20~ Wanna be yours

359 39 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃

"El. Gimana rasanya?"

"Jangan pergi dulu, lo belum liat yang lebih dari ini."

"El. Sini!"

"ELIOR!"

Elior menutup kedua telinganya dengan mata terpejam.

Cukup! Cukup! Elior beneran bisa gila. Air matanya sudah tumpah ruah. Gavyn, Elior beneran sakit hati. Sakit! Cara kamu gak lucu kalau mau membuat Elior sadar. Bukan kaya gitu!

Kak!

Kak!

Udah nyampe kak!

Hah? Elior terbangun dengan nafas naik turun. Jantungnya berdebar hebat, pipinya basah. Ada apa?

"Mimpi apa kak? Dari tadi saya panggilin gak bangun-bangun." Ujar pak sopir menatap heran Elior dibelakang kursi kemudinya.

Elior masih menarik setengah nyawanya yang tertinggal, ia kebingungan dengan situasi yang ada. Barusan itu mimpi? Elior meraba kalung dilehernya yang masih melingkar, gak putus? Beneran mimpi ya tuhan. Elior sudah mau pingsan rasanya.

"Lagi ada masalah ya kak? Mending cepat pulang biar bisa istirahat." Pak Sopir terlihat peduli pada Elior sebab selama perjalanan ia hanya melihat tubuh lesu Elior dengan linangan air mata.

"Maaf ya pak." Elior hanya mampu berucap itu. Pikirannya masih linglung.

Dengan langkah hati-hati, Elior segera keluar dari mobil. Ia memberi salam terakhir sebagai ucapan terima kasih kepada Pak Supir yang telah mengantarkannya sampai selamat. Mobil berlalu sementara Elior masih mematung, ia masih memikirkan kisah dalam dimensi lain yang cukup membuat hatinya hancur. Itu cuma mimpi ya? Tapi sakitnya beneran nyata. Elior menyapu bawah matanya yang masih terasa lembab.

Belum sempat Elior melangkah, tanpa peringatan, tangan yang tak dikenal menyentuhnya, meraih dengan tegas lengan Elior. Wajah orang tersebut, seperti bayangan dalam kegelapan. Elior disergap oleh bayangan tak dikenal. Dengan cepat, tangan kasar itu membekapnya hingga napas Elior tersendat, saat kesadarannya mulai memudar, tubuh lemahnya diangkat dan diangkut menuju mobil yang menunggu dari sudut lain tanpa Elior tahu.

Two Sides [Hyuckren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang