Chapter 22

401 58 2
                                    

Suara kuda berseru, tak lupa kereta kuda yang digerakkan

"Jadi apa rencana tuan??" tanya {name} serius

"Jangan terlalu canggung {name}, kamu sudah ku anggap seperti anak ku sendiri" kata Royan terkekeh

'Cihh... tidak sudi aku memanggilmu paman' batin {name}

"Tidak perlu tuan, nanti akan mengundang kecurigaan tetap pada formalitas saja" kata {name} dengan sikap dewasanya

"Cerdas.. aku suka pemikiran dewasa mu" puji Royan

"Terima kasih tuan, tapi saya tidak memerlukan pujian anda" kata {name} memandang kearah luar kereta kuda

"Masih saja dingin, jadi rencananya..."
























































***


























































"Kembali ke rumah ini..." gumam {name}

'Dengan suasana yang berbeda... tanpa ayah maupun ibu, aku harus setidaknya bertahan hidup dan melindungi Alter sampai setidaknya aku dewasa bukan?? Karna aku pun tidak bisa mempercayai Royan, aku tau dia pasti merencanakan sesuatu dibalik membawa ku kembali ke rumah ini' batin  {name}

"Selamat datang kembali nona"

"Selamat datang kembali {name}, paman lega kamu sudah ditemukan" ucap Thoma Daen Louise aka Thoma (paman {name})

"Secara kebetulan aku bertemu dengannya sepertinya takdir memang tidak akan kemana" kata Royan dengan muka duanya

"Terima kasih sahabatku kau sudah menemukan ponakan ku yang menghilang selama 7 tahun ini" ucap Thoma pada Royan

"Tidak perlu berterimakasih, sudah sepantasnya sesama sahabat saling menolong" kata Royan

'Muka dua'nya itu menjijikkan sekali' batin {name}

"Ada urusan yang tidak bisa kutinggalkan jadi, kapan-kapan aku akan main lagi... {name} ingat apa yang ku katakan, jangan membantah paman mu" kata Royan

"Baik paman, hati-hati di jalan dan terima kasih sudah mengantar" kata {name} dengan sopan

'Bukan karna ini kesepakatan, aku tidak akan sudi menjadi anak buah mu dasar Royan Stuferd sialan' batin {name} kesal

"Ayo paman antar ke kamar mu" ajak Thoma

Thoma berjalan di depan dengan {name} yang tepat dibelakangnya tidak lupa diikuti beberapa pelayan menyusuri lorong, kediaman ini masih memiliki kondisi yang hampir sama dengan yang lama

Hanya saja kediaman ini menjadi lebih suram dan seperti hampa, semua struktur kediaman ini masih sama persis bahkan setelah ia tinggal 7 tahun lamanya pun

Berhentilah mereka di salah satu kamar yang di perkirakan kamar {name}

"Ini kamar mu {name}" kata Thoma

"Terima kasih paman" ucap {name}

"{Name}, maafkan paman tentang ayah dan ibumu ini semua diluar kendali paman. Paman tau kamu sulit atau bahkan tidak mau memaafkan paman" ucap Thoma

"Tidak perlu dipikir berlebihan paman aku sudah memaafkan paman, aku masuk dulu permisi" kata {name} berangsur masuk ke kamarnya

"Hahh... hari yang melelahkan, dan aku kembali ke kamar ini lagi... kamar penuh kenangan" kata {name} sambil melihat interior kamarnya "desainnya masih sama bahkan tidak berubah sama sekali, hanya sepertinya direnovasi agar lebih tahan lama"

"Sepertinya aku akan betah disini... apa yang aku pikirkan sihh! Aku harus fokus pada misiku untuk bertahan dan melindungi Alter" kata {name} merebahkan diri di ranjang

{Name} memejamkan matanya dan memikirkan rencana Royan

"Masih saja dingin, jadi rencananya tidak berat cukup kamu jadilah anak yang baik dan menuruti kata Thoma, aku tau itu hal yang memakan banyak energi tapi cara itulah yang paling mudah untuk mengulik informasi. Lagi pula kamu itu cerdas bisa saja kekuasaan dukedom Daen Louise akan jatuh di tangan mu"

"Lalu bagaimana caraku untuk memberi mu informasi tentang paman ku padamu? Dengan surat?? Bukan itu akan dicurigai bila selalu bertukar surat???"

"Kamu tenang saja, aku akan selalu datang setiap 2 atau 3 bulan sekali berkedok kunjungan"

"Baiklah terserah anda saja"




































































Ga tau bingung mau ngetik apa
Jadi intinya si Royan Stuferd menjadikan {name} sebagai kaki tangannya dalam mengulik infromasi
Dah segituu




























580 kata
Selasa, 26-12-2023
By : Caren

Carl Castiello x Reader || Anak Keluarga IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang