Chapter 18

410 68 4
                                    

Tidak semua kebahagiaan itu berjalan mulus, pasti ada saja masalah yang datang menanti

Seperti saat ini, tanpa ada angin maupun hujan yang memperingatkan tiba-tiba saja suasana kediaman Duke Castiello menjadi suram

Apa penyebabnya?? Penyebabnya nona kesayangan Dukedom Castiello tiba-tiba saja menghilang tanpa ada yang tau penyebab menghilangnya

Hingga disinilah kita, di tempat perundingan atau bisa dibilang rapat investigasi hilangnya Estelle

"..."

"Dimana Kelson mendapatkannya??" tanya Carl

"Saya menemukannya di pasar gelap, sumbernya sedang dilacak" kata Kelson

"No-nona..." kata Kelson dengan gemetar

"Tidak! Ini bukan mata Estelle, corak irisnya berbeda" kata Ein menggeleng

"Ya Tuhan,  terima kasih..." kata Kelson bernapas lega dan tidak menampu wajahnya

"Carl, ayah serahkan pelacakan pasar gelap padamu" kata Ein memberi perintah

"Baik, ayah.." kata Carl dengan seringai diwajahnya

'Dia pasti merencanakan sesuatu' batin {name} sambil menatap lurus sepasang bola mata yang berasal pasar gelap tersebut

"Apakah ini sebuah kebetulan?" tanya Ein

"Tidak, duke. Ini pasti dilakukan untuk membuat kita beranggapan nona sudah meninggal" kata Emel berusaha berpikir tenang

"Benar, kalau begitu ini adalah orang yang terlibat dalam penculikan sebelumnya. Kita akan mendapatkan petunjuk jika memeriksa data penyelidikan tentang itu"

"Tapi kalau begitu, kita terlalu terlambat" kata Ein serius

"Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan duke??"

"Kita mulai dari petunjuk paling dekat" kata Ein mengambil tindakan "sampai saat ini hanya ada satu penyihir yang mendekati estelle, kan?"

"Ta-tapi lawan kita adalah penyihir istana, duke. Jika kita salah, kita bisa dianggap pengkhianat..." kata Kelson agak khawatir

"Keluarga kaisar tidak akan pernah meragukan kesetiaanku, aku tidak akan dianggap pengkhianat" kata Ein

"Baiklah, duke. Kalau begitu, saya akan segera menyelidiki tentang Rafton"

"Oh ya, yang mulia duke... apakah tidak apa-apa menyerahkan pelacakan pada tuan muda? maksud saya tuan muda Carl..." tanya Kelson memastikan

"Lagi pula, orang- orang di pasar gelap adalah penjahat. Aku tidak peduli jika mereka semua dibunuh, aku juga sulit mengendalikan diriku. Meskipun sedikit, lebih baik Carl menenangkan perasaannya dan aku..." kata Ein menjedanya "akan menunggu"

"Saya pamit" kata Carl berangsur pergi

"Saya juga permisi" kata {name} menyusul Carl

{Name} tampak mencari keberadaan Carl yang sepertinya sudah jauh, maniknya mengitari keberadaan lorong. Hingga atensi tertuju pada pemuda tinggi yang sudah jauh di ujung lorong

"CARL!!" panggil {name}

Carl terdiam dan berbalik arah menghadap sumber suara

"Ada apa??" tanya Carl

"Mana pedang mu??" tanya {name} balik

"Untuk apa? Aku tidak ada waktu untuk bermain-main" kata Carl agak dingin

"Aku tau, kemarikan pedang mu" kata {name} masih meminta pedang Carl

"Jangan lama-lama" kata Carl menyerahkan pedangnya pada {name}

{Name} mengeluarkan pita berwarna emas dan diikatkan di gagang pedang Carl

"Ini aku kembalikan" kata {name} mengembalikan pedang Carl

"Untuk apa ini??" Carl bertanya-tanya

"Pita emas bisa membawa keberuntungan dan juga memiliki simbol agar berhati-hati dalam bertindak, jadi hati-hati yaa jangan dilepas sampai kamu tiba di rumah dengan selamat" pesan {name}

"Baiklah aku pergi dulu" pamit Carl

"Hati-hati ya Carl, kembali lah ke rumah dengan selamat" kata {name}

'Aku mohon Carl, kembali lah dengan selamat dan Estelle pulanglah suasana kediaman hampa tanpa mu, cepat kembali... Kami merindukan mu' batin {name}

































HALO HALOO SEMUAAA
Maap ga bisa triple up kemaren🥲
Tapi tetep aku usahain up cepet nihhh
Dahh segitu bingung mau ngetik apa lagi hehehe






























550 kata
Selasa, 12-12-2023
By : Caren

Carl Castiello x Reader || Anak Keluarga IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang