Protector's Boyfriend

4.8K 307 5
                                    

Why I Love You

.
.
.

Jadwal Haechan dan Mark hari ini kosong, Haechan dengan santai nya bergelayut manja pada kekasihnya, dan membuat pemandangan membosankan buat Chenle dan Jisung yang berada ditempat yang sama.

"Tolong ya hyung~~~ kalau mau bermesraan pindah tempat." Keluh Chenle yang malah kesal sendiri dengan pasangan itu.

Jisung malas berdebat panjang dengan pasangan itu karena yang pasti Jeno bakal membela kekasihnya ketimbang mereka.

"Udah biarin saja, Chenle." Memilih untuk mengalah, memang dewasa itu tidak di lihat dari umur.

Jeno hanya terkekeh pelan, lagi pula Haechan bergelayut memang karena sedang tidak enak badan, Jeno memang senang-senang saja, tapi sedari tadi khawatir karena suhu tubuh kekasih nya masih panas.

Tangan nya menyisir rambut Haechan yang sudah panjang, dan juga halus. Apalagi sekarang tangan nya menghapus semua keringat yang sedari tadi keluar.

"Ugh, nojamiee~~" lirih nya pelan, Jeno mencium kening Haechan lama, masih panas bahkan seperti nya tak turun jika dia tak melakukan sesuatu.

"Apa sayang? Masih nggak enak badan nya?" Haechan menggangguk pelan, kepala nya masih tersembunyi dibalik perut Jeno.

Haechan beberapa waktu memang sering kambuh, apalagi kemarin waktu meminta bermain salju. Jisung dan Chenle menjadi sasaran marah-marah Jeno dan Renjun.

"Pindah kamar aja ya? Sebentar ya, sayang." Seru Jeno, Jeno mencolek Jisung yang lebih dekat dengan nya, memberikan intruksi pada Jisung untuk mengambil ponselnya yang ada di meja deket Jisung.

Jeno dengan segala kekuataan nya memang tak perlu diragukan lagi, bahkan disaat menggendong Haechan menuju kamar nya, dia masih sibuk mengetik pesan pada Jaemin.

Didalam kamar nya, Haechan diletakkan sebentar sebelum akhirnya Jeno membuka baju nya dan bertelanjang bagian atas nya saja.

"Skin to skin sebentar ya, nunggu Jaemin balik bawa obat kamu.." seru Jeno pelan, membuka baju Haechan dan membiarkan Haechan lelap.

Begitu selesai, Jeno menggendong nya lagi dan semakin merasakan tubuh Haechan yang panas, Haechan berjengit pelan sebelum akhirnya menyamankan kepala nya di bahu Jeno.

Selama hampir 30 menit, Jeno masih sabar dengan posisi nya, bahkan deruan nafas Haechan teratur membuat nya sedikit lega.

"Sayang, jangan sakit lagi." Pinta nya pelan, tak lama pintu kamarnya dibuka sama Jaemin membuat Jaemin sedikit dengan pemandangan didepan nya.

Jaemin sampai menutup pintu nya buru-buru begitu posisi Jeno masih seperti itu bersama Haechan, takut nya beberapa member khawatir yang membuat Haechan tak nyaman.

"Maaf lama nunggu, masih panas banget?" Jeno mengangguk pelan.

"Kita besok flight ke Boston, apa gue pesanin vitamin buat Haechan?" Tawar Jaemin.

"Boleh Na, atau ini kita ke dokter aja? Tapi gue nunggu satu jam lagi deh, kalau masih naik panasnya, gue hubungin dokter pribadi gue." Seru Jeno dengan pelan. Jaemin mengangguk setuju.

.
.
.

Suasana makan malam ini agak sedikit berbeda, karena Haechan masih dalam posisi dipasang infus karena demam nya belum turun.

"Ini makan lagi, mau sembuh nggak?" Tanya Jeno, Haechan menggeleng pelan, membuat Jeno agak ekstra sabar menghadapi kekasihnya.

Bubur ayam kesukaan Haechan pun menjadi menu utama, untuk Haechan saja. Begitu sendok berada didepan mulut Haechan, pria manis itu menutup mulutnya dengan dua tangan nya.

Why, I Love You [ NOHYUCK ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang