Kini sudah pagi, Marsha yang baru bangun kaget setelah melihat Zee tidak ada di kasur.
Marsha pun beranjak dari kasurnya dengan hati hati, ia takut Gracie bangun dari tidurnya.
"Mahh, Zee kemana" Ucap Marsha yang melihat Shani sedang memasak.
"Tadi subuh dia izin keluar, katanya ada urusan penting yang gabisa ditinggal" Ucap Shani dan di angguki oleh Marsha.
"Bangunin Gracie gihh, sarapan dulu" Lanjutnya
Marsha pun mengangguk.
Setelah sudah membangunkan Gracie, mereka bertiga pun sarapan pagi tanpa Zee .
Di Tempat lain.
"Apa kamu tidak ada solusi lain, selain solusi yang kemarin?" Tanya Zee serius
"Maaf pak, hanya itu saja yang bisa menyelamatkan keluarga bapak" Ucap anak buah Zee.
"Yasudah kamu silahkan keluar, saya akan pikirkan lagi" Ucap Zee menyuruh anak buahnya keluar dari ruangannya.
Kini Zee sangat pusing, ia sangat menyesal karna membuka tentang kematian palsunya.
Ia pun memilih untuk balik ke apartnya.
"Zee kok belum balik ya mah" Ucap Marsha khawatir.
"Mamah juga ngga tau sha, tadi Zee ga bilang mau kemana soalnya" Balas Shani yang juga sedang khawatir.p
________________________________________Sudah 2 Minggu lamanya Zee tak kunjung menampakan dirinya, Marsha sangat khawatir dengan keadaan Zee yang entah kemana.
Disisi lain Zee sangat ingin menemui Marssha, tapi ia tidak mau Marsha mengalami masalah yang ia alami saat ini.
"Bun, ayah kok ga pulang pulang ya?" Ucap Gracie
Marsha hanya bisa diam mendengar ucapan anaknya tersebut, ia juga bingung harus mencari Zee kemana lagi, ia sudah mencoba menghubungi teman teman dekat Zee, tapi nihil hasilnya.
"Bunnn, kenapa malah bengong aja" Ucap Gracie sembari menggoyang pelan tubuh Marsha
"Eh iya nak, Bunda juga ngga tau nak" Ucap Marsha sembari mengelus pelan pipi anaknya.
"Maafin bunda ya nak...." Batin Marsha
"Kamu mau ikut bunda ke kantor ga nak?" Tanya Marsha
"Aku di rumah aja bun" Jawab Gracie
Marsha pun mengiyakan dan bersiap siap untk ke kantor.
Sesampainya Marsha di kantor ia tidak langsung ke ruangannya, ia di panggil oleh bawahannya.
"Bu, ini ada surat dari Tuan Zeerov, katanya disuruh kasih ke bu Marsha" Ucap bawahannya dan di angguki oleh Marsha.
Marsha pun langsung ke ruangannya dengan segera karena ia ingi mengetahui isi surat itu.
"Kenapa dia ga langsung ngasih ke aku aja ya" Batin Marsha yang sedang berusaha membuka surat itu.
Hai, kamu pasti kangen aku ya? aku juga kok, maaf ya udah ngilang tanpa kabar, aku ngelakuin ini semua karna ada maksud tertentu kok.
Aku gamau kamu kenapa kenapa sha, mungkin untuk sekarang kamu gabakal tau maksud aku ini, tapi nanti kamu bakal tau kok.
Jaga diri baik baik ya sha, jaga Gracie juga. Aku cinta sama kamu dan Gracie selamanya. Love u babe.
Zeerov.
Marsha meneteskan air matanya setelah membaca surat itu, ia sangat lah merindukan sosok Zee, baru kemarin kemarin mereka bertemu setekah 5 tahun lamanya, sekarang mereka harus berpisah lagi.
"Huftt" Marsha membuang nafas kasar.
Ditempat lain.
"Apa yang kalian mau?" Ucap Zee yang kesal karna ia sudah terikat oleh tali di tangan dan kakinya.
Flashback On
Saat Zee selesai memarkirkan mobilnya di basement, ia terkaget karna ada 5 orang dengan pakaian serba hitam menghampirinya.
"Mau apa kalian?!" Ucap Zee yang sudah memasang kuda-kuda.
"Serang!!" Ucap salah satu orang itu.
Bughh
Bughhh
Zee berhasil menjatuhkan 2 orang, tapi tidak sampai situ saja. Orang yang sudah Zee jatuhkan itu kembali bangkit seperti tidak terjadi apa-apa.
"Siall" Gumam Zee mengusap ujung bibirnya yang berdarah karna terkena pukulan.
Bughh
Pukul mendarat tepat di pundak Zee, pukulan itu seperti bius yang membuat Zee pingsan seketika.
"Bawa dia" Perintah salah satu orang itu.
Flashback Off
"Tenang dulu tuan muda, saya bawa anda kesini karna kehendak tuan Gracio" Ucap salah satu orang yang ada di situ.
"Ayah? Ah sial, dia bukan ayah ku" Batin Zee setelah mengingat kejadian beberapa tahun lalu saat Mamahnya bertengkar dengan Gracio yaitu ayahnya.
"Panggil Gracio sekarang!!" Ucap Zee emosi.
"Berisik sekali anda.. Haha" Ucap Seseorang yang keluar dari kegelapan di ruangan itu.
"Brengsek!!!!" Zee memberontak karna melihat orang itu yang tidak lain adalah Gracio.
"Saya akan lepaskan kamu, tapi ada syaratnya" Ucap Gracio menunduk menatap Zee sembari menjambak rambut Zee.
"Izinkan saya memperbaiki hubungan saya dengan Shani" Lanjut Gracio.
•
•
•
•
•
•
Bersambung...Jangan lupa vote guyss
Maaf kalau kureng Yee
Btw sorry baru up, lagi pusing abis ini kwkwkwk
50 Vote up lagi nihh