What If ; Masih Hatiku?

3.4K 251 8
                                    

Jeno menatap mantan kekasih dengan penuh damba, Haechan dengan rambut gondrong panjang nya yang manis itu semakin membuat Haechan tambah manis.

Apalagi sekarang wajahnya tampak senang, beberapa pasang mata member juga memperhatikan mereka dimana ada Jisung, Chenle dan Xiaojun yang bergurau bersama.

"Haechan-ie sekarang manis banget wajahnya." Ucap seseorang yang ikut memperhatikan mereka berempat yang seperti di dunia nya sendiri. Bahkan member NCT Wish pun juga memperhatikan mereka.

"Dia memang manis." Balas Jeno pelan, wajahnya perlahan tersenyum sendiri dan seperti nya mereka berempat tak menyadari bahwa mereka jadi pandangan yang membuat para member seakan dibuat jatuh cinta.

Haechan berlari menghampiri Jeno, membuat Jeno harus sigap kapanpun jika Haechan berlari mendekati dirinya sekedar memberikan afeksi kecil.

"Kalau kamu jatuh lagi, aku beneran marah." Seru Jeno memperingati Haechan sekali lagi sebelum mantan kekasih kecilnya melakukan diluar dugaan Jeno.

Haechan hanya menuruti apa yang dikatakan Jeno barusan, dia memilih duduk dilantai bersama yang lain tanpa banyak protes dan Jeno dengan cepat memberikan alas nya untuk duduk.

"Nggak usah, ini aku bawa." Seru Haechan yang menyingkirkan bantal putih yang dibawa Jeno, melihat Renjun yang tak memakai pun akhirnya memberikan pada Renjun.

"Renjun-ah, nih pakai saja." Seru Jeno memberikan nya dan Renjun tanpa banyak protes pun juga memakai nya.

.
.
.

Haechan mengambil piring sebelum akhirnya Jeno menyodorkan piringnya dan justru diambil oleh Renjun lagi dan ikut mengantri dibelakang Haechan.

Kedua nya diam saja, raut wajah Haechan tak membuat Jeno bisa membaca, entah cemburu, marah atau sedih Jeno tak bisa lihat itu semua.

Perang dingin itu mendadak melebar sampai kemana-mana, apalagi Renjun bener ada di sekitar Jeno, Jaemin dan Jaehyun.

"Hyung, kenapa?" Tanya Chenle membuat Haechan menoleh kemudian menggeleng pelan dan beranjak dari sana dan membuat Chenle menatap Haechan dengan pandangan tak terbaca.

Jeno mencoba menggapai Haechan, namun Haechan tak ada niatan membalas, apalagi sekedar mendekat untuk dirinya sebelum akhirnya sosok Renjun kembali hadir diantara kedua nya.

"Jeno~~ ayo sama Jaemin kesana." Ajaknya membuat Haechan menoleh sejenak kemudian mengabaikan lagi.

Semua member tidak tahu bahwa Jeno dan Haechan berakhir sebelum mereka comeback bersama lagi, apalagi saat ini keadaan nya renggang dan juga canggung.

"Jangan bengong." Tegur Jeno mengelus pelan kepala Haechan, Haechan mendongak pelan sebelum akhirnya tersenyum.

Jaemin dibelakang mereka pun diam-diam memotret mereka, beberapa kali bidikan pun menjadikan nya satu potret istimewa. Beberapa kali tersemat senyum dibibir nya, mata Jeno nggak bohong jika dia masih tetap mendamba sama Haechan.

.
.
.

"Kamu putus sama Haechan?"

Jaehyun menatap Jeno dengan pandangan menyelidik, Doyoung juga sama memberikan pandangan nya pada Jeno. Jeno mengangguk pelan sebagai jawaban nya.

"Orang ketiga atau yang lain?"

"Yang lain." Balas nya singkat, Jeno menatap kedua nya dengan pandangan yang bingung, dia juga sama bingung nya.

Haechan saat ini entah ingin gimana keadaan nya kini malah ada semua member nct di dorm Dream. Hanya 127 dan WayV sih tapi tetap saja. Canggung.

Yangyang memberikan mangkuk pada Haechan begitu melihat Haechan malah terdiam bengong didepan makanan.

"Kebiasaan banget, ini sendok nya juga." Seru Yangyang memberikan afeksi kecil pada Haechan, semua itu tak luput dari pandangan Jeno.

Renjun menyenggol lengan Jeno begitu Jeno hampir saja menjatuhkan sup yang diambil nya, Jeno tersenyum meraih tangan Renjun.

"Hati-hati Jeno, nanti tangan kamu yang kena." Seru Renjun galak membuat Jeno meringis pelan. Perhatian Renjun barusan memberikan atensi pada semua member, untung saja yang faham mengerti namun satu member menatap dengan pandangan acuh.

Entah acuh atau cemburu, dia tak memperlihatkan nya selagi semua member sibuk dengan yang lainnya, dia bahkan membiarkan hati nya sakit sendiri atau mungkin tak peduli bahwa kenyataan nya Jeno bisa digapai lagi olehnya.

Jeno itu, orang yang mampu membuat siapapun nyaman termasuk semua member, seolah bergantung pada dirinya yang memang bisa apa saja dan diajak kemana saja pun bisa.

Apalagi setelah Jeno dan Haechan putus, entah siapa yang gencar saling mendekat atau sekedar memang biar ada chemistry di dalam grup.

"Kamu putus sama Jeno?" Haechan menoleh pelan sebelum akhirnya menatap kedepan dengan kopi latte ditangan nya.

"Kamu kalau mau deketin, deketin aja." Balas Haechan pelan namun sosok itu terkekeh pelan.

"Hatinya masih ada kamu, Haechan." Seru nya Haechan menegak pelan minuman nya, tak ingin memberikan respon nya.

"Kamu bisa rebut, posisi aja bisa geser kok." Seru Haechan pelan, sosok itu diam mendengarkan apa yang akan dikatakan Haechan selanjutnya.

"Susah, masih ada hati kamu." Balas nya lalu pergi dari sana.

Seminggu ini, Jeno dan Renjun menjadi dekat yang satu mencoba mendekat dan yang satu hanya membalas rasa yang diberikan tak benar-benar meninggalkan.

Apalagi sekarang semua member berlatih bersama ada kemungkinan juga Haechan bisa melampiaskan pada yang lainnya.

"Basah banget kening kamu, kalau capek kebelalakang." Seru Yangyang mengelap kening Haechan yang penuh dengan keringat dengan intens, beberapa member memperhatikan itu.

Jeno mengepalkan tangan nya, membuat Jaehyun menyentuh sedikit guna memberikan rasa sabar pada Jeno yang bisa saja membuat mereka curiga.

"Jangan gegabah mau nonjok Yangyang." Seru Jaehyun membuat Jeno mengurungkan niatnya lagi.

Hati nya ini masih suka Haechan, dia cemburu kalau Haechan dekat sama yang lain, diberikan afeksi yang bukan dirinya dia marah namun dia itu apa? Dia sama Haechan saja sudah renggang jauh.

.
.
.

Jeno berhasil meraih tangan Haechan, menarik pria manis itu dalam genggaman nya sedangkan Haechan berteriak namun Jeno terlalu kuat tangan nya.

"Jeno!! Apa-apaan sih? Narik-narik tangan aku." Seru Haechan marah, Jeno kembali meraih tangan Haechan yang memerah, mengelus nya pelan.

"Jangan begini, Jeno." Seru Haechan mencoba melepaskan tangan nya, namun Jeno saat ini hanya ingin egois untuknya dan hatinya.

"Jangan dilepas." Titahnya dingin.

Kedua nya masih dalam keadaan tangan teraut genggaman, hati nya masih sama harus berlabuh kemana harus merasakan rasa nya lagi dengan orang yang sama.

"Haechan, kamu masih di hatiku. Apapun itu." Seru Jeno pelan, dia merasakan bagaimana rasanya hatinya berdesir lagi, dia jatuh cinta lagi sekali lagi.

"Aku cemburu, tapi kita udah putus. Aku bisa apa? Aku nerima pun juga sama saja. Hati aku ini udah sama kamu, apa-apa nya sama kamu." Seru Jeno lagi namun seakan rasa frustasi yang dia beberkan saat ini.

Haechan diam saja, dia juga bingung harus gimana disaat dia juga sama seperti Jeno yang dirasakan nya, namun kata putus itu membuat Haechan tak berani melewati batas nya.

"Kita, kembali lagi?"

"Kamu masih dihatiku, Haechan."

Why, I Love You [ NOHYUCK ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang