29~ Sweet Dreams

248 31 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

📍Privat Room Adiwangsa

Keduanya duduk dengan perasaan masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduanya duduk dengan perasaan masing-masing. Ditengah malam gelap melekat, menyelimuti keduanya tanpa kata-kata, hanya perasaan yang mengisi ruangan.

"Aku mau pulang." lirih Elior. Entah ada angin apa ia berucap seperti itu. Yang pasti bukan itu yang ingin ia ucapkan, ada ribuan ungkapan rindu yang tidak bisa ia jelaskan dengan kata-kata.

"Disini aja," balas Gavyn. Mana mungkin ia tega meninggalkan gadis itu sendirian lagi. Gak akan.

Elior tak membalas apapun selain persetujuan tanpa kata, jujur ia juga tak ingin pergi.

"El kamu tau kan aku ini..."

"Iya tau." Elior paham maksud Gavyn adalah ia anak pembunuh ibunya sendiri. Tapi Elior bisa apa.

Gavyn terdiam dengan balasan Elior.

"Tapi aku gak tau harus kemana lagi, kalau bukan kamu." Elior berucap lemah. Tapi berhasil membuat luka basah di hati Gavyn sedikit mengering.

Hanya itu yang mampu Elior ucapkan, dalam hatinya ribuan kata menguap, membuat kepalanya sakit sebab tak bisa ia utarakan. Elior, ia dalam kebimbangan hidup, antara bersedih atau harus bahagia. Meskipun banyak fakta mengejutkan datang tapi hatinya sudah mati rasa dengan kesakitan, rasa yang masih nyata adanya adalah perasaanya pada Gavyn. Hanya itu.

Two Sides [Hyuckren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang