10

158 24 0
                                    

Alis Lia berkerut saat mendengar suara ponselnya berdering. Mencoba bangkit, tapi kepalanya terasa pening luar biasa membuatnya kesal sendiri.

"Sial! Aku benci minuman itu!" Geramnya berusaha meraih ponsel diatas nakas. Melihat nomor asing yang muncul pada layar ponselnya membuat alis Lia berkerut namun tetap saja menerimanya.

"Mmm...ha-halo?" Ucap Lia sambil mengucek matanya yang masih terasa berat mengantuk tanpa memikirkan dimana ia berada sekarang.

"Halo, dengan nona Lia?"

"Iya,benar. Ini siapa ya?" Tanya Lia bangkit dari posisi berbaringnya. Membuka mata dan menyisir tempatnya berada lalu yakin dia ada di tempat yang aman. Kamar Joy. Dia ingat itu karena sebelumnya juga dia pernah menginap disana. Iseng saja.

"Nona Lia. Kami dari pihak rumah sakit Seoul ingin mengabarkan bahwa kendaraan yang ditumpangi nyonya Hyoyeon mengalami kecelakaan dan kini pasien dan supirnya sedang dalam tindakan medis..."

Mata Lia langsung terbuka lebar mendengarnya bahkan ia langsung turun dari ranjang seketika. Melupakan rasa pening di kepalanya.

"Kalian bercanda?!"

"Mohon maaf nona. Tapi kami—"

"Saya segera kesana! Berikan tindakan terbaik yang kalian bisa lakukan!"

Lia berlari keluar kamar membuat Joy yang tengah menyiapkan sarapan di meja ikut panik menghampirinya.

"Bu Lia...! Ada apa?!"

"Joy...!! Mamaku Joy... Mamaku kecelakaan!"













































Haechan berlari menghampiri Lia yang duduk menangis di depan UGD hingga Lia menoleh karena mendengar suara langkah kakinya.

"Kak Lia..."

"Haechan...!!"

Lia bangkit dari duduknya dan Haechan langsung memeluknya erat dengan wajah khawatirnya juga.

"Mama Chan. Mamaku..." Tangis Lia yang diangguki oleh Haechan sembari mengusap pelan kepala dan punggung kakak iparnya itu.

"Semua bakal baik-baik aja,kak. Mama sama papa lagi ontheway dari Paris kesini. Kak John mana?" Tanya Haechan yang dijawab gelengan oleh Lia.

"Nomornya gak aktif Chan..." Jawab Lia terisak.

"Kakak tidur dimana? Kan kalian serumah..."

Lia menggeleng pelan lagi sambil menunduk.

"Aku menginap di apartemen Joy semalam, Chan. Jadi aku gak tahu bagaimana dengan Johnny. Kata orang rumah juga semalam dia keluar dan belum kembali ..." Jawab Lia yang diangguk pahami oleh Haechan.

"Tante pasti baik-baik aja. Percaya sama aku,kak. Kakak udah sarapan?" Tanya Haechan yang lagi dijawab gelengan oleh Lia.

"Joy sedang ke kantin membelinya..."

"Iya sudah. Kita tunggu sama-sama,ya. Kak Lia tenang. Jangan nangis terus. Nanti keburu capek, habis tenaga,hhmmm?" Ucap Haechan menghapus air mata kakak iparnya itu lalu tak lama kemudian Taeyong dan Jeno datang dengan terburu-buru.

"Bagaimana Tante, Li?" Tanya Taeyong khawatir yang dijawab gelengan oleh Lia.

"Masih di dalem kak. Kita tunggu dulu. Kak Taeyong gak kerja?"

"Gak Chan. Kakak dengar beritanya tadi dan langsung kemari dengan Jeno..." Ucap Taeyong mengajak Lia duduk sambil merangkul dan mengusap bahunya pelan memberi ketenangan.

sorry (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang