2

2.7K 151 2
                                    

Zee tidak benar benar meninggalkan Marsha, ia hanya ingin ngetes kecepatan motornya.

Zee putar balik dan menghampiri Marsha yang sedang berlari mengejarnya.

"Kurang ajar banget Lo jadi cowo"

"Buru naik atau gua tinggal lagi"

Mendengar Zee berkata seperti itu ia langsung naik ke motor Zee.

"Ck..Ngeselin banget sih" Batin Marsha

Zee melajukan motornya dengan cepat yang membuat Marsha reflek memeluknya, bukan karna Zee modus tapi ia ingin cepat menghampiri temannya yang sudah sampai.

"Jangan ngebut kenapa sih" Ucap Marsha sedikit teriak dan mencubit pinggang Zee.

Zee tidak menghiraukannya, ia tetap melajukan motornya dengan cepat.

Kini Zee dan Marsha sudah sampai di patung jend Sudirman.

Aldo dan Ollan yang sudah mendengar suara motor Zee langsung menghampiri suara motor itu.

"Busett udah peluk pelukan aja nih di liat liat" Ucap Aldo

"Sstt gausa berisik, dia tidur" Ucap Zee

"Bisa bisanya anyi-" Ucapan Ollan terpotong karna Kathrina mencubit mulutnya

"Hehe"

"Yah berarti gajadi balapannya dong" Ucap Ashel

"Itu Aldo sama Ollan aja, gua balik duluan" Balas Zee

Zee pun meninggalkan mereka berempat dan pulang ke rumahnya bersama Marsha.

"Ayo llan balapan, yang kalah besok traktir all u can eat" Ucap Aldo dan di angguki Ollan.

________________________________________

Kini Zee sudah sampai di rumahnya dan menggendong Marsha ala bridal style, ia membawa Marsha ke kamarnya.

Setelah menaruh Marsha ke kamarnya ia langsung ke ruang tamu dan tidur di sofa.

"Nak... bangun nak, tidur di kamar mu nak" Ucap Shani nada kecil.

"Eunghh"

"Iya mah bentar lagi"

Shani meninggalkan Zee dan berjalan kearah kamar Zee, ia bingung kenapa Zee tidak tidur di kamarnya, ia berfikir kalau kamarnya Zee berantakan makanya Zee tidak tidur di kamarnya.

Saat membuka pintu Shani melihat perempuan yang tertidur lelap di kasur Zee.

"Astaga ni Zee bawa anak siapa ini" Batin Shani

Zee baru ingat kalau di kamarnya ada Marsha dan ia langsung beranjak dari sofa dan berlari ke kamarnya.

Ia kaget melihat Shani yang sudah berdiri di depan pintu kamarnya dengan muka marahnya.

"Mah aku bisa jelasin itu siapa mah, jangan berprasangka buruk dulu" Ucap Zee

"Kamu ya, mentang mentang ayah udah ga di rumah, kamu seenaknya saja bawa perempuan" Balas Shani nada tegas

"Pelan pelan mah ngomongnya, nanti dia bangun" Ucap Zee

Marsha terbangun karna ia mendengar suara orang di luar kamar.

"Gue dimana ini?" Batin Marsha

Ceklekk

"Nahkan bangun dia" Ucap Zee dan di tatap heran oleh Marsha.

"Ehh tann" Ucap Marsha dan salin ke Shani.

"Sekarang kamu jelasin, dia siapa" Ucap Shani tegas ke Zee.

"Dia teman sekolah aku, tadi malam aku nightride, aku bonceng dia dan di ketiduran, karna aku gaenak bangunin dia yauda aku bawa kesini aja mah" Jelas Zee

"Kamu ga macem macem kan" Tanya Shani

"Emang aku cowo apa" Balas Zee

"Nama kamu siapa nak?" Tanya Shani ke Marsha

"Aku Marsha Lenathea Hapsari Tan"

"Lho Hapsari? Anaknya bunda Cindy?" Shani teringat dengan Cindy karna nama belakangnya juga ada Hapsari nya.

"Betul Tan, Tante kenal sama bunda aku?"

"Iya Tante kenal, bunda kamu partner Tante tau"

Sekarang Zee seperti tidak di anggap ada, Shani dan Marsha asik mengobrol sampai lupa dengan Zee.

"Aku tidur dulu ya" Ucap Zee masuk ke kamarnya dan ke kasur kesayangannya.

"Yauda kamu makan dulu gih nak Marsha, Tante udah masak tadi" Ajak Shani

"Iya Tan"

Zee sudah berada di kasurnya, ia mencium bau kasurnya sangat wangi.

"Nih cewe pake parfum apaandah, wanginya kacaw bat" Batin Zee

________________________________________

Kini sudah siang dan Zee sudah bangun dari tidurnya, ia mencari mamahnya tapi tidak ada di rumahnya, ia langsung mengambil handphonenya dan menelpon Shani.

dreetttt

dreetttt

"Iya kenapa nak?"

"Mamah dimana?"

"Mamah lagi di rumah Tante Cindy bundanya Marsha, kalau kamu mau makan udah mamah siapin di meja makan"

Zee menutup teleponnya dan berjalan ke ruang makan untuk makannn.

Bersambung...

Jangan lupa vote guys

Apa itu cinta? -Zeesha- On to S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang