Flashback...
Yoojin hanya bisa tersenyum sambil mengangguk pelan mendengar penjelasan Johnny. Sungguh, meski sakit, tapi dia seperti sudah tahu bahwa beginilah akhirnya. Johnny mencintai Lia selama ini namun pria itu terlalu khawatir jika Lia tak membalas perasaannya. Itu sebabnya dia mengabaikan berbagai tanda cinta di hatinya dan malah nekat membuat banyak masalah supaya ia bisa melihat sedikit saja harapan kalau Lia juga memiliki perasaan untuknya.
Dan yah... Pria itu berhasil dengan itu semua. Meski Johnny sendiri tak sadar jika dia telah menyakiti perasaan Yoojin yang terlanjur nyaman bersamanya. Bukan salahnya. Nyatanya sejak awalpun Johnny tak pernah menjanjikan perasaan atau hubungan lebih dengannya. Johnny hanya memintanya tinggal dan diam maka semua kebutuhannya akan ditanggung oleh pria itu.
"Terus sekarang apalagi yang kak John tunggu?" Tanya Yoojin dengan nada menggodanya meski rasanya masih sesak dan agak dipaksakan.
Johnny mengangkat wajahnya, menatap ragu pada Yoojin. Ia sendiri tak tahu harus bagaimana. Dia ingin Lia, tapi dia takut karena masalah ini malah membuat Lia makin menolaknya.
"Kak John jangan khawatir. Wanita itu mudah dibujuk,sekeras apapun dirinya. Gitu juga sama kak Lia. Dia punya sisi lembut yang cuma bisa ditembus kak Johnny. Aku yakin kak Lia pasti bakal maafin kakak..."
"Gimana kalau dia marah?"
"Kalau marah itu pasti. Tapi kalau dia marahnya sambil nangis, percayalah, dia cuma sedang ngeluarin lukanya. Dengarkan dan tetap ada di sisinya. Jangan pergi, karena wanita maunya didengarkan, dipertahankan dan diperjuangkan. Percaya sama aku. Setelahnya, kak Lia pasti bakal maafin kakak..." Ucap Yoojin meyakinkan membuat Johnny juga ikut tersenyum mulai yakin akan rencananya untuk menemui Lia.
"Terimakasih,Yoojin. Tanpamu, kami juga mungkin tak akan menyadari perasaan kami. Aku pergi dulu. Sampai jumpa..." Ucap Johnny sambil bangkit dari duduknya dan mengusap kepala Yoojin sebelum akhirnya berlari keluar dari cafe meninggalkan Yoojin tersenyum tipis menatapnya.
"Hhmm...sampai jumpa dan selamat berbahagia,kak John..."
"yang ini dan ini sudah aku selesaikan..." Ucap Lia sambil memberikan beberapa map pada Johnny yang tengah sibuk dengan laptopnya. Saat ini mereka tengah berada di rumah baru Lia sambil mengerjakan pekerjaan kantor Johnny yang menumpuk seminggu terakhir karena masalah mereka.
Johnny pun tersenyum, mengalihkan atensinya dan menarik pinggang Lia untuk mendekat lalu dibubuhkan satu kecupan lembut pada pipi chubby istrinya itu.
"Terimakasih sayang..." Ucapnya sambil mengelus pinggang Lia sementara istrinya mengangguk, merangkul dan memijat pelan bahu suaminya. Meski begitu, matanya tetap tak bisa abai pada tugas yang Johnny kerjakan. Hanya untuk memastikan tak ada kesalahan yang dibuat Johnny disana.
"Kau salah mengeja beberapa kata..." Ucap Lia sambil menggulir layar keatas dan mengecek lagi.
"Maaf... aku benar-benar belum fokus 100 persen..." Ucap Johnny yang lalu menarik Lia supaya duduk di pangkuannya sembari memperbaiki pekerjaannya. Memandang kagum pada sang istri yang nampak fokus sekali meski dengan penampilan piyama rumahannya. Tak seperti saat biasanya yang lebih sering menggunakan celana panjang jeans, kaos dan jas yang kadang dipakainya.
Tangannya melingkar pada pinggang ramping Lia dan menciumi leher istrinya itu. Aroma khas Lia yang seminggu ini mulai menghilang dari rumah bahkan kamar Lia yang ia tempati selama Lia pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
sorry (√)
FanfictionJust short story' Jadi jangan berharap banyak bab disini. Soalnya ini hasil imajinasi mendadak nan singkat 😂🙏🏻