Chapter 20

530 68 11
                                    

"Kamu dari tadi dengerin aku ga sih??" tanya Beatrice

"Eh apa? Maaf akhir-akhir ini aku kurang tidur jadi gagal fokus" kata {name} yang tampak seperti mayat hidup

Tubuh lemas, mata panda dan tidak lupa penampilan yang biasanya membuat pemuda-pemuda sekarang menjadi seperti tak terawat dan acak-acakan

"Kamu menyeramkan, ayo kita ke klinik" kata Beatrice hendak menarik tangan {name}

"Tidak perlu! Aku hanya butuh istirahat, jadi kamu tidak perlu khawatir" tolak {name}

"Kenapa bisa kamu sampai kurang tidur??" tanya Beatrice

"Aku terlalu gugup sebentar lagi kita lulus, dan aku juga jadi sedih kita akan segera berpisah huhuhu" kata {name} menutupi yang sebenarnya terjadi

"Ehh jangan sedih, nanti kan kamu bisa sesekali mampir ke kediaman Ludewig... tapi juga aku belum siap berpisah dengan mu huhuhu..." kata Beatrice murung

"Jangan sedih, selagi kita masih ada waktu harus kita habiskan sampai waktu kelulusan bukan??" kata {name}

"Heem kamu benar, kita harus bersenang-senang sampai puas sebelum kelulusan! Dan aku sudah menyiapkan list yang harus kita lakukan hihihi" kata Beatrice yang tadinya murung menjadi cengengesan

"Haduhh dasar kamu ini" kata {name} terkekeh

'Syukurlah Beatrice tidak mencurigai alasan aku kurang tidur akhir-akhir ini, aku masih penasaran apa adikku masih hidup?? Jika ia bagaimana mungkin' batin {name}

Ya... yang sebenarnya terjadi mengapa {name} akhir-akhir ini susah tidur adalah dia selalu memikirkan mimpinya yang terjadi berulang selama beberapa waktu ini, entah itu halusinasinya atau pencerahan membuat {name} kepikiran dan susah untuk tidur nyenyak

"Beatrice aku mau jalan-jalan sebentar ya, agar aku cepat mengantuk" kata {name}

"Mau aku temani??" tawar Beatrice

"Tidak perlu, kamu lanjutkan saja itu list yang harus kita lakukan sebelum hari kelulusan tiba" kata {name} meninggalkan kamarnya

Ia hanya berjalan dan jalan tanpa tau arah dan tujuan yang ia hendak tuju, dan berakhir lah ia ditaman akademi duduk ditempat biasa ia duduki sambil senantiasa memandang senja yang tenang


Ia hanya berjalan dan jalan tanpa tau arah dan tujuan yang ia hendak tuju, dan berakhir lah ia ditaman akademi duduk ditempat biasa ia duduki sambil senantiasa memandang senja yang tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Belum ada 5 menit {name} menduduk kan diri di bench taman akademi, tiba-tiba saja terdengar seperti bunyi meledak

Biasanya jika kerusuhan {name} tidak akan mempedulikan nya, namun ini tidak biasanya ada ledakan membuat ia melotot seperti tau biang penyebab ledakan tersebut

{Name} terbirit ke sumber ledakan, yang tepatnya berada tak jauh dari menara jam akademi. {Name} sudah tau kalau biang ledakan itu tidak lain dan tidak bukan adalah Carl

Carl Castiello x Reader || Anak Keluarga IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang