Mereka berdua segera ke rumah mamah Shani, tapi sebelum itu mereka menjemput Gracie dulu di sekolahnya yaitu TK48.
"Sha, kalau nanti aku hilang entah kemana kamu jangan sedih ya" Ucap Zee yang sedang menyetir dan menoleh ke Marsha.
"Apasih kok ngomongnya gitu" Balas Marsha dengan muka kesalnya.
"Gapapa, perasaan aku gaenak aja sha, aku gamau kamu sakit lagi" Ucap Zee
Marsha tidak membalas ucapan Zee, ia diam dengan muka kesalnya, Zee yang melihatarsha seperti itu pun tersenyum tipis.
"AYAHHH.. BUNDAA !!"
Gracie yang melihat Zee dan Marsha langsung berlari memeluk mereka berdua.
"Kok kamu tau kalau aku ayah kamu nak" Ucap Zee mengelus rambut Gracie.
"Bunda suka cerita tentang ayah terus juga bunda sering banget ngomong sendiri sambil pegang foto ayah sama bunda" Jelas Gracie
"Maaf ya sha.." Batin Zee
"Yauda yu, kita ke rumah Oma" Ajak Marsha dan di angguki Gracie.
"Bos, Zee sudah menemui Marsha, kita harus cepat bertindak" Ucap seseorang yang melihat Zee Family dari kejauhan.
________________________________________
Kini mereka sudah sampai di rumah Shani.
Shani belum mengetahui kalau Zee tidak meninggal, Zee hanya memalsukan kematiannya.
"Mahh!!" Teriak Zee dari luar rumah.
Shani yang mendengarnya pun langsung terkekeh, ia sangat mengenali suara itu, suara itu adalah suara yang sangat ia rindukan.
"Halo mahh" Ucap Marsha berjalan menghampiri Shani sembari menggandeng tangan Zee dan Zee sedang menggendong Gracie.
"Zeerovv??!.. Anakkuu.." Ucap Shani yang langsung menghampiri Zee.
Zee pun langsung menurunkan Gracie dan memeluk Shani.
"Mahh.. Zee kangen mamah.." Lirih Zee yang sudah memeluk Shani.
"Mamah juga kangen nak.." Balas Shani lalu melepas pelukannya.
"Ini beneran Zee kan? kalau benar, terus yang meninggal waktu itu siapa nak?" Ucap Shani
Zee pun terkekeh dan menyuruh mamahnya dan Gracie untuk duduk dulu, Marsha sedari tadi sedang mengambil minuman di dapur.
Zee pun menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada Shani.
"Zaa? anaknya alm kak Keshi?" Tanya Shani
"Iya mah, aku berhutang nyawa sama dia" Balas Zee
Setelah berbincang dan melepas rindu, mereka pun di suruh menginap untuk hari ini di karenakan Shani masih sangat rindu dengan anaknya yaitu Zee.
________________________________________
Kini sudah malam dan mereka pun makan malam bersama sama.
"Jadi kapan kalian menikah? kamu sudah tau kan Zee kalau Gracie itu anak kamu" Ucap Shani
"Secepatnya mah.. iya Zee udah tau kok, cantik banget ya mah mirip sama Marsha" Balas Zee
Marsha yang mendengar ucapan Zee pun salah tingkah sampai sampai ia hampir jatuh dari kursi karna tidak bisa diam.
Drettt
drettt
Hp Zee berdering, ia pun meminta izin untuk mengangkat telfonnya ke Shani dan Marsha.
"Iya ada apa?"
"Pak gawat, mereka sudah tau kalau bapak sudah menemui bu Marsha"
"Jadi apa kamu ada solusi untuk ini?"
"Saya punya solusi, tapi pasti bapak menolaknya"
"..."
"Mau tidak mau bapak harus jauh dengan Bu Marsha lagi, agar Bu Marsha, Gracie, dan Ny Shani tidak dalam bahaya"
"Baik terima kasih infonya"
Setelah mendengar ucapan anak buahnya Zee pun langsung menutup telfonnya.
Sekarang Zee sangat bingung, di satu sisi ia tidak mau melepas Marsha tapi di satu sisi juga ia tidak mau kehilangan mamahnya dan Marsha beserta Gracie.
"Huhh, here we go again.." Ucap Zee menghembuskan nafasnya dengan kasar.
Zee pun kembali ke meja makan dan bergabung dengan Shani, Marsha, dan Gracie.
"Lho, Gracie udah tidur yaa" Ucap Zee melihat Gracie yang tertidur di pelukan Marsha.
"Mamah mana?" Lanjutnya
"Mamah udah ke kamar, katanya ngantuk" Ucap Marsha dan di angguki Zee.
"Yauda yu kita ke kamar" Ucap Zee lalu mengambil Gracie yang sedang tertidur di pelukan Marsha dengan hati hati.
Mereka pun tidur dengan posisi Marsha dan Zee di samping dan Gracie di tengah.
•
•
•
•
•
•
Bersambung...
Jangan lupa vote guyss