Zee yang sudah melepas bajunya kini mendekatkan mukanya dengan muka Marsha.
"Zee, aku Marshaa" Ucap Marsha yang masih takut kalau ia akan di apa'in oleh Zee.
"Jelas jelas kamu Fiony" Bisik Zee di kuping Marsha.
Cupp
Zee mencium bibir Marsha dan melumatnya, Marsha tidak membalas lumayan itu, ia menutup bibirnya agar Zee tidak bisa memainkan lidahnya.
"Asshhh"
Marsha mendesah karna Zee menggigit bibirnya. Saat bibir Marsha terbuka, Zee dengan cepat langsung memainkan lidah Marsha dan membuat Marsha tidak karuan.
Zee mengehentikan ciuman itu dan mulai meraba bagian atas Marsha.
"Sshhh Zee..."
Tidak sampai situ saja, Zee menggunakan tangan kirinya untuk meraba bagian bawah Marsha.
"Marsha?"
Damn, Zee sudah mulai sadar kalau itu adalah Marsha bukan Fiony.
Zee yang sedari tadi berhenti meraba Marsha dan menatap Marsha dengan rasa bersalah.
"Sha.. sorry.." Ucap Zee dengan muka bersalah dan perlahan meneteskan air mata.
"Kamu udah sadar Zee?" Tanya Marsha
Zee tidak membalas pertanyaan Marsha dan langsung duduk, ia membangunkan Marsha dan memeluknya.
"Sha, gua bener bener minta maaf" Ucap Zee dengan suara getar seperti menangis.
Marsha yang sadar kalau Zee menangis langsung menenangkannya.
"Aku gapapa ko Zee, kamu gausa nangis ya" Ucap Marsha dan mengelus belakang Zee.
Zee melepas pelukan itu dan memakai baju.
Zee meninggalkan Marsha di kamarnya sendirian, Zee berjalan menuju taman.
Saat sudah sampai di taman ia menatap langit yang di penuhi bintang.
"Gua sebangsat ini ya" Batin Zee
"Mungkin botol ini bisa buat gua berhenti jadi bangsat" Ucap Zee
Zee ingin mengakhiri hidupnya dengan memecahkan botol ke kepalanya.
"Zeerovv!!" Ucap Marsha teriak kencang karna melihat Zee yang sudah siap ingin mengakhiri hidupnya.
Marsha berlari ke Zee dan langsung memeluknya.
"Ga kaya gini caranya Zee" Ucap Marsha sedikit teriak
"Gua udah cape sha" Balas Zee
"Lu mau gua paksa atau lu ngejauh sendiri sekarang" Lanjut Zee
Marsha menggelengkan kepalanya.
"Zee, gue bisa jadi Fiony kok, mulai sekarang lo punya gue, Lo gausa malu untuk cerita ke gue" Ucap Marsha yang masih memeluk Zee.
"Kenapa lu masih baik sama gua, sedangkan tadi gua udah ngelecehin lu" Balas Zee menunduk melihat pucuk kepala Marsha.
"Gue gamau lihat lo kaya gini Zee, gue ga peduli mau lo ngerusak gue atau apapun itu" Ucap Marsha
Lagi lagi Zee meneteskan air mata dan membalas pelukan Marsha.
"Makasih sha" Ucap Zee sembari mengelus rambut Marsha.
"Gue janji bakal selalu ada buat Lo" Balas Marsha mengadahkan kepalanya keatas dan menatap mata Zee.
"Jadi terharu aing" -Author
________________________________________
Kini Zee dan Marsha sudah kembali ke kamar Zee.
"Zee sini deh" Ucap Marsha menepuk kasur dan menyuruh Zee untuk duduk di sampingnya
"Kenapa?"
"Aku mau nanya boleh ga?" Tanya Marsha
"Fiony itu siapa? kok kamu bisa sampai ngehalu kalau aku itu Fiony" Lanjutnya
"Buset udah aku kamu aja" -Author
Zee menoleh ke Marsha dan menatap mata Marsha.
"Fiony itu mantan aku sejak kelas 10, dia ninggalin aku, dia ngilang tanpa kabar sampai sekarang" Ucap Zee
"Aku harap kamu bisa move on, Zee" Balas Marsha dan di angguki Zee.
________________________________________
Kini sudah pagi, Marsha sudah bangun dan memasak bareng Ashel dan Kathrina.
"Zee mana?" Ucap Aldo dan Ollan serentak.
"Ayam ayam" Ashel kaget dengan kedatangan Aldo dan Ollan.
"Dia masih tidur" Ucap Marsha yang masih memasak tanpa menoleh ke Aldo dan Ollan.
"Kok tau, tidur bareng ya semalem" Ucap Aldo
"Waduuhh. Jangan jangan, jangan jangan" Lanjut Ollan
"Apasih orang cuma tidur"
Kini mereka ber5 sudah di meja makan dengan makanan yang sudah siap.
"Itu Zee" Ucap Kathrina yang melihat Zee turun dari tangga.
"Sini Zee, makan dulu" Ucap Ollan sedikit teriak dan di angguki oleh Zee.
Mereka pun makan tanpa adanya perbincangan, hanya ada suuara adu sendok.
"Duhh kenyang bet" Ucap Ollan
"Gimana kalau kita jalan jalan nanti sore" Ucap Ashel
"Wah boleh tuh" Ucap Aldo, Ollan, Kathrina, dan Marsha serentak. Zee? Zee hanya diam.
•
•
•
•
•
•
Bersambung...
Jangan lupa vote guyss