Kasih satu alasan knp aku harus namatin ini cerita si Carmila yang aku sendiri udah enek banget sama jalan ceritanya :v
Dan asal kalian tau aja. Aku bakalan buat Tyrtilla sama Carmila mati di ending.
Happy reading𓆡
༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶
Menjadi pemeran pembantu yang menghancurkan kisah sang tokoh utama. Itulah Carmila setelah ia tinggal di Kerajaan Nekvera. Memang, ia senang ada yang menyayanginya lebih dari yang orang tuanya berikan selama ini. Selalu ada yang menjaganya tetap aman. Yang melakukan apapun untuk membuat dirinya bahagia.
Namun, kebahagiannya membuat orang lain menderita.
Itu bukanlah sebuah kebahagiaan, bukan?
Egois bukan hal yang mahir ia lakukan.
Ia tak butuh cinta dari sang pangeran. Ia hanya butuh kepercayaan dari gadis yang kehidupannya ia hancurkan.
"Tyrtilla, ngapain kita sembunyi disini?"
"Diam kau!!"
Tyrtilla membekap mulut Carmila dengan tangannya sampai kuku-kuku hitam nan panjang itu hampir menembus pipi mulus Carmila.
Diam, Carmila mengangguk pelan namun masih membeku ditempat.
Ruangan gelap dan sempit yang mereka tempati memang tempat baik untuk bersembunyi. Tapi, bersembunyi dari siapa? Itu kira-kira isi otak Carmila sekarang.
"Pria itu akan menemukanku jika kau trus meracau!"
Setelah insiden tabrakan tak sengaja tadi. Tyrtilla buru-buru menyeret Carmila ke salah-satu ruangan penyimpanan alat-alat kebersihan kerajaan. Tyrtilla bisa saja bersembunyi sendiri. Tapi, ia mengetahui jelas si gadis manusia yang polos itu. Jika ada orang yang menanyakan dirinya pada Carmila. Carmila mungkin akan langsung berkata jujur.
"Putri Tyrtilla?!"
Suara berat tepat diluar ruangan yang mereka tempati membuat Tyrtilla menegang.
"Saya akan beritahu Raja dan Ratu jika anda tidak kembali ke kelas." Seru pria tadi yang membuat mata Carmila membola saat mendengarnya. Ia kini menatap wajah Tyrtilla yang hanya berjarak satu jengkal dari wajahnya.
"Jadi, Tyrtilla bolos." Batin Carmila.
Tyrtilla akhirnya bisa bernapas lega bersamaan dengan terdengarnya suara sepatu yang berjalan menjauh. Pun, Carmila yang bisa bergerak leluasa ketika tangan Tyrtilla menjauh dari mulutnya. Sementara kini tangan yang kukunya bercat hitam itu berganti memegang knop pintu, dengan hati-hati pintu itu ia buka. Serasa situasi aman dia baru mau keluar dari ruangan disusul Carmila yang celingak-celinguk bingung sendiri.
"Tyrtilla kenapa bolos sekolah?"
Sebenarnya Carmila juga tidak tahu harus kemana dan akan berbuat apa. Jadi, dia hanya mengikuti Tyrtilla yang berjalan melewati lorong-lorong istana.
Tyrtilla mempercepat langkah nya. Sementara kaki Carmila ikut menyamakan. Tyrtilla memperlambat langkahnya dan seperti robot otomatis Carmila mengikuti irama jalan Tyrtilla. Merasa dirinya dibuntuti akhirnya ia menoleh lantas menatap Carmila dengan tajam.
"Bisakah kau tidak mengikutiku?!" Sarkas Tyrtilla sambil terus berjalan. "Dan, untuk apa kau bolos kelas di hari pertamamu sekolah. Dasar bodoh!!"
Carmila kini nyengir kuda. "Jadi kita sama-sama bolos, ya?"
Ini sedikit aneh. Pasalnya Carmila saat SMA adalah siswa yang notabene sangat baik. Tidak pernah ada catatan buruk sama sekali. Tapi, saat di Kerajaan Nekvera. Dia benar-benar memecahkan rekor untuk murid yang tidak taat aturan.
Tepat saat mereka menuju salah satu tangga yang menurun. Mata mereka berdua beradu dengan netra biru laut, sontak mereka menghentikan langkah kakinya bersamaan.
"Granz?" Ucap mereka berbarengan.
Granz menatap Tyrtilla lalu Carmila. Tyrtilla lagi lalu Carmila. "Kalian?" Katanya mencerna situasi. "Kenapa kalian ada diluar saat jam pelajaran masih berlangsung."
"Kami bolos." Jawab Carmila polos.
"Iya aku tau kalian bolos. Tapi kenapa?" Tanya Granz tak habis pikir dengan kedua calon istrinya.
"Aku ingin kelaboratorium dan melihat ekspresi wajahmu ketika kau mengetahui jika ular dihutan itu bukan aku." Jelas Tyrtilla menjawab jujur.
Granz geleng-geleng kepala. "Sampai kau harus meninggalkan kelasmu?"
"Itu lebih baik dari pada orang yang meninggal kan kelas dihari pertama dia sekolah." Sahut Tyrtilla sambil melipatkan tangannya pada dada.
Mengetahui perkataan Tyrtilla tertuju padanya. Ditambah Granz yang langsung menatapnya tajam. Carmila menggigit bibir bawahnya. "Mila gak mau belajar sendiri. Maunya sama Ona. Tapi, gak ada yang mau denger."
Tyrtilla tertawa sambil mendengus. "Itu memang sudah peraturan kerajaan. Jika kau tidak mau, pergi saja! Dan pulang ke dunia mu."
Carmila tertunduk sambil mengepalkan tangannya. "Dari awal Mila maunya gitu. Mila kesini juga cuma buat hancurin hidupnya Tyrtilla."
Tyrtilla memutar manik mata hitamnya malas. "Itu sebabnya aku benci padamu. Sudah lebih dari cukup kau merusak masa depanku yang sudah ku susun rapi dari dulu. Jadi, stop menganggu hidupku, oke?!"
"Itu bukan kemauan Mila." Timpal Carmila. "Emangnya masa depan Tyrtilla aja yang hancur. Masa depan Mila didunia manusia juga gagal total gara-gara Mila dipaksa tinggal disini."
"Sudah cukup!!" Granz meninggikan nada bicaranya. Muak mendengar adu mulut yang membuat telinganya serasa robek. "Ini bukan waktunya untuk beradu nasib. Bisakah kalian bersabar? Biasakah kalian iklas menerima takdir kalian?"
Tyrtilla dan Carmila diam dengan posisi membelakangi satu sama lain.
Mata Granz kini menatap Tyrtilla sambil menyerahkan setangkai mawar hitam. Bunga kesukaan gadis itu. "Aku ingin minta maaf padamu."
Ada sedikit ekpresi terkejut ketika mata hitam Tyrtilla menangkap sosok Granz yang benar-benar sudah jarang sekali ia lihat. Granz yang memohon. Granz yang merendah. Granz yang meminta maaf. Tapi, untuk sesaat dia melihat sedikit ketulusan rasa disana. Rasa cinta untuknya. Bahkan ketika Carmila berada tepat di hadapannya.
"Jujur, aku terkesan." Ucap Tyrtilla sambil membawa mawar hitam dari tangan Granz. "Kau bisa bersikap seperti itu padaku ketika gadis manusia tepat berada di hadapanmu."
Granz menampilkan senyum seringainya. "Sudah ku bilang. Aku akan selalu mencintaimu Tyrtilla meski tanda kepemilikan aku berikan pada Carmila."
Mendengarnya, tanpa sadar butir-butir bening meluncur dari pipi mulus Carmila. Seharusnya ia senang Granz akhirnya bisa mencintai Tyrtilla.
Sial, perasaan apa ini. Cemburu? Sudahlah ia tidak pantas merasakan hal itu. Ia hanya seorang gadis pencetak anak di Kerajaan ini.
✧༺♥༻✧
KAMU SEDANG MEMBACA
Carmila Di Kerajaan Nekvera
Fantasy[ KALO SUKA DUKUNG. CARANYA NGEVOTE❗❗] Bukan lapak vulgar 🙂 Tapi boong🗿 Dipaksa melahirkan banyak anak untuk menyelamatkan sebuah kerajaan. Carmila, si gadis SMA 18 tahun yang polos dan lugu tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa hal mengerika...