1

407 30 9
                                    

Mata Johnny menyorot gadis yang katanya berusia 18 tahun itu namun bisa dikatakan penampilannya sangat menarik sebagai gadis remaja seusianya. Gadis itupun nampak memperhatikan semua pria disana sambil duduk di atas pangkuan Jaehyun, salah satu teman Johnny.

"Dua ratus juta sebulan..." Ucap Jaehyun menawarkan pada gadis bernama Yoojin itu.

"Tiga ratus juta..."

"Are you sure, John?!"

Semua mata kini tertuju pada Johnny dengan tatapan kaget mereka termasuk Yoojin.

"Bagaimana?"

"Who you choose, baby?" Tanya Jaehyun membuat Yoojin terdiam sejenak.

"Him..." Jawab gadis itu menoleh pada Johnny membuat pria itu menarik senyum smirknya lalu ia segera bangkit dari duduknya.

"She's mine, Jae. Give her to me..." Ucap Johnny sambil merapikan jasnya lalu Jaehyun pun melepaskan pegangannya pada pinggang ramping si gadis hingga gadis itu bangkit dan mendekat ke arah Johnny.

"Ayo. Aku pergi duluan..." Ucap Johnny pamit dengan teman-temannya lalu diikuti oleh Yoojin ia pergi dari salah satu ruang VVIP di bar itu. Meninggalkan teman-temannya yang heran dan bingung padanya.

"He's crazy..."

"Why?"

"Dia sudah punya istri. Bahkan istrinya terlihat lebih muda daripada Yoojin..." Ucap Yuta heran.

"You know what sugar Daddy and baby work, Yut. Jangan terlalu munafik..." Ucap Taeyong menyalakan rokoknya dan menghisapnya membuat rasa alkohol yang masih menempel pada bibirnya bercampur dengan rasa rokok mahal itu.

"But still... I think he's wife already perfect, right?"

"Cckk...!! Kau tahu sendiri bagaimana istrinya. Bahkan Johnny sendiri pernah bilang jika ia tak pernah menyentuh istrinya..."

"Gila...!! Kalau aku jadi dia, pasti akan aku paksa. Lagipula status kan sudah suami istri..." Ucap Yuta lagi sambil menegak minumannya.

Semua sunyi sejenak dan entah kenapa para pria itu kompak menoleh pada Jeno yang masih berdiri disana.

"Pulang!" Titah Taeyong pada adiknya itu yang membuat Jeno kesal namun tetap nyengir tanpa dosa.

"Tahun depan gue udah legal. Gue abisin sebotol sendiri entar!" Batinnya lalu pergi dari sana setelah pamit dengan yang lainnya.

Jeno pun menaiki mobilnya dan hendak menjalankannya pulang sebelum satu hal mendadak mengacaukan pikirannya.

"Kalau Haechan tau gue ngasi sugar baby ke abangnya, mati gak gue di tangannya,ya?"

"Ahh...!! Bodo lah! Gue kan cuma bantu Yoojin. Dia sendiri yang minta dicariin sugar Daddy. Mana gue tau kalau abangnya berminat...!"











































Johnny membawa Yoojin ke rumahnya setelah sempat membawa gadis itu ke kantornya untuk menyelesaikan meeting sebentar. Yoojin tentu takjub melihat rumah besar dan mewah milik pria besar itu yang nyatanya sangat lembut dan gagah sekali. Dia tahu karena tadi sempat dipeluk oleh Johnny saat hampir menabrak staff lain.

Namun rasa kagumnya mendadak terhenti ketika melihat seorang gadis mungil imut dan manis namun dengan gaya berpakaian agak santai turun dari tangga. Menatap dia dan Johnny bergiliran dengan tatapan bingungnya.

"Kenalkan. Dia Yoojin. Sugar babyku..." Ucap Johnny memperkenalkan Yoojin sembari merangkul pinggang gadis itu dengan tangan kekarnya.

Gadis di seberang pun mengangguk paham dengan mulut berbentuk 'o' nya.

"Ada masalah?" Tanya Johnny yang membuat gadis itu mengerutkan alis lalu tertawa pelan.

"That's yours..." Ucap gadis itu santai lalu berjalan yang sepertinya akan keluar rumah namun langkahnya terhenti di dekat Yoojin. Keduanya saling bertatapan dimana Karina nampak bingung dan sedikit takut juga. Apa gadis itu anaknya Johnny?

