❁ Bab 29

248 14 0
                                    

Lip memasukan sepotong kue pada mulutnya. Wajah gadis itu langsung berbinar menatap sang pembuat kue.

"Waw, ini bahkan lebih enak dari yang kau buat kemarin." katanya mengemut sisa sisa kue yang menempel pada langit-langit mulut. "Aku yakin Nami pasti akan suka."

"Jangan ngehiperbola gitu, ah."

Carmila pagi ini membuat dua kue bolu pisang. Yang satu sangat cantik ia buat sedemikian rupa agar Nami tertarik. Dan yang satunya biasa-biasa saja. Itu untuk sarapan mereka hari ini. Dimakan dengan teh manis atau susu, itu akan sangat enak sekali.

"Mila mau kasih satu potong kuenya buat Granz, kali aja dia bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mila mau kasih satu potong kuenya buat Granz, kali aja dia bangun."

Lip tersenyum menatap piring kecil dengan satu potong kue ditangan Carmila. "Oh, itu akan sangat bagus untuk Granz. Dia pernah mencoba kue buatanmu atau tidak?"

Carmila menggeleng. "Mila kebanyakan dikurung di istana Nekvera dan jarang keluar apalagi masuk dapur kerajaan."

"Biarkan Pangeran coba. "

Lip tersenyum hangat yang dibalas oleh Carmila tak kalah hangat.

Kaki kecil Carmila kini berjalan menuju kamar dimana Granz masih tertidur lelap. Gadis itu menempelkan punggung tangannya pada kening Granz lantas tersenyum. Suhu tubuh Granz terbilang normal.

"Maaf, Mila pergi lagi. Tapi gak bakalan lama kok. Cepet sembuh, ya?"

Disimpannya sepotong kue pisang itu pada nakas lantas terdengar helaan napas berat. Apakah Granz seperti ini karna mencari dirinya yang kabur? Saat bangun nanti apakah Franz akan memarahinya atau tidak ya?

"Kalo aku jadi Granz. Aku akan bilang, pergi sana! Kau bawel sekali!"

Carmila menoleh dengan sedikit tersentak, manik mata coklat itu menangkap keberadaan Lim si laki-laki elf itu tengah bersandar pada ambang pintu sambil memakan kue yang ia buat.

"Yang ini jangan kamu makan, ya?! Ini untuk Granz."

Carmila menunjuk sepotong kue pisang diatas nakas.

"Aku berniat memasak sisa kelinci ku kemarin." jawab Lim acuk tak acuh. "Terlalu banyak gula tidak baik untuk kesehatan."

"Yang manis itu bukan gula, tapi pisang." katanya memberitahu. "Dimakan banyak pun kue itu sangat sehat, tau!"

Carmila tak menanggapi lagi Lim, ia menoleh pada Granz.

"Mila pergi dulu, ya?"

Ia bangkit lantas berjalan ke arah pintu. Lim sendiri langsung menyingkir mempersilahkan Carmila keluar.

"Hati-hati dengan manusia serigala dihutan. Mereka suka mencari mangsa dijam-jam segini. Roarrr.. ."

Lim mengangkat kedua tangannya seperti serigala yang akan menerkam mangsa tepat didepan wajah Carmila. Melihat Carmila terkejut, laki-laki itu tertawa terbahak-bahak.

Carmila Di Kerajaan NekveraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang