_____________________________________
Tahu apa yang membuat Elior gerah? Tentu saja Gavyn yang selalu nempelin Elior kayak perangko. Ingin sekali Elior melempar Gavyn kalau saja bisa, sayangnya Elior tak punya cukup tenaga untuk membuat Gavyn jadi serpihan.
"Kok diem aja?" Gavyn memeluk Elior dari belakang. Gavyn tahu gak sih gimana perasaan Elior, mati-matian nahan gugup supaya terlihat biasa aja. Physical touch cowok emang selengket ini yah? Atau cuman Gavyn yang agak-agak? Masalahnya Gavyn ngelus-ngelus perut rata Elior bikin Elior kegelian, Elior pengen remukin tangan Gavyn yang gak mau lepas itu. Kalau saja Elior bisa ngomong langsung mah mungkin mau bilang merinding woy.
"Giginya masih sakit kah? Aku sun ya biar sembuh," ucap Gavyn lagi, telunjuknya menekan pipi lembut Elior ditambah hembusan nafas Gavyn di leher Elior membuat bulu kuduknya meremang.
"Ish! UDAH GILA LO!" sungut Elior, ia sudah gerah dengan apapun bentuk kontak fisik Gavyn terhadapnya. Menurut Elior Gavyn sudah sangat berlebihan, orang-orang bisa saja menganggap mereka ini aneh dan mencurigakan.
Sementara Gavyn, Pria itu terkekeh disela kekesalan Elior.
"Please Stop Skinship berlebihan sama gue," protes Elior.
"Kenapa? Lo gak suka?"
"Masih nanya, gue geli yah. Gue masih normal." Bohong, Elior cuma belum terbiasa ditempelin segitunya oleh Gavyn.
"Gue juga. Yang lo maksud gak normal itu gimana?"
Elior tak menjawab.
"Intinya gue gak mau lo peluk-peluk gue, gerah tau gak."
"Soalnya lo wangi," Gavyn menampilkan deretan giginya sejurus tangan yang terarah pada Elior, "Gue punya kipas."
Ingin rasanya Elior menoyor kepala itu. Tapi ia hanya mampu bernafas kasar untuk menghempaskan seluruh ledakan emosinya yang tertahan.
Elior tak menjawab lagi.
"Tapi lo suka pasrah aja tuh. Berarti gak keberatan kan?"
"Al please deh. Lo udah gak waras ya."
"Gue masih waras. Gue cuma gemes aja sama lo, pengen gue uyel-uyel bawaan nya."
Lagian Gavyn ada betulnya, kenapa juga ia selalu nerima semua afeksi yang Gavyn beri membuat Pria itu semakin bebas saja menguasai Elior. Jujur saja iapun sulit menolaknya. Gavyn itu susah ditebak orangnya.
"Ini kayanya project terakhir gue sama lo El, kedepannya gue gak tau bakal ketemu lo lagi apa nggak."
"Kaya mau pergi jauh aja lo," Elior tak peduli.
"Iya beneran deh. Lo bakal kangen gak kalau gak ada gue?"
"Nggak tuh," ucap Elior kecut. Padahal dalam hatinya ia banyak bertanya. Memang Gavyn mau kemana? Inikan tempatnya untuk menaikan nama, namun jika dilihat dari cerita Gavyn beberapa hari terakhir ini memang sepertinya ia sedang bermasalah. Sebab ia tak menceritakannya secara terperinci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides [Hyuckren]
FanficTentang Reyna, yang bercita-cita menjadi model terkenal. Namun nasibnya selalu kurang beruntung. Menghabiskan banyak waktu, uang dan tenaga tanpa hasil membuat Reyna nekat menerima tawaran seseorang untuk menjadi model bintang pria. Tapi siapa sangk...