"Nice to meet you. Welcome to our house..." Ucap Gadis itu menepuk pelan bahu Yoojin dengan senyum manis menunjukkan eye smile dan pipi gembilnya yang menggemaskan sekali.

Yoojin yang masih bingung pun hanya mengangguk sedikit tersenyum lalu gadis itu pergi begitu saja meninggalkannya dengan Johnny di rumah besar itu.

"Itu...siapa?" Tanya Yoojin pada Johnny dengan ragu.

"Istriku..." Jawab Johnny santai yang membuat mata Yoojin membulat seketika kaget dan syok berat. Istri Johnny? Gadis itu malah terlihat jauh lebih muda darinya dan dengan tampang tak berdosanya Johnny membawanya bertemu istrinya?

"Kenapa?" Tanya Johnny yang menuntun Yoojin menaiki tangga menuju kamarnya setelah melihat wajah bingung dan syok Yoojin.

"Istri? Tadi...tapi..."

"Jangan tertipu pada wajahnya. Dia... Selalu terlihat muda..." Jawab Johnny santai namun entah terkesan menyiratkan sesuatu bagi Yoojin.

"Dia gak marah?" Tanya Yoojin heran mengingat respon istri Johnny tadi.

"Untuk apa dia marah?" Jawab Johnny sambil membukakan pintu kamarnya yang membuat Yoojin makin takjub. Kamar itu sangat besar dan mewah. Cocok dengan disign rumah itu.

"Kami menikah karena dijodohkan. Kami berteman sejak kecil. Aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri..." Ucap Johnny setelah menutup pintu kamarnya.

"Sejak kecil?"

"Hhmm... usiaku 29 tahun. Dia 27 tahun..."

Mendengar itu Yoojin rasanya makin syok saja. Jujur jika dia ditanya, maka dia pasti akan menebak gadis itu berusia 16 atau 17 tahunan. Mirip seperti adik kelasnya disekolah. Sedangkan Johnny jujur saja dia kira sudah 30 tahunan mengingat penampilannya yang nampak dewasa sebagai pemilik perusahaan. Tapi meski begitu, apa wajar jika istri santai saja membiarkan suaminya membawa gadis lain pulang?

"Apa dia tak marah? Benar-benar tak marah?" Batinnya ragu.

"Sudah...jangan pikirkan dia. Aku sudah meminta orangku untuk mengurus masalah jadwal operasi mamamu. Dan lusa jadwalnya..." Ucap Johnny yang sudah di beri tahu Yoojin tadi alasan gadis SMA itu mau menjadi sugar baby dan alasannya cukup menyentuh hati Johnny.

"Kakak sudah membayarnya?!" Tanya Yoojin yang diangguki oleh pria itu sembari melepaskan arloji mahalnya.

"Sesuai janjiku. Sekarang kau bisa istirahat disini..." Ucapnya sembari membuka jasnya membuat Karina menelan ludah kasar. Apa ini waktunya? Dia merasa takut tapi juga ada rasa penasarannya. Namun semua perasaan itu berubah menjadi bingung saat Johnny terlihat berjalan menuju meja kerjanya di sudut ruangan dan nampak duduk santai disana.

"Kenapa?" Tanya Johnny saat merasa Yoojin tak juga bergerak dari tempatnya berdiri sebelumnya.

"Eemmm...bukannya...seharusnya..."

Yoojin nampak bingung harus bicara bagaimana sambil memainkan jarinya membuat Johnny paham apa yang anak itu maksud.

"Aku ada banyak pekerjaan tadi belum selesai. Kau bisa istirahat lebih dulu..." Ucapnya yang membuat Yoojin mengangguk kaku lalu akhirnya memilih naik ke ranjang. Menyender dengan bantal lalu memilih sibuk dengan ponselnya hingga tertidur.

Johnny yang melihat itupun hanya bisa menggeleng pelan lalu kembali fokus pada komputernya.

"Ini akan memakan banyak waktu..."








.
.
.






























Dapet kabar ada yang ngeramal Lia bakal out dari ITZY. Pen nangis. Tapi kalau emang real dan itu yang terbaik buat kesehatan Lia, author mau dukung aja meski kopek hati author.

Mungkin kalau Lia keluar, author mau nyoba main karakter baru soalnya author suka nyari inspirasi dan bayangan dari video2 mereka.

Sedih sebenernya, tapi author suka nulis dari SD. Pengen berhenti nulis jadinya... 😭

Maaf jadi curhat...





sorry (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang