Aa ..." lirih Candra penuh sarat akan ketakutan.
"Aa! Ken-apa?! Kenapa Aa bisa kayak gini A ..." tanya Candra disela tangisannya, sembari tangan lemasnya membawa kepala salah satu kakaknya itu kedalam dekapannya.
"Dek, maa-f .., maafin Aa"
"Ndak! Ken-ap-a Aa minta maaf sa-ma aku" Candra bersusah payah mengeluarkan suara, rasanya raganya di dekap erat oleh ketakutan, hingga bersuara saja terasa sesakit ini.
"Toloong .., siapapun tolong, TOLONGGG" teriakan Candra mengelegar, bersamaan di sentuh lembut pipinya oleh tangan dingin manusia di dekapannya.
"Adek, ja-ga diri. Gha bo-lew nak-kal, oke" lirih sang kakak lagi, kali ini diikuti derasnya darah baru yang keluar dari hidungnya.
"Aa mau kemana, Aa jangan kemana-mana, ja-gain adek disini!!" Candra memekik pada akhirnya, ia terus terisak dan mendekap raga kakaknya kencang.
Sialan, kemana semua orang? Kemana semua saudaranya?
Rintik gerimis terjatuh, bersamaan dengan langkah kaki panjang seseorang dari kejauhan yang terlihat santai, menghampiri Candra dan sang kakak yang mulai melemas.
•••
Aji Saka, bungsu dari tujuh bersaudara.
Aji dan hujan, adalah perpaduan tepat yang saudara-saudaranya katakan. Sebab, Aji adalah salah satu orang yang maniak hujan, sederas apapaun itu, jika tidak ada Mahen atau Reihan yang turun tangan mengeretnya, maka Aji akan bertahan hingga kulitnya mengeriput semua.
Kini dengan langkah santai, di iringi gerimis yang mampu menarik sudut bibirnya, Aji mengikat kresek hitam berisi soto ayam yang tadi ia janjikan pada sang kakak kesayangannya.
Ia ikat erat agar tak kemasukan air hujan, ia tetap berjalan santai seolah-olah menyatu dengan gerimis yang akan segera deras dan menjadi hujan yang lebat.
Namun, langkahnya berhenti, bahkan kresek hitam berisi soto itu terjatuh bersamaan dengan air matanya.
"Kak! Aa' kenapa?! Aa' kenapa?!" Aji mendekat pada Candra yang berusaha mengangkat saudara mereka, namun terlihat disana bahwa ia tak mampu.
Candra menoleh cepat, lalu menggeleng brutal pada Aji.
"Ban-tu! Bawa Aa' Ji! Ayok!" Candra berucap asal pada Aji, sedang Aji masih mematung, shock atas apa yang ia lihat.
"BANTUIN GUE AJI SAKA!" Candra berteriak kencang, sudah tak tahan akan sesak yang menghimpit dadanya, dirinya kembali meluruh, terjatuh dengan tumpuan lutut dan raga sang kakak yang menempel pada punggungnya, sialan, dia lemas sekali, tenaganya hilang ntah kemana, padahal kondisi saudaranya kini sedang tidak baik-baik saja.
Aji mengambil raga lemah penuh darah itu dengan cepat, membiarkan Candra tergugu sendiri disana, merasa belum mampu mengikuti jejak adiknya yang membawa kakak mereka ke rumah sakit tanpa kendaraan, iya, Aji berlari menerobos hujan dengan daksa dingin sang kakak.
Ketahuilah, semenjak saat itu, Candra membenci dirinya sendiri. Dan Aji, ia selalu membenci kala hujan turun membasahi bumi.
Bumi yang merenggut kesayangannya. Hujan yang mengiringi langkahnya menuju kematian saudara tersayangnya.
To be continued
.Belum apa-apa, kalian udah dapet bibit ubi😭
Hayo, sapa yang ubi? Coba tebak?
.
.
.Walaupun mungkin telat, tapi, jika disini ada yang sedang menikmati natal, selamat merayakan ya. Gak lupa, selamat berlibur bagi yang udah dapet jatah liburnya~
.Gimana guys sama kerjaan kalian? Hasil rapot kalian? Usaha-usaha kalian? Udah sampe finish? Masih di usahakan? Atau udah ganti haluan? Ayola~ kita udah bersama dari berapa karya aku sih? Boleh dong curhat sikit-sikit, ehehe.
Apapun itu, semoga menjadi jalan menuju kesuksesan untuk kalian ya, semangat yeorobun!.
Anw, El masih hiatus ya, tapi sayang banget kalo ngelewatin moment bareng kalian, so, gapapaa deh, nitip pembukaan ini disini, belum tentu juga ke notice kan ya, ehehehe.
.Kalian udah liat tiktok @ PemggembalaKopi belum? El baru aja posting gambaran cerita baru nantinya! Iyaa, genre fantasy yang sempet Ella bicarain!
.Additional note : sengaja belum di pasang prolog, dan belum di pasang visual karakter, biar gak ketauan dulu ubinya😔
.Nah, segitu dulu, see u guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
How He Died?
Teen FictionDeskripsi : Bagaimana bisa, diantara ke-enam saudaranya, ada kemungkinan tindakan kriminal yang mereka lakukan. Aji, bungsu yang sangat-sangat mencintai hujan, bahkan menjadikan momen hujan sebagai masa favorite-nya. Namun, siapa sangka, kini kebenc...